Jenis Inflasi Inflasi 1. Teori Inflasi

67 pengelompokkan inflasi ketiga berdasarkan asal inflasi, yang dapat dikategorikan menjadi dua: a. Inflasi bersumber domestik domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. misalnya, permintaan meningkat untuk barang, maka terjadi demand pull inflation yang bersumber dari dalam negeri, atau terjadi kenaikkan harga-harga faktor produksi dalam negeri sehingga terjadi cost push inflation yang bersumber dari dalam negeri. b. Inflasi bersumber luar negeri foreign atau imported inflation yaitu inflasi yang bersumber dari luar negeri. Misalnya terjadi lonjakan permintaan ekspor secara terus menerus, maka terjadi demand pull inflation yang bersumber dari luar negeri. atau terjadi kenaikan harga faktor produksi yang diimpor maka terjadi cost push inflation yang bersumber dari luar negeri, atau imported cost push inflation. pengelompokan inflasi cara keempat adalah berdasarkan harapan masyarakat , yang daapt dikategorikan menjadi dua: a. inflasi harapan expected inflation, yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi. misalnya, bila inflasi dari tahun 2001 sampai 2006 konstan sebesar 6, kemudian berapa perkiraan mengenai besarnya inflasi tahun 2007, maka tentunya perkiraan tersebut adalah sebesar 6. itulah yang disebut dengna inflasi harapan. Dalam kenyataan, inflasi bergerak naik turun dari waktu ke waktu. 68 b. inflasi bukan harapan unexpected inflation, yaitu inflasi yang tidak diperkirakan akan terjadi. Misalnya perkiraan inflasi tahun 2007 sebesar 6. Kemungkinan besar inflasi tahun 2007 menyimpang dari 6. penyimpangan tersebut merupakan unexpected inflation. inflasi jenis ini bisa memberikan kejutan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar. 24

4. Dampak Inflasi

Inflasi berdampak pada perekonomian. menurut Samuelson dan Nordhaus 2005, inflasi berdampak ke beberapa hal: redistribusi dan distorsi. a. redistribusi pendapatan dan kekayaan. inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, dan inilah yang dinamakan sebagai efek redistribusi dari inflasi redistribution effect of inflation. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab redistribusi pendapatan yang terjadi akan menyebabkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh. 25 Salah satunya adalah redistribusi dari kreditur ke debitur. bayangkan jika anda memiliki uang sebanyak Rp20juta. anda sebagai kreditur meminjamkan uang tersebut ke rekan anda selama setahun dengan bunga 10. si peminjam menginvestasikan uang tersebut untuk membeli 24 Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta: Penerbit PPM, 2006, h. 150-153. 25 Muana Nanga, Makroekonomi: Teori, masalah, dan kebijakan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001, h. 252. 69 sebidang tanah. pada saat meminjamkan, anda merasa senang karena expected inflation dalam setahun hanya 6. kalau ini terjadi, kekayaan anda meningkat secara riil sekitar 4 mendekati sama dengan 10-6. Namun, ternyata inflasi yang terjadi mencapau 18. anda secara riil menjadi lebih miskin sebesar kurang lebih 8 10-18. Namun, bagi debitur kekayaannya meningkat paling tidak sama dengan laju inflasi. b. Distorsi harga. menurut Samuelson dan Nordhaus 2005, pada inflasi rendah membuat pembeli dan penjual menyadari inflasi tersebut dan bisa membedakan perbedaan inflasi antar barang yang saling subtitusi misalnya daging dengan telor. jadi, bila inflasi daging lebih tinggi, orang beralih ke telur. Namun, pada inflasi tinggi, orang tidak memahami perbedaan laju inflasi Karen aharga semua barang naik tinggi. c. Distorsi penggunaan uang. Setiap orang mengubah cara menggunakan uang. Karena inflasi menurunkan nilai riil uang, orang cenderung meminimalisasi jumlah uang yang dipegang. d. Distorsi pajak. semakin tinggi inflasi, semakin tinggi beban pajak secara riil. e. Budiono 1989 menyebutkan, inflasi juga terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya. keterbatasan kekeyaan yang dimiliki menyebabkan masyarakat menggunakan kartu kredit untuk melakukan belanja. penggunaan kartu kredit untuk konsumsi merupakan upaya 70 belanja dengan menggunakan kekayaan yang diharapkan akan diterima dimasa datang. hal ini menyebabkan bertambahnya uang beredar, melebihi pendapatan yang bersangkutan, yang mendorong terjadinya inflasi. 26

D. Jakarta Islamic Index JII

Indeks syariah atau biasa dikenal dengan Jakarta Islamic Index merupakan Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas. 27 Kemunculan JII tidak dapat dilepaskan dari MOU antara Danareksa Investment Management DIM dengan BEJ, tentang Jakarta Islamic Index. Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa sebagai pionir reksa dana syariah di Indonesia, Danareksa membutuhkan tolok ukur yang relevan dengan kinerja reksa dana tersebut. BEJ kemudian bekerja sama dengan DIM meluncurkan JII pada tanggal 3 Juli 2000. 28 26 Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta: Penerbit PPM, 2006, h. 153-158. 27 Indonesia Stock Exchange IDX , “Indeks Harga Saham”, Artikel diakses pada 26 Juli 2010 dari http:www.idx.co.idMainMenuEducationIndeksHargaSaham. 28 Wahzary Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, Jakarta: PT Danareksa Persero, 2008, h.121.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendaftaran nilai aktiva bersih (NAB) portofolio produk unit link campuran terhadap tingkat pendapatan nasabah pada PT. BNI Life Insurance divisi Syariah (priode Januari 2008-Juni 2010)

0 5 122

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Pengaruh risiko infasi dan nilai tukar terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana syariah studi pada PT. Danareksa Investment Management Tahun 2007- 2012

2 7 121

Analisis variabel makroekonomi dan indeks syariah terhadap nilai aktiva bersih reksadana syariah

4 11 132

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang beredar terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah

4 85 159

Analisis Komparasi Pertumbuhan Reksa Dana Syariah Sebelum dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan (Pph) Berupa Bunga Obligasi

0 3 105

PENGARUH INFLASI DAN INDEKS SYARIAH (JAKARTA ISLAMIC INDEX) TERHADAP KINERJA REKSADANA SYARIAH)

0 2 86

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index (Jii) Periode Januari 2008 – Desember 2014.

0 2 18