b. Jika konsentrasi zat produk C ditambah maka kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi A dan B.
Jika konsentrasi zat produk C dikurangi maka kesetimbangan bergeser ke arah produk sendiri C c.
Untuk kesetimbangan heterogen, jika konsentrasi zat yang berbentuk padat solid atau cair liquid ditambah atau dikurangi, kesetimbangan tidak akan bergeser karena konsentrasi zat-zat tersebut bernilai tetap.
2. Temperatur
Pada perubahan temperatur, yang difokuskan adalah jenis reaksi, apakah eksoterm atau endoterm. A+B ↔ C ∆H= + f kj
a. Jika temperatur sistem dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang endoterm memerlukan panas.
Reaksi diatas bila suhu dinaikan ke arah zat C. b.
Jika temperatur sistem diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang eksoterm melepaskan panas Reaksi diatas bila suhu diturunkan ke arah pereaksi zat A dan B
3. Tekanan
a. Jika tekanan sistem dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molnya lebih kecil.
b. Jika temperatur sistem diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang mol nya lebih besar.
4. Volume
Untuk perubahan volume, kebalikan dari perubahan tekanan, yakni:
a. Jika volume diperbesar, berarti tekanan menjadi kecil maka bergeser ke arah jumlah mol yang besar.
b. Jika volume diperkecil, berarti tekanan menjadi besar maka bergeser ke arah jumlah mol yang kecil.
V. Model Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning PBL
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Guru
Siswa Karakter
yang diharapkan Alokasi
Waktu Awal, pembukaan
Membuka dengan salam Menjawab salam
Religius, antusias, 5 menit
Memberi arahan untuk berdoa Bersama-sama berdoa sebelum
belajar Mengecek kehadiran siswa
Memperhatikan guru Orientasi pada masalah
Mengingatkan siswa tentang proses pembuatan amonia,
bahwa jika ingin produksinya maksimal, adakah cara untuk
membuat hasil produksi yang merupakan reaksi
Siswa mengingat-ingat pembelajaran sebelumnya dan
menyimak perkataan guru. rasa ingin tahu
5 menit