Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

96 Tabel 4. 5 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.52326468E4 Most Extreme Differences Absolute .126 Positive .071 Negative -.126 Kolmogorov-Smirnov Z .980 Asymp. Sig. 2-tailed .292 a. Test distribution is Normal. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.980 dan signifikan pada 0.292. Dikarenakan nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0.05 0.2920.05, maka model regresi memenuhi asumsi normal. Sekali lagi, hal ini konsisten dengan hasil uji sebelumnya.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, Jika terjadi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko ini salah satunya dilakukan dengan melihat nilai tolerance TOL dan variance Inflation Factor VIF. Untuk mendeteksinya dengan cara melihat nilai tolerance dan Variance Inflation 97 Factor VIF. Bahwa apabila nilai tolerance kurang dari angka 0.10 dan nilai VIF melebihi angka 10, maka terjadi masalah multikolinearitas. 2 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil printout nilai tolerance yang dihasilkan 0.995 dan nilai VIF yang dihasilkan yaitu sebesar 1.0005 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan 2 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: UNDIP, 2006, h. 95. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 48299.894 11758.558 4.108 .000 Inflasi -1507.077 817.480 -.210 -1.844 .070 -.176 -.237 -.210 .995 1.005 JII 123.596 29.264 .482 4.223 .000 .467 .488 .481 .995 1.005 a. Dependent Variable: Total NAB 98 kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan ada autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson DW yang bisa dijadikan patokan untuk mnegambil keputusan adalah: a Angka D-W di bawah – 2, berarti ada autokorelasi positif. b Angka D-W diantara – 2 sampai dengan + 2, bearti tidak terjadi autokorelasi. c Angka D-W + 2, bearti ada autokorelasi negatif. 3 Tabel 4.7. Uji Autokorelasi Model Summary b Mo del R R Squa re Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .512 a .262 .236 25671.5 0837 .262 10.119 2 57 .000 .188 a. Predictors: Constant, JII, Inflasi b. Dependent Variable: Total NAB 3 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2000, h. 219.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendaftaran nilai aktiva bersih (NAB) portofolio produk unit link campuran terhadap tingkat pendapatan nasabah pada PT. BNI Life Insurance divisi Syariah (priode Januari 2008-Juni 2010)

0 5 122

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh risiko infasi dan nilai tukar terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana syariah studi pada PT. Danareksa Investment Management Tahun 2007- 2012

2 7 121

Analisis variabel makroekonomi dan indeks syariah terhadap nilai aktiva bersih reksadana syariah

4 11 132

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang beredar terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah

4 85 159

Analisis Komparasi Pertumbuhan Reksa Dana Syariah Sebelum dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan (Pph) Berupa Bunga Obligasi

0 3 105

PENGARUH INFLASI DAN INDEKS SYARIAH (JAKARTA ISLAMIC INDEX) TERHADAP KINERJA REKSADANA SYARIAH)

0 2 86

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index (Jii) Periode Januari 2008 – Desember 2014.

0 2 18