63
BAB III. CORAK SUFISTIK DALAM PENAFSIRAN ALQURAN
A. Keberadaan corak tafsir sufistik
1. Pengertian tafsir sufistik
Sebelum menjelaskan tentang pengertian tafsir sufistik terlebih dahulu dikemukakan pengertian mengenai tafsir. Tafsir
1
يسفت menurut pengertian bahasa adalah menerangkan
ا , menjelaskan ي ا , ظ menyatakan.
2
Sedangkan tafsir dalam pengertian istilah sebagaimana disebutkan Abu H{ayyan dalam pendahuluan
tafsirnya yaitu suatu ilmu yang membahas tentang Alquran menyangkut bacaan lafaz dan maknanya, menjelaskan kaedah struktur kalimatnya, serta aspek lain dalam
ulum al-Quran, seperti naskh, asbab an-nuzul dan lain-lain.
3
Menurut Zarkashi tafsir adalah ilmu untuk memahami Alquran dan menerangkan maknanya serta
1
Istilah tafsir inipun sudah populer ditelinga masyarakat seperti ditemukan dalam media –
media cetak khususnya, atau dalam berbagai pembicaraan, diskusi dan sebagainya. Penggunaan kata ini biasanya menunjukkan kepada penjelasan atas suatu pernyataan atau dengan mengemukakan
makna yang tidak harfiah. Sungguhpun demikian dalam tulisan ini penulis akan menggunakan makna tafsir menurut istilah dan pengertian dalam ulum al-Quran.
2
Ibrahim Anis, dkk, al –Mu‘jam al–Wasit} tt:tp,t.th, juz I, Cet. Ke–2, 688. Pengertian
senada seperti dengan kashf = menyingkapkan, menampakkan, lalu menjadi jelas seperti ibarat seorang dokter mendiagnosa pasiennya kemudian ia jelaskan penyakitnya. Zarkashi, al
–Burhan fi Ulum al
–Quran Kairo:Darut Turath, t.th, juz 2, 148. Sebagai tambahan uraian oleh Mahmud Yunus, yaitu
أس ا ش = menerangkan masalah ; ا = keterangan diluarlawan matan biasanya matan
ditulis didalam tanda kurung. Lihat, Mahmud Yunus, Kamus Arab –Indonesia Jakarta:Yayasan
Penyelenggara PenterjemahPentafsir Alquran, 19731393, 194, atau يب
, ّيب
. = nyata, terang, 75. Syarh, tafsir = penjelasan, syarh = pemberian komentar pada buku. Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi
Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab –Indonesia, Yogyakarta:Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren
Krapyak, t.th, Cet. Ke –4, 1126.
Penggunaan kata tafsir diungkapkan sekali dalam Alquran surat al-Furqan ayat 33;
سحأ قح ب ج ا ب ك ت أي ا اريسفت
. .
Artinya; Tidaklah orang –orang kafir itu datang
kepadamu membawa sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan paling baik penjelasannya. Hal yang ganjil dikemukakan mereka seperti usulan atau kecaman
maka Allah menolaknya dengan sesuatu yang benar dan nyata yaitu firmanNya. Departemen Agama, Alquran dan Terjemahnya, 564.
3
Abu H{ayyan 654-754H, al-Bah}r al-Muh}it fi at-Tafsir Beirut: Darul Fikri, 19921412, juz.1,Cet. Ke
–3, 14
mengeluarkan hikmah dan hukum-hukumnya. Tidak sekedar menjelaskan lafaz, makna zahir ayat juga mencakup maksud yang dikandung lafaz.
4
Definisi yang dikemukakan oleh ulama tafsir pada intinya menjelaskan bahwa yang dimaksud tafsir adalah upaya menjelaskan makna ayat Alquran dan hukum
– hukumnya. Artinya dengan menggali makna, hikmah dan struktur uslub ayat yang
dikandung Alquran guna mengungkap aspek –aspek yang berkaitan dengan Alquran
seperti ilmu –ilmu Alquran baik yang secara langsung diambil dari Alquran seperti
bahasan nasakh, qasam, kisah dan lainnya. Ada juga yang tidak tidak langsung yaitu melalui analisis mendalam yang menghasilkan kaedah us}ul fiqh dan kaedah
kebahasaan. Kaedah yang dihasilkan dari mengkaji Alquran tersebut untuk kemudian dijadikan pedoman oleh sebagian ulama dalam memahami Alquran.
5
Bila hal demikian dijadikan alat dan sebagai rambu
–rambu dalam menafsirkan Alquran maka tafsir merupakan sebuah ilmu yang mengandung teori dan prinsip penafsiran. Dari itu
tafsir memiliki dua pengertian yaitu sebagai suatu ilmu yang membahas Alquran dan kandungan maknanya dari berbagai aspek. Kedua, tafsir dalam artian menjelaskan
maksud Alquran tanpa berpegang pada seperangkat ilmu tafsir yang terpisah tapi berbagai bentuk ilmu
–ilmu Alquran sudah inklud dan dibahas ketika menjelaskan kandungan ayat Alquran.
Setelah kita memahami arti tentang tafsir, selanjutnya diterangkan disini arti sufistik. Sufistik asal kata dari bahasa Arab yaitu s}afa
- ف صي
– ف ص
ف ص .
4
Badruddin az –Zarkashi, al–Burhan fi Ulum al–Quran Kairo:Darut Turath, t.th, juz II,
tah}qiq; Muhammad Abu al –Fadhl Ibrahim, 149. Senada dengan ini seperti terungkap dalam at–
Taisir disebutkan juga bahwa tafsir sebagai membukakan makna Alquran dan menerangkan maksudnya. Muhammad bin Sulaiman al
–Kafijiy, at–Taisir fi Qawa‘id Ilm at–Tafsir Beirut:Darul Qalam, 19901410, Cet. ke-1, tah}qiq; Nas}ir bin Muhammad al
–Mat}rudiy, 124. Pengertian lain sejalan dengan ini ditemukan pula dalam al
–Mu‘jam al-Wasit} bahwa tafsir al–Quran merupakan bagian dari ilmu
–ilmu keislaman. Maksud dari tafsir al–Quran yaitu حيض ت menjelaskan makna Alquran dan yang terkandung dalam ayat-ayatnya meliputi akidah, hukum
–hukum, hikmah dan rahasianya. Ibrahim Anis, al
–Mu’jam, 688.
5
Inilah yang kemudian digunakan sebagai alat untuk menjelaskan Alquran. Disamping itu ada pula golongan yang tidak terikat dengan pengertian alat untuk menafsirkan yang dijadikan sebagai
pedoman. Lihat; Bab I, Catatan No. 18
Tampak bulunya pada domba = ش ا ف ص , maka domba itu disebut فئ ص artinya
yang memiliki bulu. ف ص ا artinya bulu yang menutupi kulit domba.
6
Kata s}uf ف ص kata benda diberi ya nisbah untuk menjadikannya kata sifat
atau تع na’at
7
. S}ufiy ف ص berarti makna asal berpakaian wol. Kata ini seperti
ditulis Harun Nasution, digunakan pada orang yang menjalani hidup sederhana dan zuhud dengan tekun beribadah untuk membersihkan jiwa yang dikenal sekarang
dengan kaum sufi, mereka pada awalnya sering mengenakan pakaian kasar dari wol. Memakai wol kasar adalah simbol kesederhanaan sebagai lawan dari orang kaya yang
memakai sutera.
8
Kemudian orang yang mengikuti sikap mereka menjalani hidup zuhud tersebut disebut dengan
ف ص s}ufiy, jadi mengalami perkembangan makna, tidak hanya karena berpakaian wol. Dengan demikian maknanya berkembang orang
yang menempuh jalan tasawuf disebut ىف ص s}ufiy.
9
Dari kata s}ufiy ini mengandung pengertian seorang s}ufi, bisa juga untuk mensifatkan yang berkaitan
dengan tasawuf. Artinya dipakai untuk menunjukkan pelaku dan juga kata sifat sebagai fungsi dari ya nisbah, misal; alkitab as}
–s}ufiy ىف ص ا ت ا = buku tentang tasawuf.
Dari sinilah kemudian ada istilah sufistik untuk memberikan kata sifat tentang tasawuf dalam tulisan latin dengan meminjam gaya bahasa Inggris.
10
Dengan
6
Ibrahim Anis, al –Mu’jam, h. 529. Jamak dari ف ص adalah فا صأ bahasa inggrisnya wool
artinya bulu domba, woolen berarti pakaian wol. Lihat; Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic London:George Allen and Unwin Ltd, 1971, Cet. Ke
–3, 531. Lihat juga;Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia Jakarta:PT. Gramedia, 1996, Cet. Ke-23, 651. Dari
penelusuran akar kata tasawuf dan sejarah maka kata ف ص s}uf lebih cocok dan maknanya sejalan
dengan tasawuf dari pada kata lain yang berkembang, seperti kata ّفص s}af barisan , ىفص s}afa
jernih
7
Dalam bahasa Arab, salah satu cara untuk menjadikan kata benda yang bukan sifat sebagai kata sifat na
‘at yaitu dengan menambahkan ya nisbah, seperti kata rumah م bila digunakan sebagai sifat misal pekerjaan rumah PR
ى ا جا ا , masyarakat Islam ditambah ya ىماسإا ع تج ا .
8
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam Jakarta: Bulan Bintang, 1992, Cet. Ke
–8, 57
9
Ditambahkan juga bahwa s}ufi disebut al –‘arif bi at-tas}awwuf . S}awwafa ف ص fulan
berarti upaya menjadikannya seorang sufi, tas}awwafa berarti sesorang menempuh kehidupan sufi artinya sikap yang sudah melekat pada seseorang. Jadi tas}awwuf berarti jalan ibadah yang ditempuh
untuk membersihkan jiwarohani agar merasa dekat dengan Allah. Ibrahim Anis, al –Mu‘jam, 529.
10
Sedangkan berkaitan dengan ajaran, aliran digunakan istilah sufisme juga menyerap bahasa Inggris, dalam bahasa Arab nya
يف ص ا disebut juga dengan Islamic mysticism, adapun pembahasan ilmunya disebut dengan ilmu tasawuf yaitu ilmu yang mempelajari jalan tasawuf yaitu
demikian istilah sufistik dipahami dari kata ىف ص . Adh-Dhahabi menggunakan kata
ini ىف ص ا dalam menyebut tafsir sufi. Ia mengungkapkan bahwa tafsir s{ufiy
ىف ص يسفت adalah:
يسفت ا عج م مي ا ا ق ا يسفت ىف ثأ ه ك ى ع ف صت ظ ف صت م ك ىف ص ا
11
Kedua jenis tasawuf yaitu naz}ari dan amali, mempunyai pengaruh dalam penafsiran Alquran sehingga membentuk penafsiran sufistik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penafsiran sufistik dibentuk dari
pemahaman terhadap ayat-ayat Alquran yang bercorak tasawuf yang muncul dari pemahaman tasawuf praktis amali dan kajian teori tasawuf naz}ari. Dari
keterangan diatas dapat ditegaskan bahwa penafsiran sufistik disebut juga dengan tafsir sufi yang maksudnya adalah menjelaskan makna ayat Alquran berdasarkan
tinjauan tasawuf.
12
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penafsiran sufistik adalah menjelaskan Alquran yang berdasarkan kepada tinjauan aspek tasawuf, baik
tasawuf naz}ari teoritis dan tasawuf amali praktis.
2. Pertumbuhan dan perkembangan corak tafsir sufi