Kecerdasan Logis-Matematis DV Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasaan majemuk Siswa SD

Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 0,411 yang berarti bahwa jenis kelamin secara negatif mempengaruhi kecerdasan bahasa. e. Variabel usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa dan memiliki kontribusi sebesar 6,2. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,733 yang berarti bahwa usia secara positif mempengaruhi kecerdasan bahasa. f. Variabel kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa dan memiliki kontribusi sebesar 0,7. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,256 yang berarti bahwa kegiatan ekstrakurikuler secara negatif mempengaruhi kecerdasan bahasa. g. Variabel pekerjaan orang tua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa dan memiliki kontribusi sebesar 8,5. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 0,443 yang berarti bahwa pekerjaan orang tua secara negatif mempengaruhi kecerdasan bahasa.

2. Kecerdasan Logis-Matematis DV

2 a. Variabel pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 4,4. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,036 yang berarti bahwa pola asuh otoriter secara positif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis. b. Variabel pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 18,4. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,086 yang berarti bahwa pola asuh demokratis secara positif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis. c. Variabel pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 6,7. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,220 yang berarti bahwa pola asuh permisif secara posistif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis. d. Variabel jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 0,1. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -1,062 yang berarti bahwa jenis kelamin secara negatif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis. e. Variabel usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 1,4. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,067 yang berarti bahwa usia secara positif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis. f. Variabel kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 2,8. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,339 yang berarti bahwa kegiatan ekstrakurikuler secara negatif mempengaruhi kecerdasan logis- matematis. g. Variabel pekerjaan orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis dan memiliki kontribusi sebesar 3,2. Selain itu, Pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 18,734 yang berarti bahwa pekerjaan orang tua secara positif mempengaruhi kecerdasan logis-matematis.

3. Kecerdasan Musik DV