63
b. Peningkatan Permintaan
Ada juga beberapa pandangan yang mengetakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan uang yang beredar. Bertambahnya jumlah uang
menyebabkan turunnya suku bunga selama tidak berada pada perangkap likuiditas. Akibat selanjutnya adalah peningkatan investasi.
Permasalahannya adalah bila peningkatan investasi tidak diimbangi oleh peningkatan barang. Investasi dan efek penggandaannya menyebabkan
pergeseran kurva permintaan bergeser ke kanan sehingga memotong kurva penawaran pada tingkat harga yang lebih tinggi.
Selain karena peningkatan uang beredar, peningkatan permintaan juga disebabkan oleh expected inflation. Bila masyarakat meyakini bahwa inflasi di
tahun yang akan datang akan tinggi, masyarakat akan cenderung membelanjakan uangnya saat ini untuk membeli dan menyimpan barang,
terutama barang-barang yang bisa melindungi kekayaan dari inflasi, misalnya emas dan properti. akibatnya, inflasi jadi melambung.
21
21
Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta: Penerbit PPM, 2006, h. 149.
64
2. Penghitungan Inflasi
Inflasi diukur dengan tingkat inflasi rate of inflation yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga secara umum. Persamaannya adalah sebagai berikut:
22
Tingkat harga
t
– tingkat harga
t-1
x 100 = Rate of Inflation Tingkat harga
t-1
Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan jasa. Tetapi karena masalah kepraktisan, penghitungan inflasi didasarkan atas sekelompok barang dan
jasa yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Demikian juga idealnya inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan diseluruh wilayah Indonesia. Juga karena
alasan kepraktisan, inflasi dihitung berdasarkan sekelompok produk yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dengan menggunakan 45 kota sebagai lokasi
pemilihan. Pemilihan produk dan kota diharapkan bisa menggambarkan kenaikan harag keseluruhan produk yang ditransaksikan di Indonesia.
Badan Pusat Statisik BPS sejak Januari 2004 menggunakan 45 kota termasuk Gorontalo dan Pangkal Pinang untuk mensurvei harga-harga. Total produk
yang disurvei sebanyak 744 komoditas, dengan setiap kota bervariasi antara 283 sampai 399 komoditas. Keseluruhan 744 komoditas dikelompokkan ke dalam tujuh
kategori seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
22
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, Ed. ke-2, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007, h.136.