Jenis-jenis Pemerintahan Monarki Hakikat Negara Monarki

orang lain atau pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhinya. 68

2. Dimensi-dimensi Kekuasaan

a Dimensi Potensial dan Aktual Seseorang yang dipandang mempunyai kekuasaan potensial apabila dia mempunyai atau memiliki sumber-sumber kekuasaan, seperti kekayaan, tanah, senjata, pengetahuan dan informasi, popularitas, status sosial yang tinggi, massa yang teroganisir, dan jabatan. 69 Jika seseorang menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya ke dalam kegiatan-kegiatan politik secara efektif maka orang tersebut memiliki kekuasaan aktual. b Dimensi Konsensus dan Paksaan Aspek paksaan dari kekuasaan cenderung memandang politik sebagai perjuangan, pertarungan, dominasi, dan konflik. Tujuan yang hendak dicapai bukan mengenai kepentingan secara umum namun menyangkut kepentingan kelompok kecil masyarakat. Selain itu alasan untuk menaati kekuasaan adalah rasa takut, takut akan paksaan fisik dan paksaan non fisik. Kekuasaan berdasarkan paksaan merupakan cara paling efektif untuk mendapatkan ketaatan dari pihak lain. Namun, selain pelanggaran etik, penggunaan paksaan menimbulkan kediktatoran ketika sarana paksaan fisik sebagai penentu tidak ada. Sarana kekuasaan yang dipergunakan untuk mendapatkan ketaatan dnegan kekuasaan paksaan berjumlah tiga macam, yakni sarana paksaan fisik, sarana ekonomi, dan sarana psikologis. Sedangkan aspek konsensus dari kekuasaan akan cenderung melihat elit politik sebagai orang yang tengah berusaha menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan masyarakat secara 68 P. Anthonius Sitepu, Teori-teori Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm., 10 69 Ibid, hlm., 52 keseluruhan. 70 Alasan untuk menaati kekuasaan konsensus pada umumnya berupa persetujuan sacara sadar dari pihak yang dipengaruhi. Kekuasaan konsensus menggunakan sarana-sarana seperti nilai-nilai kebaikan bersama, moralitas dan ajaran-ajaran agama, keahlian dan popularitas pribadi terkenal untuk mendapatkan ketaatan. Tindakan orang lain untuk menaati kekuasaan tidak tergantung kepada kehadiran pemegang kekuasaan yang bersangkutan akan tetapi bergantung pada kesadaran, pengertian, dan persetujuan yang dipengaruhi sendiri. c Dimensi Positif dan Negatif Kekuasaan positif adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mencapai tujuan yang dianggap penting dan diharuskan. Sedangkan kekuasaan negatif adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mencegah orang lain mencapai tujuannya yang tidak hanya dipandang tidak perlu akan tetapi juga merugikan pihaknya. d Dimensi Jabatan dan Pribadi Dalam masyarakat yang sudah maju dan mapan, penggunaan kekuasaan yang terkandung dalam jabatan tersebut secara efektif tergantung sekali pada kualitas pribadi yang dimiliki dan ditampilkan oleh setiap pribadi yang memegang jabatan. 71 Pada masyarakat yang masih sederhana, struktur kekuasaan dalam masyarakat seperti itu didasarkan atas realitas pribadi lebih menonjol daripada kekuasaan yang terkandung dalam jabatan itu sendiri. e Dimensi Implisit dan Eksplisit Kekuasaan implisit adalah kekuasaan yang tidak dilihat dnegan kasat mata akan tetapi dapat dirasakan. Sedangkan 70 Sitepu, op.cit., hlm., 53. 71 Ibid., hlm., 54. kekuatan eksplisit adalah pengaruh yang jelas terlihat dan dapat dirasakan. 72 f Dimensi Langsung dan Tidak Langsung Kekuasaan langsung adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik dengan melakukan hubungan secara langsung tanpa menjadi perantara. Sedangkan kekuasaan tidak langsung adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik dengan melalui perantara pihak lain yang diperkirakan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pembuat dan pelaksana keputusan politik. 73

3. Sumber Kekuasaan

a Coercive Power Coercive Power adalah kekuasaan yang diperoleh karena sering menunjukkan kekerasan baik dalam kepemimpinannya maupun dalam berbagai kepengurusan, unsur-unsur yang harus dipenuhi adalah sering membentak, menggunakan senjata, sering marah, oleh karena itu diperlukan suara yang keras, badan yang tegap dan besar, tetapi beresiko ketika seseorang yang sedang berkuasa itu seketika sakit dan melemah kekuasaannya. 74 b Legitimate Power Legitimate Power adalah kekuasaan yang diperoleh karena mendapat surat keputusan, mendapat ijazah, mendapat pengangkatan sehingga absah untuk memimpin, dan absah untuk memerintah dan menundukkan orang lain, resikonya adalah tidak menutup kemungkinan setelah memegang surat keputusan, ijazah, 72 Sitepu, op.cit 73 Ibid. 74 Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik, Jakarta: Rineka Cipta. 2010, hlm.,89

Dokumen yang terkait

Citra Kuasa Wanita Jawa: Telaah Feminisme Kekuasaan dalam Novel Perang Paregrek Karya Langit Kresna Hariadi

0 6 20

Nilai Sosial dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

45 364 133

Sarana retorika pada alur utama dan alur bawahan dalam Novel Gajah Mada: takhta dan angkara karya Langit Kresna Hariadi Indonesia Kelas XII

20 401 231

Kebudayaan Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

0 17 158

Karakter Ayah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 19 113

Kebudayaan Tionghoa dalam novel dimsum terakhir karya Clarang dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia Di SMA

0 7 158

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM NOVEL RATU KECANTIKAN KARYA LANGIT KRESNA HARIADI EDISI 2010 Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Ratu Kecantikan Karya Langit Kresna Hariadi Edisi 2010.

0 1 12

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Ratu Kecantikan Karya Langit Kresna Hariadi Edisi 2010.

0 2 5

NOVEL KIAMAT PARA DUKUN KARYA LANGIT KRESNA HARIADI; KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA.

0 0 15

ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL MENAK JINGGO SEKAR KEDATON KARYA LANGIT KRESNA HARIADI (Kajian Sosiologi Sastra, Nilai Pendidikan Karakter, dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA).

0 0 19