Tujuan dan Kegunaan Penelitian

terpisahkan, inilah satu segi kemukjizatan Alquran. 41 Dalam pembahasannya tidak ada menyinggung tentang pemikiran tafsir Sa‘id H{awwa dari aspek tasawuf. 42

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dinyatakan di atas maka tujuan bahasan penelitian ini hendak menjawab masalah tersebut yang dapat dirumuskan sebagai tujuan utama yaitu: Untuk memperoleh dan menganalisis data dalam rangka mengetahui keberadaan makna zahir dan pendekatan ishariy dalam penafsiran sufistik Sa’id H{awwa. Tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui metodologi penafsiran dan pemikiran sufistik Sa‘id H{awwa berdasarkan data yang diperoleh terkait dengan konsep maqam tasawuf. b. Untuk mengetahui metodologi penafsiran dan pemikiran sufistik Sa‘id H{awwa berdasarkan data yang diperoleh terkait dengan dimensi metafisis ajaran tasawuf. c. Untuk menemukan kecenderungan penafsiran sufistik Sa‘id H{awwa. Penelitian dalam bentuk disertasi ini digunakan untuk persyaratan penyelesaian studi program Doktor pada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegunaan lain penelitian ini untuk memberikan informasi tentang keberadaan tafsir ini sebagai tafsir yang bercorak tasawuf berdasarkan data –data yang dianalisis terkait dengan ayat –ayat tasawuf. Dari penelitian ini dapat mendorong para pengkaji tafsir untuk menemukan serta mengkaji corak tafsir tasawuf pada kitab –kitab tafsir. Semakin banyak kitab tafsir corak tasawuf yang diteliti akan memperkaya nuansa tasawuf dalam kehidupan nyata. Dengan demikian Alquran menjadi hidup dan 41 Ada 2 kesimpulan yang dinyatakan oleh penulisnya, pertama tentang munasabah antar surat Alquran dan hubungan yang membentuk kesatuan Alquran itu merupakan kemukjizatan Alquran pula. Skripsi a.n. Asep Ali, Kesatuan tema Alquran sebagai Mukjizat;Telaah Munasabah antara surat al –Fatih}ah dan surat Sab‘ut} T{iwal dalam Tafsir al–Asas karya Sa’id H{awwa, Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004 M1425 H, 87 –90. 42 Penelitian yang sangat deskriptif ini sengaja membatasi bahasan tentang hubungan delapan surat pertama dalam mus}h}af. penafsiran aspek tasawuf akan dinamis tidak harus terkungkung oleh suatu zaman pandangan tertentu. Sebagai kontribusi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pengajaran dalam materi tafsir tasawuf dengan tinjauan kerangka ilmu Alquran. 43 Selain itu penelitian ini turut mengembangkan wawasan tasawuf dari aspek penafsiran melalui ayat –ayat Alquran.

G. Sumber dan Metodologi Penelitian