Kinestetik Berolahraga dan aktif secara
fisik, menari,
dan bermain
dengan benda mekanis. Menyediakan
kegiatan untuk
tangan dan
bergerak, memanfaatkan kegiatan menjahit,
membuat model
dan lain-lain
yang memerlukan keterampilan motorik halus.
Interpersonal Senang
berteman banyak,
membantu teman
memecahkan masalah,
menjadi anggota
tim yang
efektif. Menggunakan
pembelajaran kerja
sama, memberi
siswa kesempatan
untuk mengajar
teman sebaya,
menciptakan situasi
yang membuat
siswa saling mengamati dan memberi
masukan. Intrapersonal
Merenung, mengendalikan
perasaan dan suasana hati sendiri.
Membiarkan siswa
bekerja dengan
iramanya sendiri,
menyediakan kesempatan bagi siswa
untuk memberi
dan menerima masukan.
Naturalis Meluangkan
waktu di
luar ruangan,
mengumpulkan tanaman
dan binatang,
mengelompokkan flora
dan fauna.
Menggunakan alam
terbuka sebagai
kelas, memelihara
tanaman dan binatang di kelas dan siswa bertanggung jawab
terhadapnya.
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan majemuk anak
Menurut Tientje dan Iskandar dalam Setiawati, 2008, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan majemuk anak, yaitu: intervensi keluarga,
interversi lingkungan sekolah, kesehatan fisik maupun mental.
1. Lingkungan keluarga
Perhatian orang tua terhadap kemampuan anak sangat berpengaruh positif pada kecerdasan majemuk anak, sedangkan ketidakpercayaan orang tua
terhadap kemampuan anak akan berpengaruh negatif terhadap kecerdasan majemuk anak.
2. Lingkungan sekolah Program yang dibuat oleh sekolah yaitu program yang mendorong anak
menyukai belajar dan melaksanakan tugas-tugas sekolah bukan sekedar suka pergi ke sekolah sehingga anak dapat mengembangkan kecerdasan
anak. 3. Kesehatan
Kesehatan adalah suatu bahan yang perlu didapatkan supaya pertumbuhan baik dan sempurna. Pemenuhan kesehatan yang cukup baik untuk fisik
maupun mental berpengaruh terhadap kecerdasan majemuk anak. 1
Kesehatan fisik Kesehatan fisik sangat berguna bagi pertumbuhan anak, seperti zat
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin untuk mengatur metabolisme tubuh.
2 Kesehatan mental
Kesehatan mental harus disesuaikan dengan usia dan kondisi anak.
Faktor lingkungan keluarga memiliki sumbangan terhadap perkembangan tingkah laku anak. Dalam mengasuh anak orang tua cenderung menggunakan pola
asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap kecerdasan majemuk pada anak. Sehingga
penggunaan pola asuh yang sesuai dapat mengembangkan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh anak.
2.1.4. Pengukuran kecerdasan majemuk
Dalam mengukur kecerdasan majemuk, penulis menggunakan alat ukur MI-FALAE Multiple Intelligences For Adult Literacy and Education yang
dibuat oleh Multiply Work 2010, dan telah diadapatasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat ukur MI-FALAE yang terdiri dari delapan komponen, antara lain:
1. Kecerdasan bahasa.
2. Kecerdasan logis-matematis.
3. Kecerdasan musik.
4. Kecerdasan visual.
5. Kecerdasan kinestetik.
6. Kecerdasan interpersonal.
7. Kecerdasan intrapersonal.
8. Kecerdasan naturalis.
Alasan penulis menggunakan alat ukur MI-FALAE, sebagai berikut: 1.
MI-FALAE memang dirancang untuk menilai seberapa besar kecerdasan kecerdasan majemuk individu, alat ukur ini sesuai dengan
variabel yang ingin diteliti yaitu kecerdasan majemuk. 2.
Material MI-FALAE tersedia secara on-line, sehingga mudah diakses.
2.2. Pola Asuh Orang Tua