Bekerja dengan baik pada situasi kelompok, setia pada kelompok, dan berbagi dengan kelompok. Individu dengan karaker ini memiliki rasa
tanggung jawab terhadap tugas, bekerja untuk kepentingan kelompok dibanding dengan kepentingan pribadi, setia terhadap teman, dan dapat
dipercaya. Mereka adalah teman satu tim yang menyenangkan.
b. Fairness
Memperlakukan setiap orang secara adil, tidak membiarkan perasaan subjektif mempengaruhi keputusan yang menyangkut orang lain dan
memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang. Fairness adalah produk dari moral judgement, yaitu proses di mana individu menilai
hal-hal yang dianggap baik ataupun buruk secara moral dan apa yang dilarang secara moral.
c. Leadership
Mendorong orang dalam kelompok untuk bekerja, menjaga hubungan baik dengan anggota kelompok, menyiapkan aktivitas kelompok dan
mengevaluasinya. Leadership sebagai sebuah kualitas kepribadian merupakan motivasi dan kapasitas seseorang untuk mempengaruhi,
membantu, mengarahkan dan memotivasi orang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama. Individu dengan karakter leadership
memiliki peran yang dominan dalam hubungan sosial dalam mengatur aktivitas pribadi dan orang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.
5. Temperance, yaitu kekuatan yang melindungi dari suatu tindakan yang
berlebihan.
a. Forgiveness and mercy
Memaafkan orang lain yang berbuat salah, memberikan kesempatan bagi orang lain dan tidak mendendam. Pemberian maaf menimbulkan
sejumlah perubahan bermanfaat pada seseorang yang telah diganggu atau disakiti oleh orang lain. Ketika individu memaafkan orang lain
yang telah menyakitinya, individu tersebut cenderung akan bertindak mulia terhadap orang yang menyakitinya Seligman, 2002.
b. Humility and modesty
Tidak menganggap diri lebih spesial dari orang lain dan tidak mencari perhatian.
Tangney dalam
Peterson dan
Seligman, 2004
mengidentifikasikan beberapa ciri-ciri dari humility, yaitu perasaan yang akurat tidak memandang rendah terhadap kemampuan dan
prestasi, kemampuan
untuk mengetahui
kesalahan dan
ketidaksempurnaan individu, terbuka terhadap ide-ide baru, informasi yang kontradiktif dan saran, menghargai kemampuan orang lain,
rendah hati terhadap kemampuan diri, dan mengapresiasi segala hal sebagai sesuatu yang memberikan kontribusi bagi kehidupan.
c. Prudence
Berhati-hati dengan keputusan yang dibuat, tidak mengambil resiko yang tidak semestinya dan tidak mengatakan atau melakukan sesuatu
yang tidak bertanggung jawab. Prudence merupakan orientasi kognitif terhadap masa depan di mana individu berusaha untuk melakukan
penalaran dan manajemen diri untuk mencapai tujuan jangka panjang