Penelitian Relevan DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA PIKIR

Pdagogy and Content Knowledge , dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan calon guru dalam mengintegrasikan tekhnologi dan kontent pengetahuannya dalam pendidikan. 68 Yuswanti Ariani Wirahayu dan Marhadi Slamet Kristianto dengan judul penelitian Peningkatan Pemahaman Geografi dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kerangka Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK di Kelas X SMAN I Batu, dapat disimpulkan pembelajaran berbasis masalah dapat menigkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran serta meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran geografi khususnya pada materi sejarah terbentuknya bumi dan tata surya. 69 Wafroturrohmah dan Suyatmini dengan judul penelitian Penggunaan Metode Problem Base Learning Untuk Meningkatkan Kemempuan Belajar Mandiri Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akutansi pada Matakuliah Akutansi Perpajakan, dapat disimpulkan bahwa metode Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa jurusan pendidikan Akutansi perpajakan. 70

E. Kerangka Berpikir

Dalam pencapaian hasil belajar, dapat dilihat dari dua kegiatan yaitu kegiatan penyajian bahan dari pihak pengajar dan kegiatan belajar siswa. Dua kegiatan tersebut merupakan kegiatan interaksi dalam satu situasi tertentu. Tiap situasi tertentu akan dihadapi secara utuh oleh individu yang belajar, dan setiap pesan yang disampaikan oleh pengajar akan diolah secara berbeda-beda oleh tiap individu yang belajar tersebut, sesuai minat, keinginan, metode, maupun 68 Hyo-Jeong So dan Bosung Kim, Learning About Problem Based Learning: Student Teachers Integrating Technology, Pdagogy and Content Knowledge , Journal of Educational Technology from Nahayang Technological Universitas, 25 Jan 2009, h. 111. 69 Yuswanti Ariani Wirahayu, Peningkatan Pemahaman Geografi dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kerangka Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK di Kelas X SMAN I Batu , Jurnal pendidikan Universitas Negeri Malang, 2007 , h. 30. 70 Wafroturrohman dan Suyatmini, Penggunaan Metode Problem Based Learning Untuk meningkatkan kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Akutansi Perpajakan, Jurnal Pendidikan FKIP Universitas Muhamadiyah Surakarta Desember, 2008, h. 162. gaya belajarnya. Inilah yang dapat mempengaruhi pembelajaran baik secara internal dalam diri siswa maupun ekternal lingkungan. Pembelajaran model Probel Based Learning PBL menuntut anak dapat berperan aktif dan memecahkan masalah, hal ini akan membantu anak dalam kemampuan berpikir, itu semua dapat dilihat dari hasil belajar anak secara kognitif. Hal inilah model problem based learning PBL sangat membantu dalam proses belajar mengajar kimia. Pada model Problem Based Learning PBL tidak hanya melatih anak dalam memecahan masalah dan berpikir kreatif, melainkan menuntun anak untuk lebih aktif serta dapat memiliki keterampilan berkomunikasi. Dengan model PBL ini diharapkan siswapun terdorong dalam keilmuan baik sains maupun umum. Hal ini sudah ditemukan dari beberapa penelitian sebelumnya, bahwa PBL sangatlah berengaruh baik pada sistem kognitif maupun motivasi anak, seperti penelitian Ni Made Suci mengalamai kenaikan hasil belajar pada pretest rata-rata 56 sedangkan setelah diadakan treatment meningkat menjadi 82,04. Seperti di gambarkan pada bagan 2.2 dibawah ini:

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H o : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Problem Based Learning PBL terhadap hasil belajar kimia pada konsep Laju Reaksi. H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Problem Based Learning PBL terhadap hasil belajar kimia pada konsep Laju Reaksi. Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Hasil Belajar PBL INTERNAL Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar 1. Faktor lingkungan keluarga 2. Faktor lingkungan sekolah 3. Faktor lingkungan masyarakat 4. Faktor waktu 1. Faktor biologis 2. Faktor psikologis, antar lain: a. Intelejensi b. Minat c. Bakat d. Daya ingat e. Daya konsentrasi EKSTERNAL Karakteristik : 1. Dapat memecahkan masalah. 2. Dapat berkerjasama 3. Studen center. 4. Belajar mandiri 5. Pengumpulan informasi-informasi. Lingkungan Sekolah Penetapan Model Kognitif Afektif Psikomotorik Instrumental 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian model Problem Based Learning PBL dilaksanakan di SMAN I Sukatani Bekasi pada semester ganjil kelas XI IPA tahun ajaran 20102011. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 02 Oktober 2010. B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, yaitu penelitian yang mempunyai kelompok-kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain jenis Pretest-posttest Nonequivalent Design. Dimana desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain ini menggunakan pretest-posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2 Tabel 3.1 Pretest-posttest Nonequivalent Design K e O 1 X 1 O 2 K k O 1 X 2 O 2 Keterangan : K e = Kelompok eksperimen K k = Kelompok kontrol 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 77. 2 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 66.