UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
61
c. Melaksanakan dukungan, manajemen rehabilitasi sosial efektif
c. Tujuan
Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif NAPZA dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya meliputi kemampuan
dalam melaksanakan peran, memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah yang dihadapi dan aktualisasi diri.
d. Status
Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara merupakan rujukan regional dengan jangkauan Pelayanan daerah KabKota pada wilayah Sumatera
dan Kalimantan Barat.
4.1.3 Tugas Pokok Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf “Sumatera Utara
Adapun tugas pokok panti sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara adalah memberikan bimbingan, rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif,
rehabilitative, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar, pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialasi dan bimbingan lanjut bagi
eks korban penyalahgunaan NAPZA agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, serta pengkajian dan penyiapan standar
pelayanan rujukan.
4.1.4 Fasilitas Pelayanan
Adapun fasilitas pelayanan di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara yaitu : transportasi kedatangan dan pemulangan, akomodasi,
konsumsi, pakaian olahraga, sepatu, pakaian, praktek keterampilan, pakaian seragam hitam putih, pakaian seragam batik, perlengkapan belajar, dan
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62
perlengkapanmandi. Penerima manfaat yang telah selesai mengikuti program rehabilitasi dan telah memiliki usaha, akan diajukan untuk mendapat bantuan
usaha ekonomi produktif dari Kementrian Sosial secara langsung. Dana tersebut digunakan untuk penambahan peralatan seperti: kompresor, lata doorsmeer, mesin
grenda, mesin bor tangan, kunci shock, kunci ring pas dan penambahan bahan lainnya.
4.1.5 Fasilitas Panti
Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dilengkapi dengan prasarana seperti : kantor, aula, ruang pendidikan, gedung olahraga, ruang
keterampilan, ruang assessment , ruang data dan informasi, ruang perpustakaan, ruang konseling, asrama, poliklinik, show room, rumah dinas, guest house,
rehabilitasi terpadu, koperasi, masjid, kendaraan dinas, akses internet, lapangan volley, lapangan bulu tangkis, tenis, dsb.
4.1.6 Kegiatan Pelayanan
Adapun pelayanan yang diberikan terhadap penderita gangguan jiwa penyalahgunaan NAPZA adalah sebagai berikut :
1. Assesment Pada tahapan ini merupakan pengungkapan dan pemahaman masalah yang
merupakan serangkaian kegiatan untuk menelaah kasus atau masalah yang dialami korban serta potensi dan sumber-sumber yang dimiliki serta diterima saat
menjadi penerima manfaat.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
2. Penyusunan Rencana Intervensi Pada tahapan ini adalah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
merencanakan penanganan kasus atau masalah sesuai dengan hasil pengungkapan dan pemahaman masalah
3. Pemecahan masalah atau intervensi Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui :
i. Bimbingan fisik dan kesehatan yang bertujuan untuk mengembalikan
kepulihan fisik dan menjaga pola hidup sehat bagi penerima manfaat. ii.
Bimbingan mental spiritual, yang bertujuan untuk memahami, mengembangkan dan meningkatkan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai agama dan norma yang ada dimasyarakat. iii.
Bimbingan sosial menerapkan program dengan metode Therapeutic Community TC yang bertujuan sebagai sarana atau media untuk
menumbuhkan dan meningkatkan kapasitas psikososial penerima manfaat eks korban penyalahgunaan NAPZA untuk pencapaian perubahan dan
pemulihan iv.
Bimbingan keterampilan dan praktek belajar kerja yang bertujuan untuk mengembalian kehidupan penerima manfaat yang diarahkan untuk
memiliki dan meningkatkan keterampilan sebagai bekal penerima manfaat apabila sudah selesai mengikuti rehabilitasi sosial agar dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Adapun jenis keterampilan yang dikembangkan antara lain : Bengkel sepeda motor, bengkel mobil,
elektronika, las, dan desain grafissablon.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
4. ResosialisasiReintegrasi Pada tahap ini dilakukan untuk menyiapkan penerima manfaat,
keluarga, dan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan keluargalingkungan untuk
menerima eks korban NAPZA. Diharapkan si penerima manfaat dapat berintegrasi ditengah kehidupan keluargalingkungan masyarakat setelah
mendapatkan rehabilitasi sosial dan mencegah kekambuhan relapse. 5. Terminasi
Pada tahapan ini merupakan kegiatan berakhirnya pemberian pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada penyalahgunaan NAPZA untuk
kembali ke masyarakatkeluarga. 6. Pembinaan Lanjut
Pada tahapan ini merupakan tahap untuk memelihara dan memantapkan
kondisi kepulihan
eks penerima
manfaat dari
ketergantungan terhadap NAPZA setelah selesai menjalani pelayanan dan rehabilitasi sosial dipanti.
7. Monitoring dan Evaluasi Dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi eks
penerima manfaat setelah selesai melaksanakan program rehabilitasi sosial, serta untuk mengetahui sejauhmana eks penerima manfaat tersebut
dapat melaksanakan fungsi sosialnya dalam bermasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
4.1.7 Tenaga Kerja Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara