Ruang Lingkup Penelitian Metode Penentuan Sample Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.1

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksploratori yaitu penelitian yang bertujuan memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap suatu obyek dengan memformulasikan suatu masalah secara lebih tepat. Penelitian semacam ini untuk menentukan alternatif tindakan yang akan dilakukan sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai suatu permasalahan. Oleh sebab itu, hal-hal ini perlu ditekankan guna mendapatkan data primer seperti sampel, pengumpulan data dan profil responden, instrument penelitian, tehnik penganalisaan data dan analisa data.

B. Metode Penentuan Sample

Sample dipilih dengan menggunakan teknik sample non probability melalui cara Convenience sampling yaitu uunit sample yang ditarik mudah dihubungi dimana saja, tidak menyusahkan, mudah mengukur dan berkarakteristik kooperatif, Freddy Rangkuti, 2003:32. Hal itu digunakan untuk mempermudah dan sesuai dengan tujuan penelitian yang diterapkan, maka sample dalam penelitian ini 100 orang konsumen. Hal ini berdasarkan pendapat dari Zay dan Diel dalam Fitri Rahmayuni, 2005:51 yang menyatakan bahwa besarnya sample minimum untuk sebuah penelitian sebanyak 100 responden, karena jumlah minimal tersebut sudah memenuhi uji distribusi Z sehingga data akan mendekati sempurna atau batas sample minimum. Jumlah sample sebanyak 100 responden diperoleh melalui convenience sampling dimana pengambilan sample dilakukan dari pengguna yang mudah diakses dan bersedia menjadi responden yaitu dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada pengguna jasa layanan Honda- Astra di Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan terhadap responden yang dituju. Dalam hal ini responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa melibatkan pandangan subyektif interviewer . Namun pada saat pengisisan kuesioner, responden telah didampingi oleh interviewer untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa riset kepustakaan yaitu berasal dari buku-buku kuliah, dan jurnal-jurnal, di internet, majalah, serta laporan penelitian yang berkaitan dalam masalah skripsi ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam analisis data penelitian, metode analisis yang digunakan dikelompokkan dalam 2 kategori besar yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Pada proses pengolahan data untuk menentukan nilai variabel eksogen dependent dan variabel endogen independent , data yang tidak dapat diukur dengan skala rasio dan internal akan digolongkan ke dalam 5 kategori yaitu dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kategori sangat setuju dengan skor 5 b. Kategori setuju dengan skor 4 c. Kategori netral dengan skor 3 d. Kategori tidak setuju dengan skor 2 e. Kategori sangat tidak setuju dengan skor 1 Untuk menguji kevalidan dan reliabel butir-butir pernyataan yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu, guna mendapatkan hasil penelitian yang baik dapat dilakukan try out terhadap beberapa responden terbatas terlebih dahulu.

a. Uji Validitas

Menurut Bhuono 2005:66, uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu variabel tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument . Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul item total statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item total correlation dari r-tabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variable yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrument yang reliabel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali adalah mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Crobachs Alpha dari 0,6 Bhuono, 2005:72.

2. Analisis Kuantitatif a. Analisis Jalur

path analysis Analisis jalur path analysis merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur regression is special case of path analysis . Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat Riduwan dan Engkos A.K 2007:3. Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel bebas Independent Variabel atau dalam hal ini disebut variabel eksogen Exogenous, dan variabel terikat Dependent Variabel atau yang disebut variabel endogen endogenous. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independent menuju variabel dependent yang terakhir. Menurut Riduwan dan Engkos 2003:3 penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut, yaitu : a. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linear, aditif dan kausal. b. Variabel-variabel residual tidak berkolerasi dengan variabel yang mendahuluinya, dan tidak juga berkolerasi dengan variabel yang lain. c. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal sebab-akibat searah. d. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval yang berasal dari sumber yang sama. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang telah diperoleh perlu dianalisis. Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam hal ini disebut diagram jalur. Tujuan analisis jalur adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel independen terhadap variabel dependen. Diagram jalur disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembabgkan dari teori yang digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini model hubungan antar variabel independen atau eksogen yaitu keadilan interaksional X 1 , keadilan prosedural X 2 , dan keadilan distributif X 3 dengan variabel dependen atau endogen yaitu word of mouth Y 1 , Kepuasan Y 2 , intensitas pembelian ulang Y 3 . Maka dapat diketahui formulasi model analisis jalur path analysis sebagai berikut : Gambar 3.1 Persamaan analisis jalur struktur I,II,III Keadilan Prosedural X2 Keadilan Distributif X3 Word of Mouth Y1 Intensi Pembelian Ulang Y3 Kepuasan Y2 Keadilan Interaksional X1 Sumber : Jonathan Sarwono 2006:54 Y 1 = ρx 1 y 1 X 1 + ρx 2 y 1 X 2 + ρx 3 y 1 X 3 + ε 1 Struktur I Y 2 = ρx 1Y2 X 1 + ρx 3 y 1 X 3 + ρy 1 y 2 + ε 2 Struktur I I Y 3 = ρx 3 y 3 X 3 + ρx 2 y 1 X 2 + ρy 1 y 3 + ε 3 Struktur III

b. Uji Hipotesis

dari perhitungan dengan SPSS 17.0 akan diperoleh keterangan atau hasil mengenai koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut di atas, yakni :

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinan R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependent. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary b dan tertulis R square yang sudah disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian. 2 Uji F Uji F dilakukan untuk melihat dan mengetahui pengaruh bersama-sama variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesa Ho :b =0, maka langkah-langkah yang akan digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah sebagai berikut : a Menentukan Ho dan Ha 1 Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keadilan interaksional, keadilan prosedural, dan keadilan distributif terhadap word of mouth . Ha : Terdapat pengaruh antara keadilan interaksional, keadilan prosedural, dan keadilan distributif terhadap word of mouth. 2 Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keadilan interaksional, keadilan distributif, dan word of mouth terhadap kepuasan. Ha : Terdapat pengaruh antara keadilan interaksional, keadilan distributif, dan word of mouth terhadap kepuasan. 3. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara keadilan Distributif, keadilan Prosedural, dan word of mouth terhadap Intensi pembelian ulang. Ha : Terdapat pengaruh antara keadilan Distributif, keadilan Prosedural, dan word of mouth terhadap Intensi pembelian ulang. b Menentukan nilai F F hitung Untuk mengetahui korelasi ini signifikan atau tidak, digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut : F = R 2 yx k n-k-1 K1-R 2 yx k Dimana : R 2 = Koefisien determinasi n = jumlah pengamatan atau sample k = jumlah variabel independent Apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika Sig F 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Jika Sig F 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dan terikat. 3 Uji t Uji Parsial Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individu atau parsial terhadap variabel dependen. Menurut Bhuono 2005:54 hasil uji t hitung ini pada output SPSS dilihat pada tabel coefficients. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value pada kolom sig pada masing-masing variabel independen, jika p value lebih kecil dari level of sognifficant yang ditentukan, atau t hitung pada kolom t lebih besar dari t tabel dihitung dari two tailed α 5, df= n-k, k merupakan jumlah independent variabel. Untuk menguji koefisien hipotesa Ho = 0. a Menentukan level of signifficant level signifikan yang digunakan sebesar 5 atau α = 0.05 b Menentukan nilai t t hitung Menentukan t hitung t-test dapat dirumuskan sebagai berikut: t hitung = b i – β i β i = 0 dengan rumus thitung = b i S b S b Dimana : b i = koefisien variabel ke-i β i = parameter ke-i yang dihipotesiskan S b = kesalahan standar c Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho jika probabilitas 0.05 = terima Ho jika probabilitas 0.05 = tolak Ho

E. Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.1

Operasional Variabel Variabel Sub variabel Indikator Keadilan Interaksional Hema Malini, 2003 Davidow, 2003 1. Kejujuran 2. Kejelasan 3.Kepedulian 4. Kesopanan 5. Usaha 1.Menceritakan hal yang sebenarnya. 2. Memberikan suatu penjelasan yang dapat diterima oleh pelanggan mengapa masalah tersebut dapat terjadi. 3. Memperhatikan keluhan pelanggan. 4. Berlaku sopan dalam menangani permasalahan. 5. Berusaha dengan keras untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Keadilan Prosedural Hema Malini, 2003 Davidow, 2003 1.Kontrol keputusan 2. Kemudahan yang Dicapai 3. Kecepatan 4. Kontrol proses 1. Memberikan kebebasan untuk menerima atau menolak terhadap hasil penanganan permasalahan. 2. Memberikan kemudahan dalam mengemukakan permasalahan. 3. Merespon dengan cepat dalam menangani permasalahan. 4. Memberikan kesempatan untuk menjelaskan permasalahan. 5.Kemudahan menyesuaikan 5. Bersedia untuk menyesuaikan prosedur penanganan permasalahan Keadilan distributif Hema Malini, 2003 Davidow, 2003 1. Penggantian biaya 2. Perbaikan 3. Koreksi 4. Permintaan maaf 1. Bersedia memberikan biaya ganti rugi kepada pelanggan yang dirugikan. 2. Memperbaiki pelayanan. 3. Mengoreksi setiap kesalahan yang telah dilakukannya. 4. Bersedia untuk meminta maaf atas kesalahan tersebut. Word of mouth Davidow 2003 1. Penyebaran word of mouth 2. Valensi word of mouth 1. bercerita pada banyak orang 2. Menceritakan pengalaman 3. Menyampaikan pendapat 1. Bercerita tentang pemulihan jasa yang baik 2. Bercerita tentang tindakan positif 3. Bercerita tentang penanganan keluhan yang baik Kepuasan Fornell, et al. Dalam Tjiptono, 2007 1.Overall satisfaction 2. Confirmation of Expection 3. Dimensi kepuasan pelanggan 4. Minat pembelian ulang Repurchase intent 5. Kesediaan untuk 1. Kepuasan menyeluruh terhadap pelayanan perusahaan PT. AHASS 2. Membandingkan kepuasan pelayanan perusahaan PT. AHASS dengan perusahaan lain. 1. Kesesuaian antara kinerja perusahaan dengan harapan pelanggan. 2. Kesesuaian antara harapan pelanggan dengan produk PT.AHAAS. 1. pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh PT.AHASS sudah memenuhi keinginan pelanggan. 2. pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh PT.AHASS lebih baik dibandingkan dengan pesaing. 3. Pelayanan dan produk berkualitas yang ditawarkan oleh PT.AHASS harus dipertahankan. 1. Pelanggan akan menggunakan jasa perusahaan PT.AHASS ini kembali dengan mengukur kepuasan yang dirasakan. 1. Kesediaan pelanggan untuk merekomendasi Willingness to recommend 6. Ketidakpuasan pelanggan Customer Dissatisfaction. merekomendasikan kepada orang lain. 1. Pelanggan komplain kepada perusahaan PT.AHASS. 2. Pelanggan beralih ke perusahaan lain sejenis. 3. Menyebarkan word of mouth negatif. Intensi Penggunaan Ulang Rino Desanto, 2008 Sitaniapessy, 2008 Davidow, 2003 Tetap menggunakan kembali 1. Tetap melakukan penggunaan ulang pelanggan untuk waktu yang akan datang. 2. perusahaan dapat memberikan secara konsisten jasa yang berkualitas tinggi dari para pesaingnya. 3. pelanggan memilih penyedia jasa dengan membandingkan pelayanan yang dirasakan 4. Penilaian konsumen mengenai penggunaan ulang suatu jasa dari perusahaan yang sama berdasarkan situasi saat ini. 5. Menggunakan jasa ini kembali dan memberitahukan kepada orang lain

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah singkat PT. AHASS

Bengkel AHASS - Astra Honda Authorized Service Station adalah bengkel resmi dari P.T. Astra Honda Motor untuk melayani konsumen sepeda motor Honda dalam perbaikan dan perawatan kendaraan konsumen. Fungsi dari AHASS ini sebenarnya adalah sebagai layanan purna jual bagi sepeda motor Honda dimana konsumen dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan keluhan dan garansi dari sepeda motor merek Honda. Dalam melayani konsumennya bengkel AHASS mempunyai slogan, kami SIAP, dimana SIAP Selalu ingin anda puas ini merupakan motto bagi setiap bengkel AHASS dalam melayani konsumen sepeda motor Honda. Bengkel AHASS melayani One Stop Service untuk perawatanatau perbaikan ringan dan berat, termasuk diantaranya perawatan atau perbaikan yang memerlukan turun mesin atau overhaul, oversize, dan lain-lain. PT AHASS memiliki komitmen sebagai bengkel kepercayaan sepeda motor Honda dalam melakukan perawatan dan perbaikan sepeda motornya agar tetap aman, nyaman, dan selalu dalam kondisi prima menemani mobilitas pemakainya. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PT AHASS selalu mengutamakan kualitas hasil kerja, pelayanan prima, harga yang transparan dan menjadikan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Untuk meningkatkan kualitas hasil kerja, PT AHASS menggunakan peralatan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian di Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan

1 52 112

Analisis pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada film laskar pelangi (studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 9 106

Analisis pengaruh promotional mix dan pengaruh word of mouth terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk asuransi jiwa

1 15 135

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL AHASS ASTRA MOTOR DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Atas Penanganan Keluhan terhadap Pembelian Ulang pada Alphabet di Bandung.

0 0 24

Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Word of Mouth (Studi Kasus Penelitian di Salon Anata Bandung).

0 0 33

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16