Keadilan Distributif Aplikasi teori keadilan jasa

3. Kecepatan timing atau speed 4. Kemudahan menyesuaikan flexibility Berbagai elemen itu secara bersama-sama menyatakan bahwa prosedur penanganan keluhan yang adil adalah harus mudah diakses, menyediakan unsur kontrol bagi para pelanggan yang menyampaikan keluhan, fleksibel dan diselesaikan dengan cara yang pantas dan tepat waktu. Menurut Sweeny 1992 dalam Hema Malini 2003:14 berdasarkan hasil penelitiannya mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan prediksi penting dan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, kinerja perusahaan, dan komitmen perusahaan. Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh Smith, Bolton dan Wagner 1999:366 berdasarkan hasil penelitiannya juga mengatakan bahwa keadilan prosedural yang diberikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan pelayanan encounter yang diterima oleh pelanggan.

3. Keadilan Distributif

Keadilan distributif ialah keadilan yang berhubungan dengan jasa, kemakmuran, atau keberadaan menurut kerja, kemampuan, dan kondisikeberadaan seseorang Saifudiens, 2009. Keadilan distributif merupakan persepsi keadilan dari hasil yang terlihat tangible dari suatu penyampaian jasa . Kelley, hoffman , dan Davis 2001 dalam Hema malini 2003:5 mengatakan bahwa keadilan distributif adalah keadilan yang berhubungan dengan hasil keputusan penyelesaian atas penanganan keluhan pelanggan. Keadilan ini menggambarkan aspek dari, koreksi pada harga corrections of charges, penggantian biaya refund, perbaikan repairs, kredit credit, penggantian barang replacement, dan permintaan maaf apologies. Menurut Reis 2000 dalam Hema Malini 2003:15, terdapat sekurang-kurangnya 17 standard peraturan dari keadilan distributif yang telah dicatat ke dalam leteratur. Hal-hal yang khusus diantaranya adalah prinsip : equity, equality dan need. Menurut Oliver dan Swan 1999 dalam Hema Malini 2003:15, kebanyakan dari penelitian marketing memfokuskan pada prinsip equity dan beberapa penelitian mengatakan bahwa equity berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, disamping itu pembelian ulang keputusan dari word of mouth juga berpengaruh. Tax, Brown dan Chandrashekaran 2001 dalam Hema Malini 2003:16, mengemukakan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjanjikan untuk memberikan kepuasan akan menciptakan harapan pada pelanggan. Hal ini berarti berbagai keluhan yang diberikan akan ditangani dalam kerangka yang mengacu pada aturan kebutuhan. Mereka yang mengajukan keluhan dan mengetahui penyelesaian keluhan orang lain juga berharap mendapatkan perlakuan yang sama. Oleh karena itu, pelanggan akan mengevaluasi kelayakan kompensasi secara berbeda-beda yang berdasarkan : pengalaman sebelumnya baik dengan perusahaan yang bersangkutan maupun perusahaan lain, pengetahuan akan penyelesaian yang diperoleh pelanggan lain dan persepsi dari kerugian-kerugian yang dialami. Hal ini menyatakan bahwa keadilan distributif paling tepat dilakukan untuk penanganan keluhan yang diberlakukan dalam kerangka umum, seperti apakah hasil penanganan keluhan adalah seperti sesuai dengan yang seharusnya yaitu dapat memnuhi kebutuhan dan keadilan dari pelanggan. Dalam penelitian Hema malini 2003:16 mengatakan bahwa keadilan distributif merupakan prediksi penting dan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan. Keadilan distributif ini meliputi alokasi kompensasi diskon, penggantian biaya, pemberian kupon, dan penggantian barang, hal ini adalah respon perusahaan atas perbaikan kegagalan pelayanan yang diberikannya. Kepuasan pelayanan encounter dipengaruhi secara positif oleh keadilan distributif yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penelitiannya, perhitungan keadilan distributif mempunyai persentasi nilai yang paling besar dari keseluruhan efek keadilan pada kepuasan pelanggan. Penelitian-penelitian empiris telah mendukung peranan keadilan distributif dalam pemulihan jasa, suatu keadilan distributif berhasil dicapai di dalam suatu pemulihan jasaapabila setidaknya pelanggan menerima apa yang harusnya mereka terima sebelum kegagalan jasa ini terjadi. Kelley, Hoffman dan Davis 1993 dalam Hema malini 2003:15 mengemukakan bahwa dalam penanganan keluhan, distribusi dan hasil akhir penyelesaian dapat dilihat dari : 1. Penggantian biaya refunds 2. Perbaikan repairs 3. Koreksi corrections 4. Permintaan maaf apologies

E. Word of mouth

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian di Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan

1 52 112

Analisis pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada film laskar pelangi (studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 9 106

Analisis pengaruh promotional mix dan pengaruh word of mouth terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk asuransi jiwa

1 15 135

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN INSENTIF TERHADAP PERILAKU WORD-OF-MOUTH KONSUMEN JASA BENGKEL AHASS ASTRA MOTOR DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Atas Penanganan Keluhan terhadap Pembelian Ulang pada Alphabet di Bandung.

0 0 24

Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Word of Mouth (Studi Kasus Penelitian di Salon Anata Bandung).

0 0 33

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PEMBELIAN ULANG TERHADAP WORD OF MOUTH KOBER MIE SETAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16