Siswa pada kelas III SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok berjumlah 21 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 12 laki-laki. Pada
penelitian ini, siswa kelas III yang berperan sebagai subyek penelitian selanjutnya disebut sebagai Subyek 1 S1 sampai Subyek 21 S21.
Berikut ini akan dijelaskan hasil pengamatan kepada 21 siswa sebelum tindakan. Penjelasan dilakukan dengan membagi subyek kedalam 4
kategori sesuai dengan persamaan karakeristik siswa tersebut. Penelitian pendahuluan dimulai dengan melakukan observasi ke
SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok. Berdasarkan pegamatan proses
pembelajaran serta wawancara terhadap guru dan siswa
diperoleh data:
Subyek yang berada pada kategori ini adalah subyek yang memiliki ciri
-
ciri tidak menyukai pelajaran matematika, sering merasa pusing dalam belajar matematika, sering merasa takut dan tegang, dan
beberapa indikator kecemasan lainnya. Rasa takut tersebut menyebabkan subyek selalu menghindari pertanyaan guru dan tidak mau maju ke depan
kelas. Selain itu, sebagian besar subyek yang termasuk pada kategori ini sering mendapatkan nilai yang lebih rendah dibandingkan subyek
-
subyek lain dan rata
-
rata nilai matematika mereka berada dibawah standar KKM
y
ang ditetapkan sekolah, yaitu 63. Subyek yang berada pada kategori ini
adalah
S1, S9, S10, S14, dan S19.
Pada kategori ini, subyek memiliki ciri sering lupa dengan materi yang sudah dijelaskan dan sering merasa sulit berkonsentrasi pada saat
BAB IV DESK RIPSI, AN ALISIS D ATA, IN TRPR ETASI H ASIL
AN ALISIS, D AN PEM BAH ASAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Deskripsi Siswa Kelas III SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok
a. Kategori 1
b. Kategori 2
belajar matematika. Rasa takut pada saat belajar matematika tidak terlalu terlihat pada mereka, terkadang subyek hanya terlihat menghindar dan
gelisah ketika guru meminta mereka menyelesaikan soal matematika dipapan tulis. Subyek
-
subyek yang berada pada kategori ini adalah S11, S16, dan S17
Subyek yang termasuk pada kategori ini adalah subyek yang memilki nilai matematika yang relatif baik, namun masih merasa takut
untuk bertanya kepada guru dan cenderung masih terlihat takut dan tegang ketika guru bertanya kepada mereka. Subyek
-
subyek yang ada pada kategori ini adalah S2, S3, S4, S6, S13, S18, S20, dan S21
Dikategori ini dijelaskan subyek dengan nilai matematika yang baik, tidak takut untuk bertanya dan jarang merasakan ketegangan pada
saat belajar. Subyek pada kategori ini adalah subyek yang jarang memperlihatkan kecemasannya dalam belajar matematika. Subyek yang
termasuk pada kategori ini adalah S5, S7, S8, S12, dan S15.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi
pembelajaran
pada tanggal 9
,
20, dan 21 Desember 2010, diperoleh
informas
i sebagai berikut:
a
. Metode yang sering digunakan adalah dengan metode ceramah dan penugasanlatihan.
b.
Pada saat belajar matematika, sebagian siswa yang kurang pintar lebih memilih duduk dibangku belakang.
c
. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, terutama siswa yang duduk dibelakang. Guru memberikan hukuman membayar denda Rp
500,
-
kepada setiap siswa
yang
melakukan kesalahan.
c. Kategoti 3
d. Kategori 4
2. Pembelajaran Matematika Di Kelas III SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok
Sebelum Penelitian
d.
Guru tidak pernah mengaitkan materi yang disampaikan dengan masalah kotekstual dan tidak pernah membawa alat peraga untuk
mempermudah pamahaman siswa.
e
. Sikap siswa cenderung pasif dalam belajar matem
a
tika, sehingga kurang adanya interaksi antara siswa dengan siswa dan dengan
guru.
f. Ekspresi siswa dalam belajar matematika berbeda
-
beda, ada yang terlihat serius, kurang bersemangat, dan ada juga yang terlihat takut
. g
. Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya dianggap kurang. Hal ini sangat terlihat jelas ketika guru
bertanya
tentang materi yang telah dijelaskan kepada siswa.
h.
Pemberian tugas kurang efektif. Guru menuliskan soal latihan dipapan tulis dan siswa menyalin soal tersebut dibuku latihan. Pada saat
mengerjakan tugas, kebanyakan siswa sangat lamban dalam mengerjakannya. Hal ini dikarenakan masih ada beb
e
rapa siswa yang
belum
lancar membaca dan menul
is. i
.
Rata-
rata hasil persentase observasi kecemasan siswa mencapai 28,4 j. Nilai sebagian besar subyek pada kelas III ini masih tergolong rendah
N
ilai ulangan harian matematika siswa kelas III Pasir Gunung Selatan 2 Depok dapat dilihat pada tabel berikut:
relatif kumulatif
1.
50
– 55 1
4,8
100
2. 56 –
61
4 19
95,2
3. 62 –
67
5
23,8 76,2
4. 68 –
73
6
28,6 52,4
5. 74 –
79
2 9,5
23,8
6. 80 –
8
5 3
14,3 14,3
Tabel. 4 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas III
Sebelum Dilakukan Penelitian No.
Interval F
Total 21
100 100
F f
No. 1
Nilai terendah
50 2
Nilai tertinggi
80 3
Rata-rata
67,43
Adapun h
asil observasi yang dilak
u
kan peneliti
t
entang kecemasan
siswa
diperoleh data yang dirangkum dalam tabel berikut:
Siswa berusaha menghindari
pertanyaan guru
41,6
1
Takut pada saat mengerjakan
soal matematika
46,5 Siswa sering buang air kecil
pada saat belajar matematika 21,9
2
Berkeringat yang berlebihan 17,1
Menjadi sering lupa saat
ditanya guru
41,6
3
Siswa sulit berkonsentrasi pada saat belajar matematika
24,4
Suara siswa terbata-
bata saat
ditanya oleh guru
17,2
4
Tangan siswa terlihat gemetar
pada saat mengerjakan soal
17,2
Berikut ini adalah salah satu dokumentasi suasana belajar matematika siswa kelas III pada penilitian pendahuluan :
Tabel. 5 Statistik Deskriptif Nilai Ulangan Harian Matematika
Nilai Ulangan Matematika Prapenelitian
Tabel. 6 Rekapitulasi Persentase Kecemasan Belajar
Siswa Sebelum Penelitian No.
Aspek kecemasan
Indikator yang diamati Pra
Penelitian
Rata -rata kecemasan psikologis
44,1
Rata -rata kecemasan somatik
19,5
Rata -rata kecemasan kognitif
33
Rata -rata kecemasan motorik
17,2 Rata
-rata kecemasan total 28,4
Psikologis
Somatik
Kognitif
Motorik
Pada tanggal 22 Desember 2010 peneliti melakukan wawancara dengan 6 orang siswa kelas III. Keenam siswa ini terdiri dari 2 orang siswa
pintar, 2 orang siswa cukup pi
n
tar, dan 2 orang siswa yang kurang p
intar.
Ketentuan ini berdasarkan hasil
penga
matan yang dilakukan peneliti pada saat penelitian pendahuluan. Wawancara ini b
e
rtujuan untuk mengetahui sikap dan emosional siswa khususnya kecemasan belajar matematika
siswa.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut:
a
. Seluruh siswa pernah merasa bosanjenuh serta takut pada saat belajar
matematika. b.
Beberapa siswa menyukai pelajaran matematika karena memang suka.
Sedangkan
siswa yang lain menyatakan tidak menyukai matamatika
karena susah dan melelahkan. c
. Selama proses pembelajaran berlangsung, hampir seluruh siswa tidak pernah bertanya kepada guru dikarenakan mereka takut dan malu.
d.
Masih ada beberapa siswa yang masih acuh dengan tidak mengerjakan tugas atau PR yang diberikan guru.
Hasil observasi pembelajaran matematika di kelas dan wawancara
tersebut
digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan pada siklus I nanti.
Gambar. 5 Suasana Kelas Pada Penelitian Pendahuluan
Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan
seti
ap pertemuan berdurasi 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I ini adalah materi
.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan benda
-
benda konkret yang akan digunakan selama proses
pembelajara
n siklus I, dan RPP yang telah dilengkapi dengan latihan soal 1 sampai 3. Peneliti juga membuat instrumen
-
instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kecemasan belajar
siswa, pedoman wawancara untuk
guru dan siswa, soal akhir siklus I,
serta
jurnal harian siswa yang akan diberikan pada tiap akhir pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat dan didiskusikan
bersama guru kelas agar materi sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan disekolah tersebut. Pada tahap perencanaan ini peneliti juga
menjelaskan bagaimana cara penilaian pada lembar observasi guru dan siswa serta beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Pada penelitian siklus I ini posisi duduk siswa tidak diubah sebagaimana posisi duduk siswa seperti biasanya, dimana masih banyak
siswa yang memilih duduk diurutan belakang. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa kaku pada saat belajar matematika dengan
menggunakan pendekatan PMRI,
dan dikarenakan juga
proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI baru pertama kali rapkan di
SDN Pasir Gunung Selatan 2 Depok.
Pertemuan perta
ma ini berlangsung selama 70 menit 2 jam
pelajar
an. Jumlah subyek yang hadir 20 orang, 1 subye
k
S20 tidak hadir dengan alasan izin. Materi pelajaran pada pertemuan pertama
3. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
“Mengenal Pecahan Sederhana”
1 Pertemuan ke-1Selasa, 11 Januari 2011
adalah menyatakan lambang bilangan setengah, sepertiga, seperempat, dan seperenam. Pada pertemuan pertama ini, peneliti
mengamati emosi siswa selama proses pembelajaran dibantu
de
ngan guru kolaborator untuk memperkuat hasil pengamatan. Sebelum guru menjelasakan materi pecahan sederhana, guru
mengawali pembelajaran dengan bercerita tentang tema “ ”
yang
dibantu dengan
menggu
nakan alat peraga
apel. Kegiatan
ini dilakukan
untuk me
rangsang pengetahuan
siswa
tentang pecahan sederhana.
Setelah siswa mulai memahami apa yang dimaksud dengan pecahan sederhana, guru
melanjutkannya dengan kegiatan membagikan roti. Berikut ini adalah salah satu dokumentasi kegiatan siswa
pada saat membagi
-
bagikan roti:
Pada saat siswa yang maju untuk membagikan roti, 4 subyek S9, S12, S13 dan S14 yang duduk dibelakang beralih
pindah duduk didepan karena mereka terlihat semangat untuk belajar matematika, tetapi masih ada beberapa siswa laki-laki yang
masih asyik bercanda dan tidak memperhatikannya. Setelah S10 selesai memba
g
ikan roti kepada 4 temannya,
kemudian
peneliti bertanya kepada siswa tentang berapa banyak bagian yang
apel untuk Upin dan Ipin
Gambar. 6 Kegiatan Siswa Pada Saat Membagi-bagikan Roti
diperoleh teman
-
teman mereka. Pada saat menjawab secara bersamaan sebagian besar siswa sangat semangat untuk ikut
menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti, walaupun masih ada beberapa siswa yang menganggap bahwa temannya mendapatkan
satu roti bukan satu dari 4 bagian roti atau
4 1
bagian roti
.
Kemudian peneliti mulai meluruskan jawaban siswa. Setelah guru memperkenalkan siswa tentang pecahan
sederhana, peneliti memberikan pertanyaan secara
lisan
kepada setiap siswa. Pada saat peneliti bertanya tentang materi yang sudah
dijelaskan, tercatat masih ada 6 subyek S1, S6, S9, S14, S16, S19 yang lupa saat ditanya. Beberapa siswa juga terlihat belum berani
ketika guru memintanya untuk maju menyelesaikan soal
di papan tul
is.
Ada
7 subyek
S
2, S4, S5, S7, S11, S12, S15 yang
berani
maju kedepan kelas untuk menyelesaikan soal tersebut dipapan tulis. Tetapi hanya 5 subyek S2, S4, S11, S12, dan S15 yang
menjawab dengan benar. Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok dengan tiap
kelompok diberikan untuk dibuat menjadi
sebuah bentuk dan dipotong menjadi beberapa bagian. Media ini digunakan untuk membantu siswa mengenal pecahan setengah,
sepertiga, seperempat,
dan
seperenam. Pada saat diskusi kelompok,
ha
mpir semua anggota kelompok hanya mengandalkan teman yang pintar saja untuk
mengerjakan bahan diskusi yang diberikan guru. Tidak terlihat adanya bentuk kerja sama yang baik pada setiap kelompok. Setiap
individu ingin menunjukkan kemampuan mereka di depan g
uru.
Kemudian peneliti mulai mengarahkan mereka bagaimana diskusi kelompok yang baik dan memotivasi siswa agar mereka dapat
membuat sebuah bentuk yang bagus dengan lilin tersebut.
Setiap
media lilin mainan
kelompok membuat bentuk yang berbeda
-beda,
ada yang membuat
kue tart,
hewan, donat, dan lingkaran.
Beberapa anggota kelompok masih terlihat bingung dan hanya melihat teman yang lain mengerjakan tugas kelompok.
Setel
ah diskusi kelompok selesai, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil jawab
a
nnya didepan kelas. Ketika salah satu kelompok sedang menjelaskan hasil jawaban
mereka, masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikannya dan terlihat acuh dengan penjelasan temannya.
Pada pertemuan pertama diakhiri dengan guru memberikan latihan soal 1 kepada seluruh siswa kelas III. Ada 3 subyek S3,
S14, dan S19 yang terlihat tidak bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan latihan soal tersebut
.
Jumlah subyek yang hadir pada pertemuan kedua ini ada 19 orang, 1 subyek S17 tidak hadir dengan alasan izin dan 1 subyek
lain S20 tidak hadir karena sakit. Pokok pembahasan pada pertemuan kedua ini adalah menyatakan dan menulis bentuk
Gambar. 7 Kelompok II Terlihat Hanya Mengandalkan S2 Dan S18
Untuk Membuat Dan Memotong Lilin M ainan
2 Pertemuan ke-2Rabu, 12 Januari 2011
pecahan
. Diawal pembelajaran guru melakukan tanya jawab untuk
mengi
ngatkan siswa tentang lambang pecahan setengah, sepertiga, seperempat, seperenam pada pertemuan sebelumnya. Namun,
hanya beberapa siswa saja
yang
menjawab pertanyaan guru dengan benar. Beberapa siswa lain masih terlihat lupa dan menoleh kepada
teman sebangkunya ketika ditanya oleh guru.
Setelah selesai melakukan tanya jawab, guru mulai menjelaskan materi dengan menggunakan cokelat sebagai lat
peraga. Siswa mulai menunjukkan keberaniannya dalam belajar
matematika
dengan berlomba
-
lomba mengacungkan tangan untuk dipilih membantu guru memotong dan membagikan cokelat. Guru
memilih 2 subyek yang kurang pintar yaitu S14 dan S19
untuk
membantu guru memperagakan permasalahan real yang diberikan.
Bebe
rapa siswa lain terlihat sedih karena tidak dipilih dan S4 berkata:
.
Siswa sudah terlihat menujukkan ketertarikannya pada benda- benda real yang dibawa peneliti. Kemudian S14 memotong cokelat
tersebut menjadi 6 potongan, dan memberikan 2 potongan cokelat kepada S19. Guru bertanya kepada
S3
tentang banyaknya bagian cokelat yang diperoleh S19. Tetapi ketika ditanya
,
S
3
terihat menghindari pertanyaan guru sambil berkata:
. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang masih terlihat takut dan
tidak percaya diri untuk menjawab pertanyaan guru. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan bahan diskusi
yang dikerjakan secara berkelompok.
Medi
a yang digunakan adalah
. Pelaksanaan diskusi kelompok pada
pertem
uan kedua ini sudah lebih baik dari pertemuan pertama. Siswa sudah mulai bisa berdiskusi dan bekerjasama dengan baik.
Hampi
r semua anggota kelompok terlihat aktif
mengerja
kan tugas yang diberikan. Walaupun masih ada 2 subyek S21 dan S19 yang
“Yaaah ibu,,qo aku ga dipilih, aku kan mau maju buu..”
“ Yaah..jangan aku
dong bu,,jangan aku,,aku ga bisa bu..dia ajah tuh bu..”
media daun singkong
terlihat diam saja pada saat kerja kelompok. Guru berkeliling mengamati jalannya diskusi dan memberikan motivasi kepada
beberapa siswa yang masih terlihat bingung pada saat diskusi ke
lompok.
Selesai diskusi, guru memberikan permasalahan real yang ada dipapan tulis dengan
. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
men
j
awab soal tersebut. S16 men
gacungkan tangan sambil berkata:
. Tanpa disuruh
oleh guru, siswa tersebut menunjukkan keberaniannya dalam
menjawab
soal dipapan tulis.
Pada saat S16 mengerjakan soal dipapan tulis, S16 tidak terlihat takut tetapi terlihat sedikit gugup karena S16 termasuk
siswa yang jarang mengerjakan soal dipapan tulis. Sete S16 selesai mengerjakan soal dipapan tulis dengan benar, peneliti
meminta S16
menunjuk salah
seorang temannya
untuk menyelesaikan soal selanjutnya. Adapun subyek yang ditunjuk
oleh S16 adalah subyek yang kurang lancar dalam mem
baca yaitu
S14, pada saat ditanya guru subyek tersebut menjawab dengan
media karton bergambarkan semangka
Gambar. 8 S16 Mengerjakan Soal Dipapan Tulis
“Bu..saya ya bu yang maju, saya sudah bisa buu..”
terbata-
bata dan lupa
sehingga
S14 melakukan satu kesalahan dalam mengerjakan soal terse
but.
Setelah melakukan tanya jawab, peneliti memberikan penjelasan kembali kepada siswa untuk memastikan bahwa siswa
sudah memahami pelajaran yang diberikan guru. Kemudian guru memberikan latihan soal 2 kepada siswa kelas III. Hampir semua
siswa dapat mengerjakan latihan soal tersebut dalam waktu yang singkat.Tetapi ada 3 subyek S14, S19, dan S21 yang sangat
lamban dalam mengerjakannya.
Pada pertemuan ketiga ini hanya ada 1 siswa yaitu S16 yang tidak hadir karena alasan sakit. Alokasi waktu belajar pada
pertemuan ketiga adalah 2 x 35 menit. Materi yang akan diajarkan adalah menyajikan nilai pecahan melalui gambar. Pada awal
pembelajaran guru meminta siswa membuat kelompok yang dah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Suasana sedikit ramai ketika
siswa mencari teman sekelompoknya. Setelah semua kelompok terbentuk, guru memberikan
siswa pengarahan tentang tugas yang akan mereka kerjakan secara berkelompok. Guru menggunakan
yang ber
warna-
warni untuk dibuat menjadi 3
be
ntuk bangun datar dan mengarsirnya sesuai dengan pecahan sederhana yang ditentukan. Sebelum kerja kelompok dimulai,
guru
memberikan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang benda- benda real yang berbentuk bangun datar. Pada saat guru
membagikan kertas origam i, S8 bertanya: . Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian siswa sudah mengenal benda
-
benda real
yang
berbentuk bangun datar.
3 Pertemuan ke-3Kamis,13 Januari 2011
media kertas karton dan kertas
origami
“Bu,,kertas warna -warni
ini boleh dibentuk kaya atap rumah g a bu?”
Siswa terlihat senang mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru, walaupun masih ada 1 subyek yang masih terlihat
pasif. Subyek tersebut adalah S19, subyek ini cenderung pemalu dan kurang bisa bergaul. Guru memotivasinya untuk lebih percaya
diri dan berani melakukan suatu pekerja
an.
Peneliti dan guru kolaborator mengamati jalannya diskusi dan membantu setiap kelompok yang mengalami kesulitan.
Kelompok 4 adalah kelompok yang pertama selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan
tugas
kelompok
,
guru meminta kelompok 4 untuk menjelask
an
hasil pekerjaan mereka di depan kelas. Salah satu anggota kelompok 4
yaitu S12 langsung berani mengacungkan tangan untuk bersedia
menjelaskan
hasil pekerjaan kelompoknya. Pada saat S12
menjela
skan kepa
d
a teman
-
temannya, masih ada 3 subyek S1, S14, dan S21 yang tidak memper
hatikan
. Ketika 3 subyek tersebut ditanya oleh guru, hanya S21 saja yang bisa menjawab pertanyaan
guru dengan benar. Sedangankan S1 dan S14 menjawab dengan
terbata-bata sambil se
sekali menoleh teman sekelompoknya
.
Gambar. 9 Kelompok Yang Paling Pertama Selesai Mengerjakan
Bahan Diskusi 2
Kegiatan akhir pada pertemuan ketiga ini adalah mengerjakan latihan soal 3. Pada saat mengerjakan latihan soal,
masih ada 3 subyek yaitu S1, S14, dan S21 yang terlihat kebingungan dalam mengerjakannya. Hal ini disebabkan karena
kurang konsentrasinya siswa
-
siswa tersebut pada saat guru menjelaskan materi ajar yang diberikan.
Pertemuan ini berlangsung
s
elama 2 jam pelajaran 70 menit. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini adalah 21
siswa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada pertemuan ini, pembelajaran akan diisi dengan pemberian tes akhir siklus I.
Pa
da saat memasuki kelas, siswa sudah terlihat menempati tempat duduknya masing
-
masing tanpa diperintah terlebih dahulu, dan telah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes yang akan
diberikan. Pelaksanaan tes siklus I ini berjalan lancar, meskipun masih banyak siswa yang sering menanyakan untuk memastikan
jawaban mereka tetapi guru selalu mencoba membimbing siswa untuk mandiri dan menemukan hasil jawaban yang benar.
Setelah pelaksanaan tes siklus I, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas dan siswa untuk
mengungkap pendapat mereka tentang pembelajaran matematika dengan
mengg
u
nakan pendekatan
PMRI
Tahap ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh
gur
u kolaborator yang mencatat seluruh aspek indikator kecemasan siswa dan semua hal yang terjadi selama proses
pembelajaran. Hasil pengamatan suby
e
k melalui lembar observasi dapat dilihat pada table berikut ini
:
4 Pertemuan Ke-4Sabtu, 15 Januari 2011
Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia
c. Tahap Observasi dan Analisis