belajar matematika. Rasa takut pada saat belajar matematika tidak terlalu terlihat pada mereka, terkadang subyek hanya terlihat menghindar dan
gelisah ketika guru meminta mereka menyelesaikan soal matematika dipapan tulis. Subyek
-
subyek yang berada pada kategori ini adalah S11, S16, dan S17
Subyek yang termasuk pada kategori ini adalah subyek yang memilki nilai matematika yang relatif baik, namun masih merasa takut
untuk bertanya kepada guru dan cenderung masih terlihat takut dan tegang ketika guru bertanya kepada mereka. Subyek
-
subyek yang ada pada kategori ini adalah S2, S3, S4, S6, S13, S18, S20, dan S21
Dikategori ini dijelaskan subyek dengan nilai matematika yang baik, tidak takut untuk bertanya dan jarang merasakan ketegangan pada
saat belajar. Subyek pada kategori ini adalah subyek yang jarang memperlihatkan kecemasannya dalam belajar matematika. Subyek yang
termasuk pada kategori ini adalah S5, S7, S8, S12, dan S15.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi
pembelajaran
pada tanggal 9
,
20, dan 21 Desember 2010, diperoleh
informas
i sebagai berikut:
a
. Metode yang sering digunakan adalah dengan metode ceramah dan penugasanlatihan.
b.
Pada saat belajar matematika, sebagian siswa yang kurang pintar lebih memilih duduk dibangku belakang.
c
. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, terutama siswa yang duduk dibelakang. Guru memberikan hukuman membayar denda Rp
500,
-
kepada setiap siswa
yang
melakukan kesalahan.
c. Kategoti 3
d. Kategori 4
2. Pembelajaran Matematika Di Kelas III SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok
Sebelum Penelitian
d.
Guru tidak pernah mengaitkan materi yang disampaikan dengan masalah kotekstual dan tidak pernah membawa alat peraga untuk
mempermudah pamahaman siswa.
e
. Sikap siswa cenderung pasif dalam belajar matem
a
tika, sehingga kurang adanya interaksi antara siswa dengan siswa dan dengan
guru.
f. Ekspresi siswa dalam belajar matematika berbeda
-
beda, ada yang terlihat serius, kurang bersemangat, dan ada juga yang terlihat takut
. g
. Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya dianggap kurang. Hal ini sangat terlihat jelas ketika guru
bertanya
tentang materi yang telah dijelaskan kepada siswa.
h.
Pemberian tugas kurang efektif. Guru menuliskan soal latihan dipapan tulis dan siswa menyalin soal tersebut dibuku latihan. Pada saat
mengerjakan tugas, kebanyakan siswa sangat lamban dalam mengerjakannya. Hal ini dikarenakan masih ada beb
e
rapa siswa yang
belum
lancar membaca dan menul
is. i
.
Rata-
rata hasil persentase observasi kecemasan siswa mencapai 28,4 j. Nilai sebagian besar subyek pada kelas III ini masih tergolong rendah
N
ilai ulangan harian matematika siswa kelas III Pasir Gunung Selatan 2 Depok dapat dilihat pada tabel berikut:
relatif kumulatif
1.
50
– 55 1
4,8
100
2. 56 –
61
4 19
95,2
3. 62 –
67
5
23,8 76,2
4. 68 –
73
6
28,6 52,4
5. 74 –
79
2 9,5
23,8
6. 80 –
8
5 3
14,3 14,3
Tabel. 4 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas III
Sebelum Dilakukan Penelitian No.
Interval F
Total 21
100 100
F f
No. 1
Nilai terendah
50 2
Nilai tertinggi
80 3
Rata-rata
67,43
Adapun h
asil observasi yang dilak
u
kan peneliti
t
entang kecemasan
siswa
diperoleh data yang dirangkum dalam tabel berikut:
Siswa berusaha menghindari
pertanyaan guru
41,6
1
Takut pada saat mengerjakan
soal matematika
46,5 Siswa sering buang air kecil
pada saat belajar matematika 21,9
2
Berkeringat yang berlebihan 17,1
Menjadi sering lupa saat
ditanya guru
41,6
3
Siswa sulit berkonsentrasi pada saat belajar matematika
24,4
Suara siswa terbata-
bata saat
ditanya oleh guru
17,2
4
Tangan siswa terlihat gemetar
pada saat mengerjakan soal
17,2
Berikut ini adalah salah satu dokumentasi suasana belajar matematika siswa kelas III pada penilitian pendahuluan :
Tabel. 5 Statistik Deskriptif Nilai Ulangan Harian Matematika
Nilai Ulangan Matematika Prapenelitian
Tabel. 6 Rekapitulasi Persentase Kecemasan Belajar
Siswa Sebelum Penelitian No.
Aspek kecemasan
Indikator yang diamati Pra
Penelitian
Rata -rata kecemasan psikologis
44,1
Rata -rata kecemasan somatik
19,5
Rata -rata kecemasan kognitif
33
Rata -rata kecemasan motorik
17,2 Rata
-rata kecemasan total 28,4
Psikologis
Somatik
Kognitif
Motorik
Pada tanggal 22 Desember 2010 peneliti melakukan wawancara dengan 6 orang siswa kelas III. Keenam siswa ini terdiri dari 2 orang siswa
pintar, 2 orang siswa cukup pi
n
tar, dan 2 orang siswa yang kurang p
intar.
Ketentuan ini berdasarkan hasil
penga
matan yang dilakukan peneliti pada saat penelitian pendahuluan. Wawancara ini b
e
rtujuan untuk mengetahui sikap dan emosional siswa khususnya kecemasan belajar matematika
siswa.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut:
a
. Seluruh siswa pernah merasa bosanjenuh serta takut pada saat belajar
matematika. b.
Beberapa siswa menyukai pelajaran matematika karena memang suka.
Sedangkan
siswa yang lain menyatakan tidak menyukai matamatika
karena susah dan melelahkan. c
. Selama proses pembelajaran berlangsung, hampir seluruh siswa tidak pernah bertanya kepada guru dikarenakan mereka takut dan malu.
d.
Masih ada beberapa siswa yang masih acuh dengan tidak mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru.
Hasil observasi pembelajaran matematika di kelas dan wawancara
tersebut
digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan pada siklus I nanti.
Gambar. 5 Suasana Kelas Pada Penelitian Pendahuluan
Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
seti
ap pertemuan berdurasi 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I ini adalah materi
.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan benda
-
benda konkret yang akan digunakan selama proses
pembelajara
n siklus I, dan RPP yang telah dilengkapi dengan latihan soal 1 sampai 3. Peneliti juga membuat instrumen
-
instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kecemasan belajar
siswa, pedoman wawancara untuk
guru dan siswa, soal akhir siklus I,
serta
jurnal harian siswa yang akan diberikan pada tiap akhir pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat dan didiskusikan
bersama guru kelas agar materi sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan disekolah tersebut. Pada tahap perencanaan ini peneliti juga
menjelaskan bagaimana cara penilaian pada lembar observasi guru dan siswa serta beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Pada penelitian siklus I ini posisi duduk siswa tidak diubah sebagaimana posisi duduk siswa seperti biasanya, dimana masih banyak
siswa yang memilih duduk diurutan belakang. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa kaku pada saat belajar matematika dengan
menggunakan pendekatan PMRI,
dan dikarenakan juga
proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI baru pertama kali rapkan di
SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok.
Pertemuan perta
ma ini berlangsung selama 70 menit 2 jam
pelajar
an. Jumlah subyek yang hadir 20 orang, 1 subye
k
S20 tidak hadir dengan alasan izin. Materi pelajaran pada pertemuan pertama
3. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan