Laju Reaksi Sub Bab: - Definisi Laju Reaksi

- Mengevaluasi 20 menit C. pada awalnya [A]= 0,6 M setelah 10 detik menjadi [A]= 0,2 M 5. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N 2 O 5 menjadi NO 2 dan O 2 adalah 2,5 10 -6 molL det, maka hitunglah laju pembentukan O 2  Siswa diminta menuliskan jawaban pada tugas yang sudah diberikan.  Meminta siswa lain untuk menkoreksi hasil jwaban yang diberikan oleh temannya di papan tulis. satuan waktu. 2. Eksponen atau pangkat pada pereaksi. 3. Semakin tinggi eksponen pada pereksi maka akan memeprcepat laju reaksi karena berteambahnya konsentrasi zat-zat pereaksinya. 4. 0,04Ms 5. 1,25 10 -6 molL det  Siswa menuiskan jawaban dari soal yang diberikan.  Siswa lain mengkoreksi jawaban yang diberikan oleh temannya. Tahapan akhir 10 menit  Meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.  Melengkapi kesimpulan yang sudah dibuat oleh siswa.  Memberikan tugas kepada siswa: Dari LKS sekolah yang sudah ada  Berdo’a.  Menyimpulkan materi yang sudah diberikan.  Menyimak kesimpulan yang diengkapi oleh guru.  Menyimak tugas yang diberikan oleh guru.  Berdo’a. Bekasi, Agustus 2010 Guru Bidang Studi Guru Bidang Studi SMAN I Sukatani Oktri Lestari, S. Pd Diyah Rauhillah Hasni 1985 1004 200902 2 002 106016200595 RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KIMIA SEMESTER 1 KELAS XI Kelas Kontrol Nama Sekolah : SMAN 1 Sukatani Mata Pelajaran : Kimia KelasSemester : X1.21 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : ke-2 Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbngan kimia, dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar : Memahami Teori Tumbukkan Tabrakan untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator : 1. Mampu menghitung orde reaksi dan memecahkan soal yang diberikan.

2. Mampu menjelaskan Teori Tumbukkan untuk menjelaskan

faktor penentu laju reaksi. 1. Model, Pendekatan dan Metode a. Pendekatan : konsep b. Metode : Ceramah bermakn, Tanya Jawab dan the real soal-soal.

2. Materi Ajar

Bab IV Laju Reaksi Sub Bab: - Persamaan Laju Reaksi dan Teori Tubukan

Ringkasan Materi: a. Order Reaksi Dalam hal ini, orde reaksi didefinisikan sebagai bilangan pangkat eksponen yang menyatakan penambahan laju reaksi karena penambahan konsentrasi zat-zat pereaksi. m q = n Keterangan: q = orde reaksi m = kenaikkan konsentrasi n = kenaikan laju reaksi 4 Orde reaksi nol. Jika orde suatu reaksi terhadap pereaksi tertentu adalah nol, hal ini berarti bahwa konsentrasi perekasi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Secara matematis, bilanganya yang dipangkatkan nol selalu sama dengan satu. v = k [A] m = k 5 Orde reaksi Satu Jika orde reaksi suatu zat sama degan satu, berarti penambahan konsentrasi akan berbanding lurus linier dengan kenaikan laju reaksi. v = k [A] 1 = k [A] 6 Orde reaksi dua Jika orde reaksi zat sama dengan dua, berarti penambahan konsentrasi akan meningkatkan reaksi, dimana laju reaksi sebanding dengan kuadrat konsentrasi zat tersebut. Contoh soal : c Laju. X + Y  Z. jika konsentrasi awal Y = 0,5 M dan setelah bereaksi dengan X selama satu menit konsentrasnya menjadi 0,2 M, maka tentukan laju reaksi tersebut terhadap Y. Penyeesaian: V y = - = - 0,2 – 0,5 = 0,005 Ms 60 s d Orde. Dalam suatu percobaan untuk mengamati reksi A g + B g  C g diperoleh data sebagai berikut: No [A] M [B] M V Ms 1 0,1 0,1 2 2 0,1 0,2 8 3 0,2 0,2 16 - Orde reaksi terhdap A Penyelesaiannya: Orde reaksi A ditentukan berdasarkan konsentrasi B. v = k [A] m [B] n v 2 = k 2 [A 2 ] m [B 2 ] n v 3 = k 2 [A 3 ] m [B 3 ] n 8 = k 2 [0,1] m [0,2] n 16 = k 2 [0,2] m [0,2] n 8 = [0,1] 16 = [0,2] 1 = 1 4 2 n = 2 jadi orde pada A adalah 2 c. Teori Tumbukan Alasan bagaimana zat-zat tersebut dapat mengalami reaksi kimia dapat djelaskan dengan menggunakan teori tumbukan. Menurut tumbukan satu sama lain dengan energi yang cukup untuk belangsungn reaksi tersebut. Dengan kata lain, agar suatu reaksi kimia dapat berlangsung, maka harus terjadi tumbukan yang efektif antara partikel-partikel zat-zat yang bereaksi. Tumbukan yang efektif tersebut dapat terjadi apabila partikel-partikel tersebut mempunyai eneri kinetik yang cukup besar, sehingga memungkinkan terjadinya perombakan perubahan pada struktur ikatan antaratom zat. Energi kinetik minimun yang harus dimiliki partikel untuk menghasilkan tumbukan efektif yang dapat mengahsilkan suatu reaksi kimia disebut energi aktivasi. Jika partikel- partike suatu zat memeilik energi aktivasi E a yang kecil, maka zat tersebut mudah bereaksi, sebaliknya jika partikel-partikel suatu zat memiliki energi aktivasi yang besar, maka zat tersebut sukar bereaksi.

3. Alat dan Bahan Ajar

White board, Makker , dan Buku ajar

4. Langkah-langkah KBM

No Tahapan dan waktu Aktifitas Guru Siswa Tahapan awal 5 menit  Berdo’a Mengkondisikan kelas  Menjelaskan tujuan dari pembelajaran kita hari ini adalah; - Kalian dapat menghitung laju reaksi dan orde rekasinya. - Sebelumnya ibu akan meriview kembali. Dengan memberikan pertanyaan. e. Apa definisi laju reaksi? f. Mengapa terjadi reaksi? g. Apa pengertian dari orde reaksi? h. Lalu bagaimana dengan rumusnya?  Berdo’a  Menyimak tujuan yang dipaparkan oleh guru, dan menjawab pertanyaan yang diberkan oleh guru. Jawaban yang diharapkan: e. Ukuran dalam menyatakan perubahan konsentrasi zat- zat pereaksi atau zat hasil reaksi tiap satuan waktu. f. Tidak tahu bu. g. Ordo adalah eksponen yang menyatakan penambahan laju reaksi karena penambahan-penambahan konsentrasi zat pereaksi. h. Persamaan Laju reaksi : V y = - Orde reaksi: v = k [A] m [B] n Tahapan inti - Menjelaskan 25 menit  Menjelaskan aplikasi rumus laju reaksi dan orde reaksi. Laju reaksi adalah kecepatan atau sebuah perbahan antara zat pereaksi dengan zat tereaksi. Rumusnyapun sudah kalian ketahui, yaitu: V y = - Contoh: X + Y  Z. jika konsentrasi awal  Menyimak penjelasan dari guru mengenai perhitungan laju reksi dan orde reaksi. - Memberi soal 30 menit Y = 0,5 M dan setelah bereaksi dengan X selama satu menit konsentrasnya menjadi 0,2 M, maka tentukan laju reaksi tersebut terhadap Y. Penyeesaian: V y = - = - 0,2 – 0,5 = 0,005 Ms 60 s Orde adalah eksponen pangkat yang menyatakan penambahan laju reaksi karena penambahan konsentrasi zat-zat pereaksi. Orde pada laju reaksi terdiri dari 3, yaitu orde 0, orde 1, dan orde 2. Dengan rumus yang sudah diketahui adalah: v = k [A] m [B] n contoh: Dalam suatu percobaan untuk mengamati reksi A g + B g  C g diperoleh data sebagai berikut: No [A] M [B] M V Ms 1 0,1 0,1 2 2 0,1 0,2 8 3 0,2 0,2 16 - Orde reaksi terhdap A Penyelesaiannya: Orde reaksi A ditentukan berdasarkan konsentrasi B. v = k [A] m [B] n v 2 = k 2 [A 2 ] m [B 2 ] n v 3 = k 2 [A 3 ] m [B 3 ] n 8 = k 2 [0,1] m [0,2] n 16 = k 2 [0,2] m [0,2] n 8 = [0,1] 16 = [0,2] 1 = 1 4 2 n = 2 jadi orde pada A adalah 2 v = k 2 [A] 2 [B] x  Menanyakan kefahaman siswa.  Memberikan soal yang harus diselesaikan.  Jawaban yang diharapkan ―faham‖.  Mencatat soal yang diberikan oleh guru. Jawaban yang diharapkan: