Adapun sifat
-
sifat dari proses pembelajaran matematika yang efektif ada 7 macam, antara lain:
14
1
. Belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan
2
. Belajar berarti berbuat
3
. Belajar matematika berarti mengalami
4
. Belajar matematika memerlukan motivasi
5
. Belajar matematika memerlukan kesiapan anak didik
6
. Belajar matematika harus menggunakan daya pikir
7
. Belajar matematika melalui latihan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses yang dirancang untuk memperoleh pengetahuan tentang matematika sehingga pengetahuan tersebut dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan.
Kecemasan juga dikenal dengan istilah “ . Secara leksikal kata
“
diambil dari Bahasa Inggris, berpadanan dengan kata yang
memiliki arti “ketakutan”. Hal ini sejalan dengan pendapat Chaplin dalam kamus lengkap psikologi yang mengartikan kecemasan
sebagai “perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa
-
masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut”.
15
Kecemasan
merupakan salah satu bentuk emosi yang paling menimbulkan stress yang dirasakan oleh banyak orang. Kecemasan adalah
masalah yang sangat relevan dengan psikologi karena berkaitan dengan jiwa. Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan pada saat
-
saat tertentu, dan
14
Erna Suwangsih, Bandung: UPI PRESS, 2006,
h 18
-20
15
J. P Chaplin, , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, ed.I,
Cet Ke-9, h. 32
2. Kecemasan Belajar Matematika a. Pengertian Kecemasan
Anxiety” Anxiety”
“fear”,
anxiety
Model Pembelajaran Matematika, Kamus Lengkap Psikologi
dengan tingkat yang berbeda
-
beda. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena individu merasa tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi suatu hal yang
menimpanya dirinya
.
Kecemasan dapat terjadi pada setiap saat pada diri siswa dan seringkali muncul secara mendadak ketika belajar khususnya belajar
matematika. Mesikupun demikian, kecemasan bukanlah sesuatu masalah yang tidak dapat dikendalikan, karena kecemasan merupakan perubahan emosi
yang biasa terjadi pada diri seseorang dalam perjalanan hidupnya, seperti rasa khawatir, takut, sedih, dan senang.
Freud menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu
seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Menurut Freud,
“
kecemasan melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi
fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang
dianggap berbahaya”.
16
Lain halnya dengan Wiramihardja yang mendefinisikan kecemasan sebagai suatu keadaan perasaan dimana individu merasa sehingga tidak
berani dan mampu untuk bersikap dan bertindak secara r sesuai dengan yang seharusnya.
17
Sedangkan
Nevid
berpenda
pat bahwa “kecemasan adalah suatu keadaan
atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi”.
18
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah salah satu bentuk emosi seseorang yang direfleksikan dengan
perasaaan khawatir atas ancaman yang akan terjadi, gelisah, tegang, gugup dan takut dalam menghadapi sesuatu yang dapat menimbulkan gejala-gejala
16
Trismiati,
, Jurnal Psyche
, Vol. 1 No. 1, Juli 2004
, h. 4
17
Sudoardjo A. Wiramihardja, , Bandung: PT Refika
Aditama, 2007, Cet Ke
-2, h. 67
18
Jeffrey. S. Nevid,
, Jakarta: Erlangga, 2003, h. 163
aprehensi
Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Psikologi Pengantar Abnormal Psikologi Abnormal
kecemasan. Kecemasan yang berlebihan akan berdampak pada dirinya tidak adanya ketenangan jiwa sehingga akan berpengaruh pada setiap
aktivitasnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa rasa cemas merupakan akibat tidak terpenuhinya keinginan
-
keinginan seksual, merasa diri fisik kurang, pengaruh pendidikan waktu kecil, sering terjadi frustasi karena tidak
tercapainya keinginan
baik materil
maupun sosial.
Kecemasan
menggambarkan keadaan emosional, suatu perasaaan tak tentu yang dikaitkan dengan rasa takut. Perasaan ini dirasakan sebagai suatu ancaman terhadap
masa depannya. Adapun ciri khas dari perasaan ini adalah perasaan tak tentu
atau situasi tak tentu dan rasa tak berdaya menghadapi masalah.
Nevid dalam buku
menyebutkan beberapa faktor
- faktor kognitif yang membuat orang menjadi cemas, yaitu:
19
1
. Prediksi berlebihan terhadap rasa takut
2
. Keyakinan yang irasional
3
.
Sen
sitivitas berlebihan terhadap ancaman
4
. Sensitivitas kecemasan
5
. Salah mengatribusikan sinyal
-
sinyal tubuh
6
. Self
-
Efficacy yang rendah. Kecemasan di atas dapat terjadi pada setiap saat pada diri siswa dan
seringkali muncul secara mendadak ketika belajar matematika.
Penyebab
lain
dari
kecemasan matematika adalah kegagalan belajar matematika dan
19
Jeffrey. S. Nevid,
..., h. 180 -
183
b. Sebab-sebab Timbulnya Kecemasan