penafsiran aspek tasawuf akan dinamis tidak harus terkungkung oleh suatu zaman pandangan tertentu.
Sebagai kontribusi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pengajaran dalam materi tafsir tasawuf dengan tinjauan kerangka ilmu Alquran.
43
Selain itu penelitian ini turut mengembangkan wawasan tasawuf dari aspek penafsiran melalui ayat
–ayat Alquran.
G. Sumber dan Metodologi Penelitian
a. Sumber Penelitian Penelitian ini merupakan kajian pemikiran tafsir maka sumber utamanya tentu
saja pada kitabnya. Karena itu sebagai sumber primer yang dijadikan bahan penelitian ini adalah al
–Asas fi at–Tafsir karya Sa‘id H{awwa. Tafsir yang ada ditangan peneliti terdiri dari 11 jilid besar yang diterbitkan oleh penerbit Darussalam, Kairo
dengan tahun terbit yang tertera di kaver dalam yaitu 1424 H2003 M merupakan cetakan ke 6.
44
Sementara itu sebagai sumber rujukan kedua adalah karya –karya Sa‘id
H{awwa pada berbagai bidang kajian. Beberapa karangan beliau tidak terlepas dari refleksi dari predikatnya sebagai mufasir maka memahami uraiannya dalam buku
– buku tersebut menjadi hal yang penting dalam penelitian ini.
Sedangkan buku –buku lain yang membicarakan tentang Sa’id H{awwa atau
pandangan ulama tentang tafsirnya dapat dijadikan sebagai sumber pendukung dalam penelitian ini.
b. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Menurut jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Data –data
yang diperoleh semuanya berdasarkan kepada bahan bacaan yaitu dengan
43
Seperti tafsir Tarbawi, tafsir Ahkam
44
Tafsir ini mudah diperoleh, di perpustakaan Pascasarjana sendiri ada koleksinya dan kebetulan Peneliti memiliki tafsir tersebut. Identitas lengkapnya tertu
lis; Sa‘id H{awwa, al–Asas fi at
–Tafsir Kairo:Darussalam, 1424 H2003 M , Jilid 1, Cet. Ke–6, 3
mengungkap penafsiran ayat –ayat tasawuf dalam kitab tafsir Sa‘id H{awwa. Bentuk
penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, data-data dianalisis dan diinterpretasikan. Penelitian ini, menggali pemikiran mufasir tentang aspek tasawuf yang
tertuang dalam kitab tafsirnya sebagai data utama. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi.
45
Pertama akan dilakukan identifikasi ayat –ayat yang terkait
dengan tasawuf yang mencerminkan ajaran pokok serta landasan tentang tasawuf. Dalam hal pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode maud}u
‘i tematik. Kemudian diteruskan dengan melacak penafsiran Sa
‘id H{awwa tentang ayat–ayat tersebut untuk dilakukan kategorisasi mengenai aspek tasawuf. Hasil penafsiran Sa
‘id H{awwa akan dikemukakan seperti adanya sebagaimana tercantum dalam kitab
tafsirnya. Metode tafsir yang digunakan mengkaji ayat
–ayat tersebut nantinya adalah metode tah}lili analisis ayat. Menganalisis setiap hasil penafsiran Sa
‘id H{awwa secara rinci dan komprehensif terkait dengan ayat
–ayat tasawuf yang ditafsirkan. 2. Metode Analisis data
Penelitian ini termasuk penelitian analisis tafsir . Penafsiran Sa‘id H{awwa
terkait dengan ayat-ayat tasawuf, dianalisis setelah dideskripsikan secara mentah apa adanya. Metode analisis terhadap data
–data tersebut merupakan kualitatif karena dalam penelitian ini lebih mengedepankan interpretasi peneliti tentang data
–data yang diperoleh.
46
Dalam melakukan analisis data, peneliti akan mengkaji data –data
tersebut dengan serta merta mengolah data dengan karya –karya Sa‘id H{awwa yang
lain.
45
Metode Dokumentasi bagian dari teknik pengumpulan data. Dan metode ini sangat cocok untuk penelitian kepustakaan yang diamati adalah benda permanen tidak bergerak seperti karya tulis,
buku
–buku, catatan–catatan dan sejenisnya. Lihat; Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu
Pendekatan Praktek Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Edisi Revisi V, Cet. Ke –12, 206
46
Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai metode kualitatif. Kualitatif dimaksudkan mengkualifikasikan data
–data dengan analisis dan penafsiran data tanpa hitungan atau angka. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data mengandung
makna. Makna adalah data yang sebenarnya, inilah yang dituntut maka metode analisisnya disebut dengan metode interpretatif untuk mendapatkan makna tersebut. Dipahami dari, Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D Bandung:Alfabeta, cv, 2006, Cet. Ke –1, 7-10
Kajian pokok disertasi ini membahas ayat tasawuf maka metodologi tafsir yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada disiplin ilmu tersebut yaitu
pendekatan tasawuf . Pendekatan tasawuf dipakai sebagai pintu masuk untuk melakukan penelitian tafsir. Sebagai diterangkan oleh Suprayogo pendekatan tasawuf
merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam penelitian tafsir.
47
Data –data yang terkumpul akan dikaji bersamaan dengan penafsiran pada
tafsir lain. Penganalisisan data seperti demikian dikenal juga dengan metode komparatif yaitu membandingkan penafsiran Sa
‘id H{awwa dengan beberapa kitab tafsir yang diidentifikasi sebagai kitab tafsir tasawuf. Di samping itu, akan
dikemukakan juga rumusan-rumusan ahli tasawuf terkait dengan tema-tema yang dikaji. Teknik seperti di atas digunakan untuk membuktikan aspek sufistik penafsiran
Sa‘id Hawwa. Metode komparasi perlu dilakukan dalam menganalisis substansi permasalahan supaya dapat dipahami keberadaan makna zahir dan makna ishari
dalam penafsiran Sa ‘id H{awwa . Kerangka dari hasil analisa tersebut akan berguna
dalam rangka menarik kesimpulan. Untuk mengambil suatu kesimpulan dalam pembahasan maka dilakukan
dengan metode induktif yaitu suatu kerangka analisis yang mengkaji data –data yang
khusus untuk mendapatkan kaedah yang umum.
48
Jadi setelah dilakukan analisa
47
Ada beberapa pendekatan seperti dijelaskan oleh Suprayogo bahwa dalam melakukan penelitian tafsir dapat disesuaikan dengan pendekatan disiplin ilmu yaitu :
1. Pendekatan sastera dan bahasa
2. Pendekatan filosofis
3. Pendekatan teologis
4. Pendekatan ilmiah
5. Pendekatan hukum fiqh
6. Pendekatan tasawuf
7. Pendekatan sosiologis
8. Pendekatan kultural
Ini Menunjukkan bahwa ayat yang sama apabila ditafsirkan dengan pendekatan berbeda akan menghasilkan isi pesan yang berbeda pula.
Lebih jelas lihat, Imam Suprayogo dan Tobroni, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial –Agama
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001, Cet. Ke –1, 70. Bila dikaitkan dengan berbagai disiplin
ilmu lainnya maka pendekatan penelitian tafsir dapat saja dikembangkan atau ditambah berdasarkan bidang kajian ilmu. Jadi pendekatannya tidak terbatas pada bidang keilmuan diatas saja.
48
Sudjarwo, Metodologi Penelitian Sosial Bandung: Mandar Maju, 2001 , Cet. ke- 1. 19
komparatif dari masing –masing penafsiran tersebut lalu diambil suatu kesimpulan
umum. Dasar dalam pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan menggali
metodologi Sa ‘id H{awwa dalam menafsirkan ayat–ayat tasawuf secara khusus dan
juga memperhatikan metodologi tafsirnya secara umum.
H. Sistematika Pembahasan