106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Inflasi dan indeks JII secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap total NAB Nilai Aktiva Bersih reksa dana syariah pada
Danareksa Syariah Berimbang setelah dilakukan uji F dengan tingkat signifikan 5. Nilai F
hitung
F
tabel
10,1193,15 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t, maka diketahui variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan total NAB
reksa dana syariah pada Danareksa Syariah Berimbang dengan tingkat signifikan 5 adalah variabel indeks JII yaitu t
hitung
t
tabel
4,2231,6449 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan variabel inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap total NAB reksa dana syariah pada Danareksa Syariah Berimbang. Nilai t
hitung
t
tabel
-1,844-1.6449 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3. Setelah melakukan analisis pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa kontribusi inflasi dan indeks JII terhadap pertumbuhan total NAB reksa
107
dana syariah pada Danareksa Syariah Berimbang sebesar 26,2, sedangkan sisanya sebesar 73,8 100 - 26,2 = 73,8 dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dinalisis dalam penelitian ini.
B. Saran
Sebagai peneliti penulis menyadari, bahwa dalam melakukan penelitian harus dilakukan penyempurnaan secara terus-menerus, maka
penulis menyarankan:
1. Kepada manajer investasi, khususnya manajer investasi PT Danareksa Investment Management, sebaiknya terus memperhatikan variabel inflasi
dan indeks JII dalam mengelola portofolio investasi, karena berdasarkan hasil penelitian variabel inflasi dan indeks JII secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap total NAB reksa dana syariah. 2. Kepada investor, khususnya yang berinvestasi pada reksa dana syariah
Danareksa Syariah Berimbang, dapat menggunakan variabel indeks JII sebagai acuan dalam mengambil keputusan investasi. Karena berdasarkan
hasil penelitian indeks JII secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana syariah yang dapat dilihat dari total
NAB reksa dana syariah tersebut. Namun, diharapkan investor juga tidak mengesampingkan variabel makro ekonomi dalam hal ini inflasi dalam
hal mengambil keputusan investasi, karena walaupun secara statistik
108
dalam uji signifikansi parsial atau uji t tidak berpengaruh secara signifikan namun perlu diingat bahwa dari persamaan regresi yang didapat,
nilai koefisien variabel inflasi adalah negatif yaitu sebesar -1507,077, yang berarti bahwa jika nilai variabel independen yang lain tetap, maka
total NAB akan mengalami penurunan sebesar -1507,077 kali. 3. Kepada Peneliti selanjutnya, perlu diadakan penambahan atau penggantian
variabel independen dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Nilai Aktiva bersih reksa dana syariah seperti
Gross Domestic Product GDP, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, nilai tukar rupiah, dan Jumlah
unit pernyertaan reksa dana.
serta menambah periode penelitian sehingga jumlah sampel yang ditelitipun akan bertambah, guna memperoleh hasil
penelitian yang lebih signifikan.