Pemasaran Jasa TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran Jasa

1. Pengertian jasa Zethaml and Bitner 2003 dalam Lupiyoadi 2006:5 mengemukakan definisi jasa adalah “Include all economics activities whose output is not a physical product or constructions, is generally consumed at the time it is produced, and provided added value in froms such as convenience, amusement, timeliness, comfort, or health that are essentially intangible concerns of its first purchaser . Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan prosuk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Menurut Gronroos 1990 dalam Rambat dan Hamdani 2006:6, mendefinisikan jasa sebagai berikut: A service is an activity or series of activities of more or less intangible nature that normally, but not necessarily, take place in interactions between the customer and service employees andor physical resources or good andor system of the service provider, which are provided as solutions to customer problem. Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible tidak berwujud yang biasanya namun tidak harus selalu terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi, dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya. Lovelock 2007:5 jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasrnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Lalu Lovelock 2007:5 juga mengatakan bahwa kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut. 2. Kareakteristik jasa Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang atau produk fisik. Terdapat empat karakteristik pokok pada jasa Tjiptono, 2007:18 : a. Tidak Berwujud. Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia, dan penyalur jasa, peralatan, dan alat komunikasi yang digunakan serta harga produk jasa tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud, menekankan pada manfaat yang diperoleh, menciptakan suatu nama merek brand bagi jasa, dan memakai nama orang terkenal untuk meningatkan kepercayaan konsumen. b. Tidak terpisahkan inseparability . Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi, seperti bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen. c. bervariasi variability . Jasa yang diberikan seringkali berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya, yaitu melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik, melakukan standarisasi proses produksi jasa, memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat diperbaharui dan diperbaiki. d. perishability Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masalah jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanannya. Untuk itu perlu dilakukan pelayanan produk, penetapan harga, serta program promosi yang tepat untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran jasa. Menurut Lupiyoadi, 2006:7 mengatakan bahwa Observasi dan pengamatanyang dilakukan oleh pemain-pemain di sektor jasa mengemukakan lima langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses didunia jasa, yaitu : 1. Renewing the service offering 2. Localizing the point-of-service system 3. Leveraging the service “contract” 4. Using information power strategically 5. Determining the strategic value of a service business

B. Kegagalan Jasa

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian di Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan

1 52 112

Analisis pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada film laskar pelangi (studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 9 106

Analisis pengaruh promotional mix dan pengaruh word of mouth terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk asuransi jiwa

1 15 135

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL AHASS ASTRA MOTOR DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Atas Penanganan Keluhan terhadap Pembelian Ulang pada Alphabet di Bandung.

0 0 24

Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Word of Mouth (Studi Kasus Penelitian di Salon Anata Bandung).

0 0 33

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16