Gangguan Mental dan Perilaku Penyalahgunaan NAPZA .1 NAPZA dan Jenis-Jenisnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
10.Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja
2.4 Gangguan Mental dan Perilaku Penyalahgunaan NAPZA 2.4.1 NAPZA dan Jenis-Jenisnya
NAPZA adalah Narkotika, Psikotropika, dan Zat-zat Adiktif. Menurut UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Dalam
United Nation Conference for Adoption of Protocol on Psychotropic Substance disebutkan batasan-batasan zat psikotropika yaitu bahan yang dapat
mengakibatkan keadaan ketergantungan, depresi, dan stimulant sistem sarap Pusat SSP, menyebabkan halusinasi, menyebabkan gangguan fungsi motorik atau
persepsi. Zat Adiktif adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme
hidup menimbulkan kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan adiksi yakni keinginan menggunakan kembali
secara terus menerus. Penggunaan zat adiktif antara lain akan menimbulkan efek
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
seperti merusak otak, memperlambat kerja sistem saraf pusat, memperlambat refleks motorik, serta dapat menyebabkan kematian akibat berhentinya pernafasan
dan gangguan pada jantung Dalami, dkk 2009 Jenis-Jenis NAPZA yang disalahgunakan adalah sebagai berikut.
1.Narkotika a. Heroin
Heroin atau diasetilmorfin adalah obat semi sintetik dengan kerja analgetis yang 2 kali lebih kuat tetapi mengakibatkan adiksi yang cepat
dan hebat sekali sehingga tidak digunakan dalam terapi. Pertama kali ditemukan digunakan untuk penekan dan melegakan batuk antitusif dan
penghilang rasa sakit, menekan aktivitas depresi dalam sistem saraf, melegakan nafas dan jantung, juga membesarkan pembuluh darah dan
memberikan kehangatan serta melancarkan pencernaan. Akibat pemakaian heroin adalah ketergantungan fisik dan psikis
seperti narkotika yang lain, juga dapat menyebabkan euphoria, badan terasa sakit, mual dan muntah, mengantuk, dan konstipasi.