A
2s
+ B
2g
↔ 2AB
g
Keterangan: K
p
= tetapan kesetimbangan gas P
AB
= tekanan parsial zat AB dalam keadaan setimbang PA
2
= tekanan parsial zat A
2
dalam keadaan setimbang PB
2
= parsial zat B
2
dalam keadaan setimbang
P
AB
= X
AB
x P
t
PA
2
= XA
2
x P
t
PB
2
= XB
2
x P
t
P
t
= Tekanan total dalam kesetimbangan X = Fraksi mol zat
3. Hubungan Kc dan Kp
4. Arti nilai kesetimbangan a. Jika nilai Kc dan Kp besar, berarti reaksi kesetimbangan ada dikanan
b. Jika Kc sangat kecil reaksi kesetimbangan ada dikiri c. Jika Kc=1 posisi kesetimbangan ada di tengah berimbang.
V. Model Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning PBL
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Guru
Siswa Karakter yang
diharapkan Alokasi
Waktu Awal, pembukaan
Membuka dengan salam Menjawab salam
Religius, antusias, 5 menit
Memberi arahan untuk berdoa Bersama-sama berdoa sebelum
belajar Mengecek kehadiran siswa
Memperhatikan guru Orientasi pada masalah
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana kita Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran rasa ingin tahu
15 menit
mengetahui drajat disosiasi reaksi kesetimbangan gas dan
mencari tetapan kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan.
Memberi informasi pada siswa bahwa berdasarkan data
percobaan kesetimbangan kimia yang diketahui besar Molar
reaksinya dapat dicari nilai tetapan kesetimbangannya.Kc
Menunjukkan data percobaan reaksi H
2g
+ I
2g
↔ 2HI
g
Dan menghubungkan dengan tetapan kesetimbangan Kc dan
Kp untuk reaksi gas Menyimak orientasi masalah yang
diajukan oleh guru.
Memberikan pertanyaan yang menjadi sebuah masalah, tentang
jumlah zat-zat yang terdisosiasi dalam suatu reaksi serta dicari
tetapan kesetimbangan jenis reaksi kesetimbangan lain.
Lembar Soal Merasa tertarik untuk
menyelesaikan masalah.
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Meminta siswa bergabung dengan kelompok.
Berkumpul dengan kelompoknya Aktif dan kerja sama
5 menit
Membimbing penyelidikan kelompok
Mempersilahkan siswa melakukan penyelidikan
berdasarkan lembar latihan soal yang disediakan.
Bersama kelompok melakukan penyelidikan.
Kritis, kerjasama,tanggung
jawab 40 menit
Mengembangkan dan Memberi kesempatan siswa
Mempresentasikan hasil diskusi Teliti dan kerja sama
5 menit
menyajikan hasil karya untuk menyajikan hasil
diskusinya. dari haasil penyelidikan
Menganalisis dan mengevaluasi hasil
pemecahan masalah Memberi kesempatan pada
kelompok lain untuk bertanya atau berpendapat.
Memberi komentar terhadap proses pemecahan masalah pada
lembar soal yang telah diberikan.
Berdiskusi tentang pekerjaan teman kelompoknya.
Menyimak komentar guru. Disiplin.
20 menit
Kegiatan Ahir, penutup Memberi apresiasi positif pada
siswa dan mengucap terima kasih
Mengucap terima kasih kembali. Religius, percaya diri
5 menit
Menutup pertemuan dengan berdoa bersama
Berdoa bersama-sama
Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
Menjawab salam
VII. Alat dan Sumber Belajar
1.
Lembar Latihan Soal
2. Buku Yudhistira Kelas XI
VIII. Penilaian
1. Lembar latihan Soal
Bogor, November 2013
Mengetahui, Guru SMAN 1 Parung
Peneliti
Dedeh Nursidik Anita Sumaryani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Parung
Mata Pelajaran : Kimia
KelasSemester : XI1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : Ke-1
Standar Kompetensi :3.Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan dengan
melakukan percobaan.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep kesetimbangan kimia
2. Mendeskripsikan kesetimbangan dinamis berdasarkan percobaan.
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1.
Mengemukakan konsep kesetimbangan kimia 2.
Mendeskripsikan kesetimbangan dinamis berdasarkan percobaan
III. Karakteristik Siswa yang Diharapkan
Percaya diri, Kepemimpinan,Pekerja Keras,dan Kritis.
IV. Materi Ajar
1. Konsep Kesetimbangan Kimia
Pada kehidupan sehari-hari hanya sedikit reaksi kimia yang berlangsung satu arah irreversible, kebanyakan reaksi berlangsung dua arah reversible. Adapun ciri-ciri
dari reaksi irreversible adalah: a.
Reaksi ditulis dengan satu anak panah →
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
b. Reaksi berlangsung tuntas
c. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis
d. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.
Contoh dari reaksi irreversible : CaC0
3 s
+ 2HCl
aq
→ CaCl
2aq
+ H
2
O
l
+ CO
2g
Dalam hal ini, padatan CaC0
3
habis beraksi dengan HCl membentuk CaCl
2,
H
2
O, dan H
2
O. Dan produk reaksi tersebut tidak dapat kembali menjadi CaC0
3
dan HCl. Reaksi yang berlangsung dua arah reversible memeiliki ciri-ciri diantaranya:
a. Reaksi ditulis dengan dua anak panah berlawanan ↔
b. Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari reaktan dan dari produk.
c. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik.
Contoh dari reaksi reversible : 3H
2g
+ N
2g
↔ 2NH
3g
Pada reaksi ini setelah hidrogen dan nitrogen berubah menjadi beberapa molekul amonia, proses balik atau proses penguraian amonia menjadi hidrogen dan nitrogen
mulai berlangsung. Saat laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka tercapailah
kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia ini merupakan suatu proses kesetimbangan dinamis.
Reaksi kesetimbangan kimia melibatkan zat-zat berbeda untuk mencapai reaktan dan produk. Adapun contoh proses kesetimbangan yang terdekat adalah
kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sama yakni kesetimbangan fisis karena proses perubahan yang terjadi hanyalah perubahan fisis. Penguapan air dalam wadah
tertutup pada suhu tertentu merupakan contoh kesetimbangan fisis.
2. Kesetimbangan Dinamis
Kesetimbangan dinamis. Disebut dinamis karena reaksi terus bergerak dinamis bukan statis.Contoh pada reaksi pembentukan HI dan peruraian HI, reaksi
tersebut dapat balik, maka ditulis tanda panah bolak balik: Reaksi ditemukan Max Bodenstein tahun 1893. Pada suhu 445
:
1 Reaksi pembentukan dan peruraian HI
H
2g
+ I
2g
↔ 2HI
g
Pada pengamatan reaksi, pada reaksi pembentukan HI, reaktan gas Hidrogen dan Iodin semakin berkurang, HI bertambah namun setelah HI berubah kembali
menjadi gas Hidrogen dan Iodin, hingga pada suatu keadaan reaksi tersebut tidak berubah lagi dalam waktu tetap.Padahal reaksi tersbut terus berlangsung karena
tumbukan efektif antara H dan I serta HI terus terjadi.
Pada reaksi setimbang, laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik, dapat dituliskan:
Reaksi kesetimbangan juga terjadi pada perubahan mikroskopis yang tidak bisa terlihat langsung oleh mata.
V. Model Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pembelajaran
1. Tatap muka
a. Salam pembuka dan Absensi.
r1= r2