Model pembelajaran yang dapat memenuhi aspek pemahaman konsep yakni model pembelajaran yang menganut learner centered dan bersifat
kontruktivistik. Salah satu model pembelajaran learner centered adalah model PBL. Model PBL Model PBL menurut Tan memiliki karakteristik
diantaranya diawali dengan sebuah masalah, sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan banyak sumber belajar dan bersifat kolaboratif,
kooperatif serta diadakan presentasi diakhir pembelajaran.
65
Materi yang dianggap cukup sulit dipahami siswa diantaranya adalah pada konsep mol, atom, molekul, kesetimbangan kimia, ikatan kimia,
elektrokimia, dan perubahan fasa.
66
Materi yang cocok dengan model PBL salah satunya adalah konsep kesetimbangan kimia, karena pada konsep
kesetimbangan kimia ditekankan pada proses menemukan dan praktikum. Bila digunakan model PBL pada pembelajaran ini diharapkan dapat
memberi pengaruh yang baik terhadap pemahaman konsep siswa.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah:
1. H
O
: tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning PBL terhadap pemahaman konsep
siswa pada materi kesetimbangan kimia. 2.
H
1
: terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning PBL terhadap pemahaman konsep siswa
pada materi kesetimbangan kimia.
65
Taufik Amir,Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,Jakarta:Kencana
Prenada Media Group,2010,h.22.
66
Gulten Sendur, M ustafa Toprak, and Esin Sahin,Analyzing of Student’s Misconceptions
About Chemical
Equilibrium,International Conference
of New
Trends and
Their Implications,1,2010,pp1-7.
38
BAB III Metodologi Penelitian
A.
Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parung yang beralamat di jl Waru Jaya, Parung, Bogor.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20132014 pada bulan November 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuasi eksperimen. Metode ini mempunyai kelompok kontrol namun tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Pada penelitian ini peneliti berniat menyelidiki pengaruh model pembelajaran PBL Problem Based Learning terhadap pemahaman
konsep siswa dengan memberi perlakuan pada kelompok eksperimen kemudian membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang dipilih
secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal yang menggambarkan perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
2
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta,2009, h.114.
2
Ibid.,h.113.
Berikut tabel desain penelitiannya:
3
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas
Pretest Perlakuan
Postest
A O
1
X O
2
B O
3
O
4
Keterangan: A = Kelas Eksperimen
B = Kelas Kontrol O
1
= Tes awal pretest kelas eksperimen sebelum perlakuan PBL O
2
=Tes akhir posttest kelas eksperimen sebelum perlakuanPBL
O
3
= Test awal pretest kelas kontrol O
4
= Test akhir posttest kelas kontrol Berdasarkan tabel diatas, penelitian ini dilakukan dengan pemberian
pretest pada kelas eksperimen dan kontrol sebelum diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Kemudian pada kegiatan pembelajaran, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning PBL. Sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan metode konvensional. Tahap terakhir diberikan
posttest untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran PBL dan konvensional.
3
Sugiyono,op. cit., h. 112.