hasil belajar siswa pada siklus I ini sudah baik, namun masih ada 3 orang siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
Hasil observasi terhadap guru pada KBM oleh observer cukup baik, hanya saja peneliti harus lebih tegas dan suara
n
ya harus lebih nyaring agar siswa yang duduk dibelakang juga bisa mendengar.
Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator setelah melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada
observasi, wawancara, dan jurnal harian ditemukan beberapa kekurangan dan kelebihan yang ada pada siklus I sebagai berikut:
Penyebab kekurangan ini adalah ketegasan peneliti yang masih kurang dalam menangani subyek pada kelas II
I
ini. Hal ini disebabkan karena banyak
nya
subyek yang menganggap peneliti bukan sebagai guru mereka, sehingga masih ada subyek yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Dengan adanya kekurangan ini, peneliti harus bertindak
lebih tegas lagi kepada subyek dengan memberikan pengurangan skor pada setiap subyek yang berbuat kesalahan.
Waktu yang tidak sesuai dengan RPP disebabkan karena siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan pendekatan
PMRI dan meyelesaikan permasalahan real secara kelompok maupun individu. Oleh karena itu, peneliti harus bisa membimbing
setiap kelompok yang mengalami kesulitan dan mengarahkan siswa untuk bekerjasama dengan baik agar siswa dapat
mengerjakan tugas kelompoknya sesuai waktu yang diberikan.
d. Tahap Refleksi
Kekurangan Dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus I 1. Kurangnya penguasaan peneliti terhadap subyek
2. Pengaturan waktu yang tidak sesuai dengan RPP siklus I
·
Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah mengoptimalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan bahan diskusi
memberikan permasalahan real yang lebih mudah untuk dikerjakan
siswa.
Penyebab dari kekurangan ini adalah terbatasnya
media
real yang dibawa oleh guru. Suasana menjadi ramai karena banyaknya
siswa yang berebut sambil berteriak
-
teriak dan be
rjalan-
jalan untuk melihat media yang dibawa oleh guru. Hal ini dikarenakan guru
kolabo
rator tidak pernah menggunakan alat peraga apapun pada
saat menjela
skan pelajaran matematika. Perbaikan
yang dilakukan
peneliti adalah
dengan membentuk kelompok pada awal pembelajaran dan meminta siswa
membawa benda
-
benda real sederhana seperti pita, sedotan, dan tali yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran pada siklus
II.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya rasa kerjasama antar anggota kelompok untuk saling membantu dalam memahami
suatu materi. Subyek hanya menginginkan tugas kelompoknya bisa cepat diselesaikan sehingga subyek lain hanya mengandalk
an
subyek yang pintar saja untuk menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini terlihat dari hasil lembar observasi KBM pada siklus I, yaitu
pada pertemuan
ke-
1 sampai pertemuan ke
-
3 dimana guru belum maksimal mengarahkan siswa untuk dapat berinteraksi dengan baik
selama proses pembelajaran
.
lampiran 11.
3. Suasana menjadi
ramai ketika
guru memberikan
permasalahan real di awal pembelajaran
4. Pada waktu diskusi masih banyak kelompok yang hanya mengandalkan subyek yang pintar untuk mengerjakan tugas
kelompok
Permasalahan tersebut membuat peneliti harus terus membimbing setiap kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik
dan tidak hanya mengandalkan salah satu anggota saja. Pengawasan dilakukan secara lebih teliti sehingga tidak ada lagi
subyek yang tidak mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun tugas kelompok.
Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang takut, malu dan tidak peraya diri ketika belajar matematika. Hal ini
mengakibatkan siswa menjadi tidak bisa berkonsentrasi dengan baik ketika guru menjelaskan materi. Hal ini terlihat dari hasil
perolehan aspek kecemasan siswa pada siklus I sebesar
20,4 Tabel 7, dimana skor ini merupakan skor tertinggi jika
dibandingkan dengan skor rata-
rata ketiga aspek yang lain Permasalahan tersebut membuat peneliti harus lebih
terampil dan variatif dalam memberikan permasalahan real. Perbaikan yang akan dilakukan adalah dengan pemberian
atau permainan yang akan mendorong konsentrasi subyek dalam belajar matematika.
Hal ini terlihat dari jurnal harian siswa yang menunjukkan bahwa sudah 81,4 siswa yang merespon positif pada siklus I
Tabel 8. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan pendekatan PMRI sangat menyenangkan dan tidak
membosankan.
5. Konsentrasi subyek dalam belajar masih kurang