6
.
Kec
emasan sosial. Kecemasan ini timbul bila individu takut pendapat umum atau pendapat lingkungannya mencela perbuatannya.
Menurut Nevid kecemasan terdiri dari 3 gejala. Gejala
-
gejala tersebut adalah gejala fisik, kognisi, dan perilaku.
22
1
. kegelisahan, kegugupan banyak berkeringat
sulit berbicara anggota tubuh bergetar, suara yang bergetar sering buang air kecil, diare, panas dingin, pusing, merasa lemaslekas lelah,
jantung berdebar.
2
.
: kebingungan,
rasa ketakutan, khawatir tentang sesuatu, merasa terancam, sulit konsentrasi, keyakinan bahwa
sesuatu akan terjadi. 3
. : Perilaku menghindar, perilaku melekat,
dan perilaku terguncang. Gejala
-
gejala yang diungkapkan oleh Nevid sejalan dengan pendapat Novita bahwa ada tiga bentuk gejala kecemasan siswa dalam menghad
api
pelajaran matematika, yaitu:
23
1
. Gejala fisik atau , seperti: tegang saat mengerjakan soal
matematika, gugup, berkeringat, tangan gemetar ketika harus menyelesaikan soal matematika atau ketika mulai pelajaran
matematika. 2
. Gejala kognitif atau , seperti: pesim is dirinya tidak mampu
mengerjakan soal matematika, khawatir kalau hasil pekerjaan matematikanya buruk, tidak yakin dengan pekerjaan mat
ematikanya
22
Jeffrey. S. Nevid,
..., h. 164
23
Novita Eka Indiyani dan
Anita Listiara,
,
Vol.3 No. 1, Juni 2006, h. 15
d. Gejala-gejala Kecemasan
, ,
, ,
Gejala kecemasan fisik:
Gejala kecemasan kognitif
Gejala kecemasan behavioral
emotionality
worry
Psikologi Abnormal Efektivitas Metode Pembelajaran Gotong
Royong
cooperative learning Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Pela an Matematika
sendiri, ketakutan menjadi bahan tertawaan jika tidak mengerjakan soal matematika.
3
. Gejala perilaku, seperti : berdiam diri karena takut d kan, tidak mau mengerjakan soal matematika karena takut gagal lag dan
menghindari pelajaran m
atematika.
Sedangkan Passer dan Smith dalam buku “ ” membagi
gejala kecemasan menjadi 4 komponen, antara lain:
24
1
.
yang berarti secara komponen emosi
onal
subjektif, seseorang yang merasa cemas akan mengalami ketegangan dan ketakutan
. 2
.
. Secara kognitif, kecemasan dapat terlihat dari gangguan
ke
khawatiran dan rasa ketidakmampuan untuk
mengatasi suatu masalah. 3
.
”. Dalam reaksi fisiologis terdapat reaksi fisik atau biologis, gangguan kecemasan dapat berupa jantung
berdebar, tekanan darah tinggi, ketegangan otot, pernapasan cepat, mual, mulut kering, diare, dan sering buang air kecil.
4
.
24
Michael W Passer dan Ronald E Smith, ,
Canada: Mc Grawwhill Company, 2003, h. 512
Psychology
Emotional Symptoms “Subjective emotional component, including: feelings of
tension and apprehension”
Cognitive Symptoms Cognitive component, including: worrisome thoughts and a
sense of inability to cope
Physiological or Somatic Symptoms “Physiological responses, including: increased heart ra and
blood pressure, muscle tension, rapid breathing, nausea, dry mouth, diarrhea, and frequent urination
Behavioral Symptoms Behavioral responses such as avoidance of certain situa ions
and impaired task performance anxiety disorders take a number of
Psychology, The Science Of Mind And Behavior
Reaksi prilaku seperti menghindari situasi tertentu dan mengalami gangguan kecemasan dapat menimbulkan gangguan pada kinerja kita
dalam mengerjakan suatu tugas. Hal tersebut diakibatkan dari beberapa hal yang berbeda, seperti perilaku terguncang dan perasaan
trauma dengan kejadian yang pernah dialaminya.
Sedangkan menurut Holmes dalam bukunya membagi kecemasan dalam empat komponen yang
mengidentifikasikan adanya kecemasan, yaitu:
.
25
1
. Holmes mengatakan bahwa
dimana gejala pada gangguan kecemasan ini ditandai
dengan
ketegangan,
kepanikan
, dan ketakutan. Mood perasaan seseorang yang merasa cemas dapat berupa was
-
was, gelisah, takut, tegang, gugup, dan rasa tidak aman. Individu tidak dapat merasa
tenang dan mudah tersinggung, sehingga memungkinkannya untuk
terkena depresi. 2
.
yang berarti bahwa secara kognitif, seseorang yang merasa cemas akan terus
mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi. Sehingga ia akan sulit untuk berkonsentrasi atau mengambil keputusan,
bingung, dan menjadi sulit untuk mengingat sesuatu.
25
David S Holmes, , New york: Longman, 1997, 3
ed, h. 91
different form, obsessive compulsive disorders, and po ttraumatic.
“Abnormal Psychology”
Mood symptoms, cognitive symptoms, somatic symptoms dan motor symptoms
Mood s ymptoms psychological
“The mood symptoms in anxiety disorders consist primarily of anxiety, tension, panic, and
apprehension”
Cognitive s ymptoms
“The cognitive symptoms in anxiety disorders revolve around the doom and disaster that the individual anticipates”
Abnormal Psychology
rd
3
.
Secara somatik dalam reaksi fisik atau biologis, gangguan kecemasan dapat berupa lekas lelah, tekanan darah tinggi, napas sesak,
dada tertekan, pusing, jantung berdebar, dan sering mual. Akan tetapi setiap
o
rang memiliki reaksi fisik yang berbeda jika mereka mengalami kecemasan.
4
.
Sec
ara motorik gerak tubuh, kecemasan dapat terlihat dari gangguan tubuh seseorang seperti tubuh
yang gemetar, suara yang terbata
-
bata, dan sikap terburu
-
buru.
Sikap
- sikap seperti inilah yang membuat cemas dan dapat membuat aktivitas
menjadi terganggu dan b
erjalan tidak sewajarnya. Dalam penelitian ini, gejala
-
gejala kecemasan yang akan dibahas adalah gejala kecemasan yang dikemukakan oleh Holmes. Hal ini dikarenakan
keempat gejala tersebut dapat mewakili beberapa pendapat ahli psikologi lain yang diklasifikasikan sesuai dengan karakteristik dari masing
-
masing gejala dan gejala tersebut juga terdapat pada siswa yang mengalami kecemasan
dalam pembelajaran matematika.
Somatic symptoms The somatic physiological
symptoms of anxiety can be divided into two groups. First are the immediate s
ymptoms, which consist of sweating, dry mouth, shallow breathing, rap d puls
e, increased blood pressure, throbbing sensations in the head, and
feelings of muscular tension. Second, if the anxiety is prolonged, delayed symptoms such as chronically increased blood pressure,
headaches, muscular weaknes s, and intestinal distress poor digestion,
stomach cramps may set in.
Motor s ymptoms
Motor symptoms anxious individuals often exhibit restlessness,
fidgeting, pointless motor activitysuch as toe tapping, and exaggerated startle responses to sudden noise.
Matematika sering dipandang sebagai sebuah pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan pola pikir siswa yang demikian terhadap pelajaran
matematika dan karena kurang tepatnya pendekatan yang kan guru dalam proses pembelajaran maka hal yang demikian dapat menimbulkan
kecemasan belajar bagi siswa, khusunya dalam belajar matematika. Perasaaan cemas ini berhubungan dengan emosi rasa takut yang dialam i seseorang. Hal
ini sejalan dengan firman All
a
h SW T sebagai berikut:
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan dikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang
-orang yang sabar”
. QS. Al-Baqarah, 2:155 Kecemasan muncul apabila siswa merasa tertekan atau kesulitan.
Gangguan terhadap rasa cemas itu biasanya berupa rasa terhadap beberapa hal, antara lain terhadap pelajaran, guru maupun sekolah itu sendiri.
Oleh karena itu, sebaiknya guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan bermakna agar siswa tidak merasa takut untuk belajar
matematika dan membuat siswa merasa nyaman selama proses pembelajaran matematika karena belajar matematika memerlukan kesiapan mental dan
konsentrasi
yang tinggi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan matika
berkaitan dengan keberhasilan belajar matematika siswa. Dalam penelitian Eccles dan Jacob menyatakan bahwa kualitas belajar matematika siswa sangat
dipengaruhi oleh konsep diri siswa dan kecemasan matematika siswa. Kualitas belajar yang dimaksud adalah kualitas pada proses belajar dan hasil
e. Kecemasan dalam Belajar Matematika