Latar Belakang ANALISIS TEMA PEREBUTAN KEKUASAAN DALAM NOVEL GAJAH MADA: TAHTA DAN ANGKARA KARYA LANGIT KRESNA HARIADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA

membaca buku pelajaran. Padahal banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari dari novel yang berbobot. Novel juga dapat menghubungkan beberapa pengaplikasian pembelajaran seperti Bahasa Indonesia dengan Sejarah, PKn, dan Fisika. Seperti tema perebutan kekuasaan dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara. Para peserta didik dapat lebih memahami mengenai pemerintahan, politik, dan sejarah Indonesia. Para peserta didik juga bisa mengaplikasikannya dalam menganalisis peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia, seperti peristiwa G30S. Peserta didik juga dapat mengamati jalannya pemerintahan yang sedang berlangsung di Indonesia maupun di luar negeri sehingga peserta didik dapat lebih berperan aktif sebagai warga negara yang baik. Alasan penulis memilih novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara karya Langit Kresna Hariadi dikarenakan novel ini termasuk novel baru yang memiliki informasi tidak hanya untuk pelajaran Bahasa Indonesia namun juga untuk pelajaran yang lain. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebenarnya telah memberikan kesempatan penelaahan novel sebagai bahan ajar. Peserta didik yang dituntut lebih aktif, sehingga novel dapat dikaji dengan lebih mendalam dan dapat dijadikan tambahan informasi bagi pelajaran yang lain. Novel ini dianalisis menggunakan teori struktural dan pendekatan teori dasar politik. Teori struktural digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik diantaranya, tema, alur, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat dengan memusatkan analisisnya pada tema, sedangkan teori politik digunakan untuk menganalisis peristiwa perebutan kekuasaan dan peristiwa konspirasi yang membumbuinya.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini melalui pendekatan struktural dan teori dasar politik adalah sebagai berikut: 1. Rendahnya pemahaman peserta didik dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. 2. Kesulitan guru mengatasi hambatan pemahaman peserta didik dalam menganalisis tema karya sastra novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

1. Unsur intrinsik novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara. 2. Tema perebutan kekuasaan dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara. 3. Implikasinya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

D. Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diangkat:  Bagaimanakah deskripsi unsur intrinsik novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara.  Bagaimanakah tema perebutan kekuasaan dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara?  Bagaimanakah implikasi novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:  Mendeskripsikan unsur intrinsik yang membangun novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara.  Memahami tema perebutan kekuasaan dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara.  Mengetahui implikasi novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat dari segi teoretis dan praktis. a. Manfaat teoretis Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang unsur- unsur intrinsik dalam novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara dan sebagai sarana pemahaman peristiwa politik pada masa Kerajaan Majapahit. b. Manfaat praktis Penelitian ini dapat mempertajam dan menambah wawasan mengenai karya sastra khususnya novel sejarah. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menambah wawasan mengenai karya sastra. Sedangkan bagi peneliti sastra diharapkan penelitian ini sebagai referensi penelitian sastra selanjutnya. Adapun untuk peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana penunjang pembelajaran, baik mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Sejarah, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian, pengolahan data dilakukan dengan pendekatan penelitian. Penelitian dalam bidang sastra biasanya menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Ciri-ciri terpenting metode kualitatif sebagai berikut. a. Memberikan perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi kultural. b. Lebih mengutamakan proses dibandingkan dengan hasil penelitian sehingga makna selalu berubah. c. Tidak ada jarak antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti sebagai instrument utama, sehingga terjadi interaksi langsung di antaranya. d. Desain dengan kerangka penelitian bersifat sementara sebab penelitian bersifat terbuka. e. Penelitian bersifat alamiah, terjadi dalam konteks sosial budayanya masing-masing 1 . Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang eksak, 2 meskipun bahan yang didapat terdapat dalam struktur masyarakat secara nyata. Untuk karya sastra yang proses kreatifnya berdasarkan pada fenomena yang terjadi di dalam masyarakat, namun untuk menelitinya sulit menggunakan tolok ukur karena faktor subjektivitas. Penggunaan metode kualitatif ini ditujukan untuk menganalisis struktur-struktur yang ada di dalam novel secara lebih mendalam. Struktur-struktur tersebut dianalisis kemudian diklasifikasikan sesuai 1 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hlm., 47-48. 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, Depok: UI-Press, 1981, cetakan ketujuh, hlm., 29. dengan fungsinya masing-masing. Metode ini memungkinkan terhubungnya data-data dengan konteks keberadaannya. Metode ini juga menyebabkan penjabaran-penjabaran hasil penelitian ke dalam bentuk deskriptif. Untuk metode deskriptif, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta dan kemudian disusul dengan analisis. 3 Seperti yang telah disinggung di atas, data-data yang diambil melalui analisis struktur diklasifikasi kemudian dijabarkan secara mendetil yang merupakan hasil proses pengkajian mendalam. Menurut Vredenbregt, penataan dan deskriptif sistematis dari sejumlah gejala di dalam suatu universum merupakan ciri-ciri khas dari penelitian deskriptif. Yang menjadi masalah dalam suatu penelitian deskriptif adalah menata dan mengklasifikasikan gejala- gejala yang hendak dilukiskan oleh peneliti, di mana sebanyak mungkin diusahakan untuk mencapai kesempurnaan atas dasar suatu permasalahan tertentu. 4

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel yang di dalamnya tersirat gambar besar mengenai peristiwa yang ada dalam novel tersebut. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Refleksi Tema Perebutan Kekuasaan dalam Novel Gajah Mada: Tahta dan Angkara Karya Langit Kresna Hariadi dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia di SMA. 3 Nyoman Kutha Ratna, op.cit., hlm., 53. 4 Jacob Vredenbregt, Pengantar Metodologi Untuk Ilmu-Ilmu Empiris, Jakarta:Gramedia, 1985 hal: 52.

Dokumen yang terkait

Citra Kuasa Wanita Jawa: Telaah Feminisme Kekuasaan dalam Novel Perang Paregrek Karya Langit Kresna Hariadi

0 6 20

Nilai Sosial dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

45 364 133

Sarana retorika pada alur utama dan alur bawahan dalam Novel Gajah Mada: takhta dan angkara karya Langit Kresna Hariadi Indonesia Kelas XII

20 401 231

Kebudayaan Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

0 17 158

Karakter Ayah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 19 113

Kebudayaan Tionghoa dalam novel dimsum terakhir karya Clarang dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia Di SMA

0 7 158

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM NOVEL RATU KECANTIKAN KARYA LANGIT KRESNA HARIADI EDISI 2010 Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Ratu Kecantikan Karya Langit Kresna Hariadi Edisi 2010.

0 1 12

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Ratu Kecantikan Karya Langit Kresna Hariadi Edisi 2010.

0 2 5

NOVEL KIAMAT PARA DUKUN KARYA LANGIT KRESNA HARIADI; KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA.

0 0 15

ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL MENAK JINGGO SEKAR KEDATON KARYA LANGIT KRESNA HARIADI (Kajian Sosiologi Sastra, Nilai Pendidikan Karakter, dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA).

0 0 19