Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Metode Analisis Data

Tabel 3.1 Blue Print Skala Stres Akademik No Aspek Indikator Item Jumlah 1. Stressor akademik Frustrations  Keterlambatan mencapai tujuan  Kegagalan dalam mencapai tujuan  Merasa terasing dalam lingkungan masyarakat 5, 8, 15 3 Conflicts  Konflik antara dua pilihan yang menyenangkan  Konflik antara sisi positif dan sisi negatif dari sebuah pilihan  Konflik antara dua pilihan yang tidak menyenangkan 4, 7, 13 3 Pressures  Harapan dari keluarga atau orang lain  Beban tugas kuliah yang terlalu banyak  Deadline tugas kuliah 6, 10, 19 3 Changes  Perubahan yang sangat cepat  Banyak perubahan dalam waktu bersamaan  Perubahan hidup yang mengganggu kehidupan individu 3, 9, 14 3 Self-imposed  Memaksa diri menjadi pemenang  Kecemasan menghadapi ujian  Prokrastinasi 1, 11, 12 3 2. Reaksi terhadap stressor akademik Physiological  Keluarnya keringat secara berlebihan  Bolak-balik ke toilet  Makan secara berlebihan  Merasa sakit atau nyeri di salah satu atau beberapa bagian tubuh 16, 21, 27, 28 4 Emotional  Merasa takut  Merasa depresi  Merasa kesalmarah 17, 23, 25 3 Behavioral  Menangis  Mudah tersinggung  Menyakiti diri sendiri  Menyakiti orang lain 18, 20, 24, 26 4 Cognitive  Memikirkan dan menganalisa strategi yang paling efektif  Menganalisa masalah yang dialami 2, 22 2

3.3.2 Skala character strengths

Skala character strengths ini diadaptasi dan dimodifikasi dari Values in Actions VIA Inventory yang dikembangkan oleh Christopher Peterson dan Martin E. Seligman 2004. VIA Inventory of Strengths memiliki 3 versi. Selain versi lengkap yang terdiri dari 240 pertanyaan, terdapat versi 120 pertanyaan dan versi 72 pertanyaan. VIA Inventory of Strengths ini tersedia secara on-line VIA Institute, 2014b. Dalam membuat skala, peneliti melakukan adaptasi dan modifikasi terhadap versi 120 di mana setiap dimensi terdiri dari lima item. Menurut peneliti, jumlah item ini tepat karena tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Namun karena terdapat beberapa item yang kurang sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti mencari item-item lain pada versi 240 yang lebih sesuai. Selain itu, hanya item-item yang mengukur dimensi creativity, curiosity, bravery, persistence, vitality, love, self regulation, hope, humor, dan spirituality yang dipilih. Selanjutnya, item-item yang terpilih diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Masing-masing dimensi dari character strengths terdiri dari lima item. Karena pada penelitian ini, terdapat 11 dimensi character strengths, maka total item untuk mengukur character strengths yaitu 55 item. Pada skala ini, responden diinstruksikan untuk memilih pernyataan yang sesuai dengan dirinya. Respon dinilai dengan menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 4 dengan skor 1 = sangat tidak sesuai, skor 2 = tidak sesuai, skor 3 = sesuai, skor 4 = sangat sesuai. Adapun skor total pada skala ini diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari masing-masing dimensi. Tabel 3.2 Blue Print Skala Character Strength No Dimensi Indikator Item Jumlah 1. Creativity  Memiliki imajinasi yang tinggi  Berpikir produktif  Berpikir sesuatu yang baru 8, 16, 35, 41, 51 5 2. Curiosity  Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap topik-topik yang menarik  Memiliki minat yang besar dalam melakukan pengalaman yang menarik 3, 15, 18, 47, 52 5 3. Open- mindedness  Berpikir secara kritis, terbuka  Berpikir dari segala sudut pandang  Berhati-hati dalam mengambil kesimpulan  Menimbang semua kemungkinan dengan adil 7, 32, 34, 40, 48 5

4. Bravery

 Tidak takut terhadap ancaman, tantangan, kesulitan atau rasa sakit  Berani mengungkapkan kebenaran walaupun ada yang menentang  Berani tampil berbeda 9, 17, 23, 29, 39 5 5. Persistence  Mampu menyelesaikan tugas hingga tuntas  Tekun dalam mengerjakan tugas 1, 28, 36, 42, 43 5 6. Vitality  Bersemangat, antusias  Aktif, berenergi  Melakukan sesuatu sepenuh hati 2, 10, 19, 27, 50 5 7. Love  Dapat berbagi perasaan dengan orang lain  Saling mengasihi dan menyayangi 4, 11, 22, 31, 49 5 8. Self- regulation  Mampu mengendalikan emosi  Disiplin dalam mencapai tujuan 5, 21, 38, 53, 54 5 9. Hope  Memiliki harapan yang baik  Memiliki keyakinan akan masa depan yang lebih cerah 13, 25, 30, 37, 44 5

10. Humor

 Senang tertawa dan bercanda  Mampu menghibur orang lain 12, 24, 26, 46, 55 5

11. Spirituality

 Memiliki keyakinan mengenai makna kehidupan  Memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan  Mengamalkan ajaran agama 6, 14, 20, 33, 45 5

3.4 Pengujian Validitas Konstruk

3.4.1 Uji validitas konstruk stres akademik

Sebelum melakukan uji validitas dari stres akademik yang merupakan dependent variable DV pada penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas terhadap masing-masing dimensi dari stres akademik terlebih dahulu yaitu stressor akademik dan reaksi terhadap stressor akademik. Dimensi stressor akademik terdiri dari lima belas item sedangkan dimensi reaksi terhadap stressor akademik terdiri dari tiga belas item.

3.4.1.1 Uji validitas konstruk stressor akademik

Peneliti menguji apakah lima belas item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur stressor akademik. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 541.85, df = 90, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.141. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 77.84, df = 60, P-value = 0.06059, RMSEA =0.034. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu stressor akademik. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Muatan Faktor Stressor Akademik No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.82 0.06 14.84 V 2 0.60 0.06 9.26 V 3 0.25 0.07 3.61 V 4 0.68 0.06 11.72 V 5 0.81 0.06 14.24 V 6 0.74 0.06 13.08 V 7 0.53 0.06 8.24 V 8 0.38 0.06 6.02 V 9 0.26 0.07 3.92 V 10 0.64 0.06 10.96 V 11 0.53 0.06 8.37 V 12 0.74 0.06 13.08 V 13 0.08 0.07 1.19 X 14 0.37 0.06 5.79 V 15 0.40 0.06 6.39 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.3, nilai t bagi koefisien muatan faktor sebagian besar item signifikan karena t 1.96 kecuali pada item 13. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.1.2 Uji validitas konstruk reaksi terhadap stressor akademik

Peneliti menguji apakah 13 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur reaksi terhadap stressor akademik. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 412.06, df = 65, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.146. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 54.28, df = 43, P-value = 0.11610, RMSEA = 0.032. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu reaksi terhadap stressor akademik. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Muatan Faktor Reaksi terhadap Stressor Akademik No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.39 0.06 6.19 V 2 0.60 0.07 9.11 V 3 0.51 0.06 8.30 V 4 0.68 0.06 10.63 V 5 0.38 0.07 5.80 V 6 0.56 0.07 8.53 V 7 0.46 0.06 7.35 V 8 0.64 0.06 10.25 V 9 0.61 0.06 10.23 V 10 0.55 0.06 8.44 V 11 0.75 0.07 11.53 V 12 0.22 0.07 3.39 V 13 -0.08 0.06 -1.30 X Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.4, nilai t bagi koefisien muatan faktor sebagian besar item signifikan karena t 1.96 kecuali pada item 13. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui hanya item 13 yang memiliki muatan faktor negatif. Setelah melakukan uji validitas pada dua dimensi stres akademik, diketahui bahwa terdapat item yang harus di drop yaitu item 13 pada dimensi stressor akademik dan item 13 pada dimensi reaksi terhadap stressor akademik. Karena terdapat dua item yang didrop, peneliti melakukan uji validitas terhadap 26 item yang tidak didrop. Peneliti menguji apakah 26 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur stress akademik. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 2597.60, df = 299, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.175. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 191.98, df = 164, P-value = 0.06666, RMSEA = 0.026. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu stres akademik. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Muatan Faktor Stress Akademik No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.82 0.05 15.58 V 2 0.72 0.06 12.89 V 3 0.23 0.07 3.51 V 4 0.47 0.06 7.38 V 5 0.77 0.06 14.00 V 6 0.73 0.05 13.42 V 7 0.50 0.06 8.02 V 8 0.45 0.06 7.60 V 9 0.32 0.06 5.24 V 10 0.62 0.06 10.48 V 11 0.47 0.06 7.87 V 12 0.74 0.05 13.51 V 13 0.43 0.06 7.31 V 14 0.49 0.06 8.22 V 15 0.14 0.06 2.30 V 16 0.37 0.06 5.98 V 17 0.24 0.07 3.64 V 18 0.24 0.06 3.76 V 19 0.41 0.06 6.62 V 20 0.48 0.06 7.97 V 21 0.48 0.06 7.92 V 22 0.04 0.06 0.66 X 23 0.38 0.06 6.13 V 24 0.44 0.06 7.27 V 25 0.51 0.06 8.82 V 26 0.26 0.06 4.12 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.5, nilai t bagi koefisien muatan faktor sebagian besar item signifikan karena t 1.96 kecuali pada item 22. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui item 22 memiliki muatan faktor negatif. Secara keseluruhan, item 22 harus didrop karena memiliki nilai t 1.96 dan memiliki muatan faktor negatif. Dengan demikian terdapat 25 item yang akan dimasukkan dalam analisis regresi.

3.4.2 Uji validitas konstruk character strengths

3.4.2.1 Uji validitas konstruk creativity

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu creativity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 20.03, df = 5, P-Value = 0.00123, RMSEA = 0.109. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.22, df = 4, P-value = 0.87432, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu creativity. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Muatan Faktor Creativity No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.50 0.07 6.83 V 2 0.59 0.07 8.16 V 3 0.57 0.07 7.85 V 4 0.61 0.08 8.15 V 5 0.64 0.07 8.62 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.2 Uji validitas konstruk curiosity

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu curiosity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi-Square = 4.04, df = 5, P-Value = 0.54328, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu curiosity. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Muatan Faktor Curiosity No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.73 0.06 11.22 V 2 0.52 0.07 7.65 V 3 0.68 0.07 10.32 V 4 0.54 0.07 8.05 V 5 0.54 0.07 8.09 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.3 Uji validitas konstruk open mindedness

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu open mindedness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 14.59, df = 5, P-Value = 0.01224, RMSEA = 0.087. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 7.52, df = 4, P-value = 0.11101, RMSEA = 0.059. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu open mindedness. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8 Muatan Faktor Open Mindedness No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.39 0.07 5.20 V 2 0.50 0.07 7.11 V 3 0.60 0.07 8.53 V 4 0.62 0.07 8.96 V 5 0.70 0.07 9.95 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.4 Uji validitas konstruk bravery

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu bravery. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi-Square = 10.20, df = 5, P-Value = 0.06980, RMSEA = 0.064. Nilai Chi- Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu bravery. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 berikut. Tabel 3.9 Muatan Faktor Bravery No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.72 0.06 11.33 V 2 0.61 0.07 9.36 V 3 0.62 0.07 9.56 V 4 0.69 0.06 10.67 V 5 0.37 0.07 5.31 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.5 Uji validitas konstruk persistence

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu persistence. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 27.39, df = 5, P-Value = 0.00005, RMSEA = 0.134. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.56, df = 4, P-value = 0.81648, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu persistence. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 berikut. Tabel 3.10 Muatan Faktor Persistence No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.54 0.07 7.40 V 2 0.39 0.07 5.29 V 3 0.68 0.07 9.16 V 4 0.64 0.07 8.66 V 5 0.36 0.07 4.77 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.6 Uji validitas konstruk vitality

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu vitality. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 31.59, df = 5, P-Value = 0.00001, RMSEA = 0.146. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.29, df = 3, P-value = 0.73158, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu vitality. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 berikut. Tabel 3.11 Muatan Faktor Vitality No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.83 0.10 8.65 V 2 0.47 0.07 6.30 V 3 0.44 0.07 6.03 V 4 0.65 0.10 6.57 V 5 0.36 0.07 4.81 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.7 Uji validitas konstruk love

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu love. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 36.82, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.159. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 2.53, df = 3, P-value = 0.46984, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu love. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 berikut. Tabel 3.12 Muatan Faktor Love No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.21 0.08 2.81 V 2 0.81 0.10 8.11 V 3 0.54 0.08 6.51 V 4 0.50 0.08 6.03 V 5 0.43 0.08 5.70 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.8 Uji validitas konstruk self regulation

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu self regulation. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =20.18, df = 5, P-Value = 0.00116, RMSEA = 0.110. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.98, df = 3, P-value = 0.80569, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu self regulation. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 berikut. Tabel 3.13 Muatan Faktor Self Regulation No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.64 0.08 8.07 V 2 0.69 0.08 9.06 V 3 0.40 0.08 4.86 V 4 0.43 0.07 5.95 V 5 0.45 0.07 6.17 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.13, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.9 Uji validitas konstruk hope

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu hope. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 38.58, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.164. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 2.45, df =3, P-value =0.48348, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hope. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut. Tabel 3.14 Muatan Faktor Hope No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.17 0.08 2.20 V 2 0.81 0.09 8.67 V 3 0.52 0.08 6.78 V 4 0.44 0.08 5.68 V 5 0.49 0.08 6.38 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.14, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.10 Uji validitas konstruk humor

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu humor. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 14.46, df = 5, P-Value = 0.01296, RMSEA = 0.087. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 4.89, df = 4, P-value = 0.29888, RMSEA = 0.030. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu humor. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut. Tabel 3.15 Muatan Faktor Humor No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.65 0.06 10.79 V 2 0.82 0.06 12.90 V 3 0.59 0.06 9.59 V 4 0.59 0.06 9.66 V 5 0.89 0.06 14.78 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.15, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.4.2.11 Uji validitas konstruk spirituality

Peneliti menguji apakah 5 item yang digunakan bersifat unidimensional atau tidak, artinya apakah benar hanya mengukur satu variabel saja yaitu spirituality. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 86.68, df = 5, P-Value = 0.00000, RMSEA = 0.255. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.82, df = 3, P-value = 0.60957, RMSEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unindimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu spirituality. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut. Tabel 3.16 Muatan Faktor Spirituality No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1 0.51 0.06 8.01 V 2 0.51 0.06 7.88 V 3 0.82 0.06 14.23 V 4 0.64 0.06 10.57 V 5 0.84 0.06 14.56 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan Berdasarkan tabel 3.16, nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan karena t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh Character Strengths dan gender terhadap stres akademik mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, peneliti mengolah data dengan menggunakan Multiple Regression Analysis analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas IV, yaitu creativity, curiosity, open mindedness, bravery, persistence, vitality, love, self regulation, hope, humor, spirituality, dan gender. Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependent; respon; Y dengan lebih dari satu variabel bebas independent; predictor; X Persamaan regresi penelitian adalah : Keterangan: Y : nilai prediksi Y Stres Akademik a : Konstan intercept b : Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X X 1 : Creativity X 2 : Curiosity X 3 : Open Mindedness X 4 : Bravery X 5 : Persistence X 6 : Vitality X 7 : Love X 8 : Self Regulation X 9 : Hope Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 + b 9 X 9 + b 10 X 10 + b 11 X 11 + b 12 X 12 + e X 10 : Humor X 11 : Spirituality X 12 : Gender e : Residu Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara creativity, curiosity, open mindedness, bravery, persistence, vitality, love, self regulation, hope, humor, spirituality, dan gender. Besarnya stres akademik mahasiswa yang kuliah sambil bekerja yang disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R². R² menunjukkan variasi atau perubahan variabel terikat Y disebabkan variabel bebas X atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y atau merupakan perkiraan proporsi varians dari intense yang dijelaskan oleh creativity, curiosity, open mindedness, bravery, persistence, vitality, love, self regulation, hope, humor, spirituality, dan gender. Untuk mendapatkan nilai R², digunakan rumusan sebagai berikut : Selanjutnya R² diuji untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan atau tidak, maka diujikanlah uji F untuk membuktikan hal tersebut menggunakan rumus : R 2 = Dimana k adalah jumlah independen variabel dan N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah variabel-variabel independen yang diujikan memiliki pengaruh terhadap dependen variabel. Kemudian dilanjutkan dengan uji t dimana ini digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan variabel bebas X signifikan terhadap variabel terikat Y secara sendiri-sendiri atau parsial. Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benar-benar memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y, oleh karenanya sebelum didapat t dari tiap IV, harus didapat dahulu nilai standart error estimate dari b koefisien regresi yang didapatkan melalui akar mean square dibagi SS x . Setelah didapat nilai S b barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b koefisien regresi dengan S b itu sendiri. Uji t akan dilakukan sebanyak 12 kali sesuai dengan hipotesis nihil yang hendak diujikan. Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: b S b t  Dimana b adalah koefisien regresi dan s b adalah standart error dari b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti.

3.6. Prosedur Penelitian

Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari tahapan-tahapan yang harus dilalui dengan baik agar mendapatkan hasil penelitian yang baik pula. Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa tahap yang dilalui peneliti yaitu: 1. Merumuskan masalah dan menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. 2. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. 3. Menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian. 4. Menyusun alat pengumpulan data yang terdiri dari data diri subjek, skala stres akademik, dan skala character strengths. 5. Melakukan pengujian di lapangan. Peneliti menyebarkan data kepada subjek penelitian yakni mahasiswa UIN Jakarta yang aktif kuliah sambil bekerja. Sebelum memberikan angket, peneliti memastikan bahwa responden sesuai dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan. 6. Melakukan skoring terhadap data-data yang telah terkumpul. 7. Melakukan analisis statistik yakni uji validitas konstruk dengan menggunakan Lisrel 8.70 dan uji regresi dengan menggunakan SPSS 16.0. 8. Melakukan interpretasi dan membahas hasil yang didapat berdasarkan teori 9. Membuat kesimpulan dan saran baik metodologis maupun praktis terhadap penelitian selanjutnya 10. Menyusun laporan akhir penelitian. 71

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pada bab empat peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu analisis deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan subyek penelitian 252 mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Berikut ini gambaran umum mengenai subyek penelitian berdasarkan gender, usia, semester, fakultas, jenis pekerjaan, pendapatan, jam kerja per minggu, dan alasan atau motivasi kuliah sambil bekerja.

4.1.1 Responden berdasarkan gender

Peneliti akan memaparkan distribusi populasi berdasarkan gender, yaitu sebagaimana yang tertera pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Gender Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 89 35.32 Perempuan 163 64.68 Total 252 100 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak daripada jumlah laki-laki. Jumlah laki-laki 89 orang 35.32 , sementara jumlah perempuan 163 orang 64.68.

4.1.2 Responden berdasarkan usia

Rentang usia subjek dalam penelitian ini berkisar dari 17 sampai 24 tahun. Untuk memudahkan perhitungan peneliti mengkategorikan usia ke dalam 2 kategori yaitu usia 17-20 tahun dan usia 21-24 tahun sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persen 17 - 20 tahun 149 59.13 21 - 24 tahun 103 40.87 Total 252 100 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 149 orang 59.13 responden berusia 17-20 tahun sedangkan 103 orang 40.87 responden berusia 21-24 tahun.

4.1.3 Responden berdasarkan fakultas

Untuk memudahkan perhitungan distribusi fakultas menjadi dua kelompok yaitu fakultas agama dan fakultas umum. Fakultas agama terdiri dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi FIDKOM, Fakultas Dirasat Islamiyah FDI dan Fakultas Syariah dan Hukum FSH. Sedangkan fakultas umum terdiri dari Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis FEB, Fakultas Sains dan Teknologi FST, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP. Ditsribusi responden berdasarkan fakultas dapat dilihat pada tabel 4.3.