Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dengan demikian penggunaan model PBL akan memberikan hasil positif untuk pembelajaran kimia pada taraf berfikir pemahaman konsep. Begitu juga pada penelitian yang berjudul Penggunaan Model PBL pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, terlihat bahwa setelah diberi perlakuan dengan pembelajaran model PBL Problem Based Learning menggunakan metode two stay two spray kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar klasikan sebesar 93,8. Pada kelas kontrol mencapai ketuntasan 85,3. 10 Materi kimia pada jurnal tersebut sejalan dengan materi kesetimbangan kimia dimana perlu adanya penekanan konsep dan proses praktikum. Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning menunjang materi kesetimbangan kimia karena memiliki ciri-ciri pembelajaran yang diawali dengan masalah, biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah. 11 Ciri khas dari model ini adalah adanya keterbukaan, proses yang demokratis, dan peran aktif siswa. 12 Model PBL dapat membantu siswa untuk membangun kecakapan sepanjang hidupnya dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi. 13 Alasan hal tersebut adalah ketika model ini diterapkan dikelas akan menantang siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya untuk mencari solusi untuk masalah dunia nyata dan mengembangkan keterampilan menjadi pembelajar mandiri. 10 Aji Trihatmo,dkk.,Penggunaan Model Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Journal Chemistry in Education, 2012, h.7 11 Taufik Amir,Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2010,h.12. 12 Richard.I.Arends, Learning To Teach, New York:Mc Graw Hill,2007, pp.384. 13 Amir. loc. cit., h.21. Situasi belajar pada model PBL akan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya, memfasilitasi pembelajaran baru, secara paralel akan diperlukan di dunia nyata dan memungkinkan pelajar akan mengingat dan menerapkan apa yang disimpan dalam memorinya. 14 Penggunaan model PBL diharapkan dapat membuat siswa terampil dalam menganalisis masalah dan turut aktif berkomunikasi dengan kelompok untuk menemukan suatu solusi dari hasil pemahaman konsep yang baik pada ranah kognitif. Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul Pengaruh Model PBL Problem Based Learning terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Konsep Kesetimbangan Kimia.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah: 1. Pembelajaran kimia masih menganut teacher centered yang membuat siswa bersikap pasif. 2. Diperlukan kemampuan pemahaman konsep yang baik dalam materi kesetimbangan kimia. 3. Dibutuhkannya model pembelajaran berorientasi learner centered yang dapat memperbaiki pemahaman konsep siswa pada materi kesetimbangan kimia. 4. Belum membudayanya pendidikan yang berdasarkan masalah yang dapat membuat siswa mampu membangun pengetahuannya secara utuh. 14 Behiye Akcay, Problem Based learning in Science Education, Journal of Turkish Science Education, 6, 2009, h.26.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning. 2. Penelitian dilakukan pada materi Kesetimbangan Kimia. 3. Penelitian dilakukan terhadap pemahaman konsep siswa

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan maka perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh penerapan Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran PBL Problem Based Learning pada pemahaman konsep siswa pada materi kesetimbangan kimia.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini khususnya bagi kemajuan bidang pendidikan dan pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa sebagai jalan mengasah kemampuan mereka dalam membangun pengetahuannya berdasarkan masalah yang disajikan sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep terkait sebagai penunjang kemampuan kognitif yang lebih tinggi dan kemampuan keterampilan proses yang berguna bagi masa depannya. 2. Bagi guru sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran dengan model pembelajaran PBL Problem Based Learning. 3. Bagi peneliti sebagai bahan pembelajaran untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman yakni pembelajaran berbasis masalah yang dapat memaksimalkan peran siswa. 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning

a. Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Joice adalah, “suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan sebagainya .” 1 Model pembelajaran menurut Nurulwati, “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” 2 Model pembelajaran mempunyai empat ciri khas yang lebih luas dibandingkan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah: 3 1 Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 1 Trianto,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana,2010 ,h.22. 2 Ibid., h. 22. 3 Ibid., h. 23.