13
syariah dilihat dari Total NAB Reksa Dana Syariah tersebut . Selain itu penulis juga telah membaca skripsi terdahulu yang dilakukan oleh:
1. Penulis Judul Skripsi Yoga Saltian, 2006 : “Analisis
Perbandingan Resiko
dan Tingkat
Pengembalian Reksadana Syariah dan Reksadana Konvension
al”
Hasil dan
Metode Penelitian
Dalam skripsi ini menjelaskan resiko apa saja
yang mempengaruhi
tingkat pengembalian reksadana syariah dan reksa
dana konvensional
yang kemudian
dikomparasikan antara keduanya. Teknik analisa
data pada
penelitian ini
menggunakan teknik
kualitatif dan
kuantitatif dan data yang digunakan adalah data sekunder.
2. Penulis Judul Skripsi
Ahmad Mujahid, 2007. “Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah
terhadap Reksadana Konvensional Studi kasus pada Jenis Reksadana Campuran”
14
Hasil dan
Metode Penelitian
Dalam Skripsi ini penulis membandingkan antara kinerja reskadana syariah dan
reksadana konvensional yang bersifat campuran. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah NAB per Unit, tolak ukur benchmark yaitu IHSG, JII,
SWBI, dan SBI dimana data sekunder yang diambil adalah sekitar tahun 2004-
2006. 3.
Penulis Judul Skripsi Faizal Hanaris Rivai, 2009. “Analisis
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil, Inflasi, IHSG, dan Jumlah Uang Beredar M2
Terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2006-
2008”
Hasil dan
Metode Penelitian
Dalam skripsi ini dianalisis pengaruh ringkat bagi hasil bank syariah , IHSG,
tingkat inflasi dan jumlah uang beredar dalam arti luas secara parsial maupun
simultan terhadap dana pihak ketiga pada jangka pendek dan jangka panjang.
15
Metode analisis yang digunakan yaitu analisis model dinamis error correction
model atau ECM.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah dipaparkan sekilas di atas. Karena dalam penelitian kali ini penulis akan
membahas tentang pengaruh inflasi dan indeks JII terhadap total Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah. Oleh karena itu, untuk mengetahui pengaruh dan
hubungan antara inflasi dan indeks JII dengan total NAB pada Reksadana Syariah maka digunakan analisis regresi linear berganda dan analisi korelasi.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
a. Pasar Modal Syariah Secara sederhana, pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar
modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang, seperti: riba, perjudian,
spekulasi, dan lain-lain.
13
Instrument di pasar modal syariah sudah diperkenalkan kepada masyarakat, misalnya saham yang berprinsip syariah dimana kriteria saham
13
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekata Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 231.
16
syariah adalah saham yang dikeluarkan perusahaan yang melakukan usaha yang sesuai dengan syariah.
Industri pasar modal khususnya pada instrumen saham dilakukan berdasarkan penilaian atas saham yang diterbitkan oleh masing-masing
perusahaan, karena instrumen saham secara natural telah sesuai dengan prinsip syariah mengingat sifat saham dimaksud bersifat penyertaan. Para
ahli fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat dikatergorikan memenuhi prinsip syariah apabila kegiatan perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut tidak tercakup pada hal-hal yang dilarang dalam syariah islam, seperti :a. Alkohol;
b. Perjudian; c. Produksi yang bahan bakunya berasal dari babi;
d. Pornografi; e. Jasa keuangan yang bersifat konvensional;
f. Asuransi yang bersifat konvensional
14
. b. Reksadana Syariah
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat 27, Reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
14
Ngapon. “Pasar Modal Syariah Bagian 1”. Artikel diakses pada 12 Oktober 2009 dari
asuransi-syariah.blogspot.com
17
efek oleh manajer investasiyang telah mendapat izindari Bapepam.
15
Sedangkan menurut fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No. 20DSN- MUIIV2001, reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut
ketentuan dan prinsip syariah, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta shahibul maal dengan manajer investasi sebagai
wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.
16
Reksadana syariah merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang
dikelola oleh manajer investasi. Ada beberapa jenis bentuk reksadana dan dari jenis reksadana tersebut dapat diketahui di mana reksadana melakukan
investasi, karakteristik potensi keuntungan serta resiko yang akan terjadi. Ada empat jenis reksadana dalam peraturan Bapepam Yaitu, Reksa Dana
Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Pasar Uang, dan Reksa Dana Saham. Namun dalam Reksadana Syariah hanya mengakui dua
jenis reksadana, yaitu Reksadana Pendapatan Tetap Fixed Income Fund dan Reksadana Campuran Discretionary Fund
17
.
15
Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995.
16
Fatwa DSN-MUI No. 20DSN-MUIIV2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
17
Muhammad Firdaus NN, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah Jakarta: Renaisan, 2005, h. 42