Tujuan penelitian Manfaat teoritis

14

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Stres Akademik

Para peneliti mempelajari stres sebagai variabel yang terdiri atas stimulus dan respon. Holmes dan Rahe dalam Gadzella Masten, 2005 mendefinisikan stres sebagai sebuah stimulus. Mereka mengeksplorasi hubungan antara peristiwa yang dapat menyebabkan stres dengan penyakit fisik. Menurut teori mereka, perubahan yang terjadi di dalam hubungan pribadi, pekerjaan, keuangan dapat menyebabkan stres walaupun mereka adalah peristiwa yang menyenangkan. Selye dalam Gadzella Masten, 2005 mendefinisikan stres sebagai sebuah respon reaksi fisiologis yang ditimbulkan oleh peristiwa eksternal stimulus. Menurutnya, terdapat hubungan antara stres dengan penyakit fisik yang dialami oleh seseorang. Adapun Lazarus dan Folkman dalam Gadzella Masten, 2005 memandang stres sebagai transaksi antara stimulus dengan respon yang mengancam individu. Stres bergantung pada bagaimana individu menilai situasi dan beradaptasi untuk menghadapi situasi tersebut. Baum dalam Taylor, 2003 menjelaskan bahwa stres adalah pengalaman emosional yang negatif disertai dengan perubahan biokimia tubuh, fisik, kognitif dan perilaku yang diarahkan untuk mengubah atau menyesuaikan diri dengan akibat dari peristiwa yang menyebabkan stres. Sedangkan Blonna 2005 mendefinisikan stres sebagai transaksi yang holistik antara individu, penyebab stres stressor, dan lingkungan yang menghasilkan respon terhadap stres.

2.1.1 Pengertian stres akademik

Stress akademik berkaitan dengan segala sesuatu yang mempengaruhi kehidupan akademik. Stres akademik menurut Grupta dan Khan dalam Kadapatti Vijayalaxmi, 2012 adalah tekanan mental yang berkaitan dengan frutasi dengan kegagalan akademik, ketakutan akan kegagalan tersebut bahkan kesadaran terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan tersebut. Stres akademik merupakan kombinasi dari persepsi mahasiswa terhadap pengetahuan yang harus diperoleh secara ekstensif dengan ketidakcukupan waktu untuk mengembangkannya Carveth, Geese, Moss dalam Misra, Crist, Burdant, 2003. Sedangkan Wilks 2008 menjelaskan bahwa stres akademik merupakan hasil kombinasi dari tuntutan akademik yang melebihi sumber daya individu yang tersedia untuk menghadapi tuntutan tersebut. Gadzella dalam Gadzella Masten, 2005 memandang stres akademik sebagai persepsi seseorang terhadap stressor akademik dan bagaimana reaksi mereka yang terdiri dari reaksi fisik, emosi, perilaku dan kognitif terhadap stressor tersebut. Dari berbagai definisi mengenai stres di atas, peneliti menggunakan definisi dari Gadzella 1991 sebagai pengertian dari stres akademik.

2.1.2 Dimensi stres akademik

Gadzella 1991 mengukur stres akademik dalam dua komponen yakni stressor akademik dan reaksi terhadap stressor akademik.