Konsentrasi subyek dalam belajar masih kurang Subyek mulai tidak takut untuk mengerjakan soal dipapan tulis

Permasalahan tersebut membuat peneliti harus terus membimbing setiap kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik dan tidak hanya mengandalkan salah satu anggota saja. Pengawasan dilakukan secara lebih teliti sehingga tidak ada lagi subyek yang tidak mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang takut, malu dan tidak peraya diri ketika belajar matematika. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi tidak bisa berkonsentrasi dengan baik ketika guru menjelaskan materi. Hal ini terlihat dari hasil perolehan aspek kecemasan siswa pada siklus I sebesar 20,4 Tabel 7, dimana skor ini merupakan skor tertinggi jika dibandingkan dengan skor rata- rata ketiga aspek yang lain Permasalahan tersebut membuat peneliti harus lebih terampil dan variatif dalam memberikan permasalahan real. Perbaikan yang akan dilakukan adalah dengan pemberian atau permainan yang akan mendorong konsentrasi subyek dalam belajar matematika. Hal ini terlihat dari jurnal harian siswa yang menunjukkan bahwa sudah 81,4 siswa yang merespon positif pada siklus I Tabel 8. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan pendekatan PMRI sangat menyenangkan dan tidak membosankan.

5. Konsentrasi subyek dalam belajar masih kurang

Kelebihan pembelajaran pada siklus I 1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI membuat suasana yang menyenangkan dalam belajar matematika kognitif games · Hal ini dipengaruhi oleh seringnya peneliti dan guru kolaborator membimbing subyek secara individu. Pembelajaran secara berkelompok melatih subyek untuk bisa berinteraksi dengan baik dan melatih keberanian siswa untuk berpendapat. Hal ini memberikan dampak yang positif terhadap kepercayaan dan keberanian siswa mengerjakan soal di depan kelas. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata - rata persentase kecemasan belajar matematika siswa adalah 15,5. Hal ini menunjukkan bahwa rata - rata persentase kecemasan belajar siswa pada siklus I sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan rata-r ata kecemasan siswa sebelum tindakan, yaitu 28,4. Hal ini sangat terlihat ketika siswa mengerjakan tes akhir siklus I. Siswa terlihat semangat mengerjakan soal - soal real yang diberikan guru. Hal ini membuat siswa menjadi tidak bosan dan dapat berkonsentrasi dengan baik. Berdasarkan tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa mencapai rata - rata 83,48 akan tetapi masih ada 3 s iswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 63. Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga penelitian dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi ini yang digunakan sebagai perbaikan.

2. Subyek mulai tidak takut untuk mengerjakan soal dipapan tulis

3. Kecemasan dalam belajar matematika sudah mulai berkurang sehingga subyek dapat menerima materi pelajaran dengan baik dan tidak mudah melupakan materi yang telah disampaikan. 4. Subyek mulai terbiasa untuk mengerjakan soal tepat pada waktunya sehingga mengurangi kemalasan subyek dalam belajar matematika Pembelajaran pada siklus II ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Pada siklus I siswa hanya mengandalkan benda - benda real yang dibawa oleh guru, tetapi pada siklus II siswa diberi kebebasan untuk membawa benda- benda real sederhana yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian pada siklus II ini pembentukan kelompok tidak hanya dimanfaatkan untuk mengerjakan bahan diskusi saja, tetapi guru memberikan atau permainan untuk mendorong keberanian siswa dalam belajar matematika. Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan setiap pertemuan berdurasi 70 menit 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I I ini adalah materi . Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I, antara lain: menyiapkan benda - benda konkret yang akan digunakan selama proses pembelajaran siklus II, RPP , latihan soal 4 sampai latihan soal 6, lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kecemasan belajar siswa, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, jurnal harian siswa, serta tes akhir siklus II yang akan diberikan pada akhir siklus II . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di buat dan diskusikan bersama guru kelas agar materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan disekolah tersebut. Perencanaan pembelajaran yang dibuat dalam RPP juga disesuaikan dengan hasil pengamatan guru selama pembelajaran pada siklus I. Kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II ini. Pada tahap perencanaan peneliti juga memberikan penjelasan kepada guru kelas bahwa untuk pe ian l embar observasi guru dan siswa sama dengan penilaian sebelumnya pada siklus I.

4. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Va Sdn Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang

0 6 157

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG.

0 1 32

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 1 202

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 200

View of Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD

0 1 8