62
dengan manajer investasi dengan tujuan menghindari adanya benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan Reksa Dana.
19
C. Inflasi 1. Teori Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.
20
kecenderungan yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kenaikan tersebut bukan terjadi sesaat. Misalnya, harga barang-barang menjelang lebaran, natal dan tahun
baru, cenderung naik. namun setelah perayaaan usai, masyarakat kembali hidup seperti semula, harga akan kembali ke kondisi semula. maka kenaikan harga seperti
itu tidak dianggap sebagai inflasi. Berikut ini dikemukakan beberapa teori inflasi:
a. Inflasi Inersia
Yang dimaksud dengan inflasi inersia adalah kecenderungan bahwa setiap tahun atau setiap periode orang percaya akan terjadi inflasi. Inflasi
inersia juga disebut inflasi harapan expected inflation. diluar itu, sebenarnya ada unexpected inflation. Inflasi jenis ini bisa negatif dan positif.
19
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekata Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 217-218.
20
Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta: Penerbit PPM, 2006, h. 147.
63
b. Peningkatan Permintaan
Ada juga beberapa pandangan yang mengetakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan uang yang beredar. Bertambahnya jumlah uang
menyebabkan turunnya suku bunga selama tidak berada pada perangkap likuiditas. Akibat selanjutnya adalah peningkatan investasi.
Permasalahannya adalah bila peningkatan investasi tidak diimbangi oleh peningkatan barang. Investasi dan efek penggandaannya menyebabkan
pergeseran kurva permintaan bergeser ke kanan sehingga memotong kurva penawaran pada tingkat harga yang lebih tinggi.
Selain karena peningkatan uang beredar, peningkatan permintaan juga disebabkan oleh expected inflation. Bila masyarakat meyakini bahwa inflasi di
tahun yang akan datang akan tinggi, masyarakat akan cenderung membelanjakan uangnya saat ini untuk membeli dan menyimpan barang,
terutama barang-barang yang bisa melindungi kekayaan dari inflasi, misalnya emas dan properti. akibatnya, inflasi jadi melambung.
21
21
Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta: Penerbit PPM, 2006, h. 149.