UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
80
Tabel 4.19 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita
Gangguan Jiwa Penyalahgunaan Napza Berdasarkan Suku di
PSPP “Insyaf” Sumatera Utara Tahun 2014
No Keadaan Sewaktu
Pulang Suku
Total Batak
Non-Batak f
f f
1 2
Pulang Selesai Pengobatan
Pulang Tidak Selesai Pengobatan
42 22
52,5 55
38 18
47,5 45
80 40
100 100
x
2
=0,004 df=1
p=0,948 Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa dari 80 orang penderita
gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang selesai pengobatan, terdapat 42 orang 52,5 bersuku batak dan 38 orang 47,5 bersuku Non-
Batak. Dari 40 orang penderita gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang tidak selesai pengobatan terdapat 22 orang 55 bersuku Batak dan 18
orang 45 bersuku Non-Batak. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai
p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu pulang dan suku.
4.3.11 Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Pendidikan
Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang penderita gangguan jiwa berdasarkan Pendidikan
di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
81
Tabel 4.20 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita
Gangguan Jiwa Penyalahgunaan NAPZA Berdasarkan Pendidikan di
PSPP “Insyaf” Sumatera Utara Tahun 2014
No Keadaan Sewaktu
Pulang Pendidikan
Total Pendidikan
Dasar Pendidikan
Menengah Pendidikan
Tinggi
f F
f f
1 2
Pulang Selesai Pengobatan
Pulang Tidak Selesai Pengobatan
6 3
7,5 7,5
66 36
82,5 90
8 1
10 2,5
80 40
100 100
x
2
=2,176 df=2
p=0,337 Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa dari 80 orang penderita
gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang selesai pengobatan, terdapat 6 orang 7,5 berpendidikan dasar, 66 orang 82,5 berpendidikan
menengah, 8 orang 10 berpendidikan tinggi. Dari 40 orang penderita gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang tidak selesai pengobatan
terdapat 3 orang 7,5 berpendidikan dasar, 36 orang 34 berpendidikan menengah, dan 1 orang 3 berpendidikan tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu
pulang dan pendidikan.
4.3.12 Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Pekerjaan
Distribusi keadaan
sewaktu pulang
penderita gangguan
jiwa penyalahgunaan NAPZA berdasarkan pekerjaan di Panti Sosial Pamardi Putra
“Insyaf” Sumatera Utara tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
82
Tabel 4.21 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita
Gangguan
Jiwa Penyalahgunaan
Napza Berdasarkan
Pekerjaan di PSPP “Insyaf” Sumatera Utara Tahun 2014
No Keadaan Sewaktu
Pulang Pekerjaan
Total Bekerja
Tidak Bekerja
f f
f
1 2
Pulang Selesai Pengobatan
Pulang Tidak Selesai Pengobatan
42 16
52,5 40
38 24
47,5 60
80 40
100 100
x
2
=1,206 df=1
p=0,272 Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari 80 orang penderita
gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang selesai pengobatan, terdapat 42 orang 52,5 bekerja dan 38 orang 47,5 tidak bekerja. Dari 40
orang penderita gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA yang pulang tidak selesai pengobatan terdapat 16 orang 40 bekerja dan 24 orang 60 tidak
bekerja. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai
p0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu pulang dan pekerjaan.
4.3.13 Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Status Pernikahan