Hasil Kategorisasi Kecerdasan Intrapersonal Proporsi Varian

Berdasarkan tabel 4.7. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki kecerdasan kinestetik tinggi sebesar 33,3 10 orang, kemudian yang memiliki kecerdasan kinestetik sedang sebesar 53,3 16 orang dan kecerdasan kinestetik yang rendah sebesar 13,3 4 orang.

f. Hasil Kategorisasi Kecerdasan Interpersonal

Berikut ini adalah hasil penghitungan statistik dari kategorisasi kecerdasan interpersonal. Tabel 4.8. Hasil Kategori Kecerdasan Interpersonal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tinggi 5 16.7 16.7 16.7 Sedang 21 70 70 86.7 Rendah 4 13.3 13.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi sebesar 16,7 5 orang, kemudian yang memiliki kecerdasan interpersonal sedang sebesar 70 21 orang dan kecerdasan interpersonal yang rendah sebesar 13,3 4 orang.

g. Hasil Kategorisasi Kecerdasan Intrapersonal

Berikut ini adalah hasil penghitungan statistik dari kategorisasi kecerdasan intrapersonal. Tabel 4.9. Hasil Kategori Kecerdasan Intrapersonal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tinggi 16 53.3 53.3 53.3 Sedang 7 23.3 23.3 76.6 Rendah 7 23.3 23.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi sebesar 53,3 16 orang, kemudian yang memiliki kecerdasan intrapersonal sedang sebesar 23,3 7 orang dan kecerdasan bahasa yang rendah sebesar 23,3 7 orang.

h. Hasil Kategorisasi Kecerdasan Naturalis

Berikut ini adalah hasil penghitungan statistik dari kategorisasi kecerdasan naturalis. Tabel 4.10. Hasil Kategori Kecerdasan Naturalis Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tinggi 9 30 30 30 Sedang 12 40 40 70 Rendah 9 30 30 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.10. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki kecerdasan naturalis tinggi sebesar 30 9 orang, kemudian yang memiliki kecerdasan naturalis sedang sebesar 40 12 orang dan kecerdasan naturalis yang rendah sebesar 30 9 orang. Tabel 4.11. Hasil Keseluruhan Kategorisasi Subjek Penelitian Tinggi Sedang Rendah F F F a. Kecerdasan Bahasa 8 26. 7 16 53. 3 6 20 b. Kecerdasan Logis- Matematis 9 30 16 53. 3 5 16. 7 c. Kecerdasan Musik 8 26. 7 19 63. 3 3 10 d. Kecerdasan Visual 6 20 19 63. 3 5 16. 7 e. Kecerdasan Kinestetik 10 33. 3 16 53. 3 4 13. 3 f. Kecerdasan Interpersonal 5 16. 7 21 70 4 13. 3 g. Kecerdasan Intrapersonal 16 53. 3 7 23. 3 7 23. 3 h. Kecerdasan Naturalis 9 30 12 40 9 30 Berikut ini penjelasan hasil perhitungan karakteristik subjek atas skala pola asuh orang tua:

4.2.2. Kategorisasi pola asuh orang tua

Berikut ini adalah hasil penghitungan statistik dari kategorisasi pola asuh orang tua. Tabel 4.12. Hasil Kategori Pola Asuh Orangtua Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Otoriter 8 26.7 26.7 26.7 Demokratis 15 50.0 50.0 76.7 Permisif 7 23.3 23.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.12. dapat dilihat bahwa setengah dari jumlah subjek penelitian memiliki pola asuh demokratis yakni sebesar 50 15 orang, selebihnya pola asuh otoriter sebesar 26,7 8 orang dan pola asuh permisif sebesar 23,3 7 orang.

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh antara masing- masing IV terhadap DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan teknik multiple regression atau analisa regresi berganda. Tabel 4.13. Coefficients Analisis Regresi dari ke-7 IV Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta KB Constant 17.874 3.944 4.532 .000 Otoriter .058 .040 .265 1.452 .158 1 Constant 17.066 3.318 5.144 .000 Demokratis .080 .041 .350 1.976 .058 1 Constant 13.741 4.416 3.112 .004 Permisif .250 .112 .389 2.235 .034 1 Constant 23.786 .666 35.690 .000 Jenis kelamin -.411 .913 -.085 -.450 .656 1 Constant 23.200 .639 36.324 .000 Usia .733 .903 .152 .812 .424 1 Constant 24.225 1.048 23.106 .000 Ekstrakurikuler -.256 .368 -.130 -.696 .492 1 Constant 24.910 1.124 22.164 .000 Pekerjaan -.443 .340 -.239 -1.301 .204 KLM Constant 15.850 3.187 4.973 .000 Otoriter .036 .032 .209 1.131 .268 1 Constant 13.937 2.621 5.318 .000 Demokratis .068 .032 .371 2.115 .043 1 Constant 10.818 3.452 3.134 .004 Permisif .220 .088 .428 2.507 .018 1 Constant 20.000 .512 39.029 .000 Jenis kelamin -1.062 .702 -.275 -1.514 .141 1 Constant 19.400 .515 37.680 .000 Usia .067 .728 .017 .092 .928 1 Constant 20.303 .823 24.676 .000 Ekstrakurikuler -.339 .289 -.216 -1.172 .251 1 Constant -.067 .279 -.046 -.241 .811 Pekerjaan 18.734 .741 25.266 .000 KM Constant 18.297 4.214 4.342 .000 Otoriter -.012 .042 -.054 -.286 .777 1 Constant 16.535 3.653 4.527 .000 Demokratis .007 .045 .029 .156 .877 1 Constant 14.199 4.915 2.889 .007 Permisif .074 .125 .111 .593 .558 1 Constant 17.071 .690 24.738 .000 Jenis kelamin .054 .945 .011 .057 .955 1 Constant 17.200 .666 25.818 .000 Usia -.200 .942 -.040 -.212 .833 1 Constant 19.007 1.015 18.720 .000 Ekstrakurikuler -.743 .357 -.366 -2.082 .047 1 Constant 16.154 1.178 13.711 .000 Pekerjaan .312 .357 .163 .874 .389 KV Constant 18.001 3.338 5.393 .000 Otoriter .012 .034 .070 .372 .713 1 Constant 17.689 2.882 6.137 .000 Demokratis .019 .035 .102 .540 .593 1 Constant 14.566 3.820 3.813 .001 Permisif .119 .097 .226 1.227 .230 1 Constant 18.786 .535 35.128 .000 Jenis kelamin .839 .732 .212 1.146 .261 1 Constant 18.600 .501 37.141 .000 Usia 1.267 .708 .320 1.789 .085 1 Constant 20.533 .821 25.005 .000 Ekstrakurikuler -.506 .289 -.315 -1.755 .090 1 Constant 19.426 .946 20.535 .000 Pekerjaan -.063 .287 -.042 -.221 .826 KK Constant 23.432 3.804 6.161 .000 Otoriter -.040 .038 -.193 -1.040 .307 1 Constant 22.785 3.298 6.910 .000 Demokratis -.041 .040 -.187 -1.005 .324 1 Constant 20.936 4.535 4.617 .000 Permisif -.037 .115 -.060 -.318 .753 1 Constant 18.786 .606 30.983 .000 Jenis 1.339 .830 .292 1.613 .118 kelamin 1 Constant 18.733 .577 32.463 .000 Usia 1.533 .816 .335 1.879 .071 1 Constant 20.830 .963 21.638 .000 Ekstrakurikuler -.518 .338 -.278 -1.531 .137 1 Constant 19.470 1.097 17.752 .000 Pekerjaan .010 .332 .006 .030 .977 KI Constant 19.207 2.985 6.435 .000 Otoriter -.030 .030 -.188 -1.014 .319 1 Constant 16.117 2.631 6.125 .000 Demokratis .001 .032 .006 .032 .975 1 Constant 15.403 3.558 4.329 .000 Permisif .020 .090 .042 .225 .824 1 Constant 16.143 .497 32.500 .000 Jenis kelamin .107 .680 .030 .158 .876 1 Constant 15.867 .472 33.634 .000 Usia .667 .667 .186 .999 .326 1 Constant 15.713 .779 20.171 .000 Ekstrakurikuler .190 .274 .130 .693 .494 1 Constant 16.152 .860 18.786 .000 Pekerjaan .016 .260 .011 .060 .952 KIN Constant 11.484 2.077 5.529 .000 Otoriter .022 .021 .193 1.041 .307 1 Constant 10.366 1.724 6.013 .000 Demokratis .040 .021 .340 1.911 .066 1 Constant 7.835 2.223 3.524 .001 Permisif .148 .056 .444 2.620 .014 1 Constant 13.643 .346 39.415 .000 Jenis kelamin -.018 .474 -.007 -.038 .970 1 Constant 13.467 .331 40.633 .000 Usia .333 .469 .133 .711 .483 1 Constant 14.073 .539 26.087 .000 Ekstrakurikuler -.171 .190 -.168 -.903 .374 1 Constant 13.969 .595 23.478 .000 Pekerjaan -.111 .180 -.115 -.613 .545 KN Constant 11.789 2.749 4.288 .000 Otoriter .094 .028 .540 3.396 .002 1 Constant 12.741 2.342 5.441 .000 Demokratis .103 .029 .561 3.585 .001 1 Constant 10.824 3.298 3.282 .003 Permisif .261 .084 .508 3.120 .004 1 Constant 21.500 .522 41.164 .000 Jenis kelamin -.812 .715 -.210 -1.136 .266 1 Constant 21.067 .516 40.820 .000 Usia .000 .730 .000 .000 1.000 1 Constant 22.262 .807 27.601 .000 Ekstrakurikuler -.466 .283 -.297 -1.644 .111 1 Constant 22.856 .848 26.956 .000 Pekerjaan -.590 .257 -.398 -2.297 .029 a. Dependent variabel: KB, KLM, KM, KV, KK, KI, KIN, KN Sesuai tabel 4.13 di atas juga dapat diketahui signifikan tidaknya masing- masing IV terhadap DV, hal ini untuk menjawab berbagai hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

4.3.1. Uji Hipotesis 1

Uji hipotesis 1 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,158. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,268. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,777. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,713. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,307. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,319. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,307. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah pola asuh otoriter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,002. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.14. Hasil Nilai Signifikan pola asuh otoriter terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,158 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,268 Tidak Signifikan Kecerdasan Musik 0,777 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,713 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,307 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,319 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,307 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,002 Signifikan

4.3.2. Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,058. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,043. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,877. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,593. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,324. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,975. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,66. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,001. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.15. Hasil Nilai Signifikan Pola Asuh Demokratis terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,058 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,043 Signifikan Kecerdasan Musik 0,877 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,593 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,324 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,975 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,066 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,001 Signifikan

4.3.3. Uji Hipotesis 3

Uji hipotesis 3 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,034. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,018. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,558. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,230. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,753. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,824. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,14. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,004. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.16. Hasil Nilai Signifikan Pola asuh Permisif terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,034 Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,018 Signifikan Kecerdasan Musik 0,558 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,230 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,753 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,824 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,014 Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,004 Signifikan

4.3.4. Uji Hipotesis 4

Uji hipotesis 4 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,656. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,141. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,955. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,261. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,118. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,876. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,970. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,266. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.17. Hasil Nilai Signifikan Jenis Kelamin terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,656 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,141 Tidak Signifikan Kecerdasan Musik 0,955 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,261 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,118 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,876 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,970 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,266 Tidak Signifikan

4.3.5. Uji Hipotesis 5

Uji hipotesis 5 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,424. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,928. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis- matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,833. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,085. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,071. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,326. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,483. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=1,000. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.18. Hasil Nilai Signifikan Usia terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,424 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,928 Tidak Signifikan Kecerdasan Musik 0,833 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,085 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,071 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,326 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,483 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 1,000 Tidak Signifikan

4.3.6. Uji Hipotesis 6

Uji hipotesis 6 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,492. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,251. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.22. diketahui nilai p=0,047. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,090. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,137. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,494. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,474. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah kegiatan ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,111. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.19. Hasil Nilai Signifikan Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,492 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,251 Tidak Signifikan Kecerdasan Musik 0,047 Signifikan Kecerdasan Visual 0,090 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,137 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,494 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,374 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,111 Tidak Signifikan

4.3.7. Uji Hipotesis 7

Uji hipotesis 7 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan majemuk siswa SD. Adapun hipotesis rinciannya sebagai berikut: a. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,204. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan bahasa, khususnya bagi siswa. b. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,811. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logis-matematis, khususnya bagi siswa. c. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,389. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan musik, khususnya bagi siswa. d. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,826. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan visual, khususnya bagi siswa. e. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,977. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik, khususnya bagi siswa. f. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,952. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan interpersonal, khususnya bagi siswa. g. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,545. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan intrapersonal, khususnya bagi siswa. h. Apakah pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Pada tabel 4.13. diketahui nilai p=0,029. Karena p0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, khususnya bagi siswa. Tabel 4.20. Hasil Nilai Signifikan Pekerjaan Orangtua terhadap Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Majemuk Nilai Signifikan Keterangan Kecerdasan Bahasa 0,204 Tidak Signifikan Kecerdasan Logis-Matematis 0,811 Tidak Signifikan Kecerdasan Musik 0,389 Tidak Signifikan Kecerdasan Visual 0,826 Tidak Signifikan Kecerdasan Kinestetik 0,977 Tidak Signifikan Kecerdasan Interpersonal 0,952 Tidak Signifikan Kecerdasan Intrapersonal 0,545 Tidak Signifikan Kecerdasan Naturalis 0,029 Signifikan

4.4. Proporsi Varian

Pada subbab sebelumnya dapat diketahui terdapat delapan IV yang dampaknya signifikan terhadap kecerdasan majemuk, diantaranya: pola asuh otoriter terhadap kecerdasan naturalis, pola asuh demokratis terhadap kecerdasan naturalis, dan pola asuh permisif terhadap kecerdasan bahasa, kecerdasan logis- matematis, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Serta kegiatan ekstrakurikuler terhadap kecerdasan musik, dan pekerjaan orang tua terhadap kecerdasan naturalis. Namun demikian, penulis ingin melihat proporsi varian dari pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, jenis kelamin, usia, kegiatan ekstrakurikuler, dan pekerjaan orang tua yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada kecerdasan majemuk mencakup kecerdasan bahasa, kecerdasan logis- matematis, kecerdasan musik, kecerdasan visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis. Hasilnya sebagai berikut:

1. Analisa Regresi ke-7 IV terhadap Kecerdasan Bahasa

Berikut ini proporsi varian dari ke-7 IV terhadap kecerdasan bahasa. Tabel 4.21. Model Summary dari ke-7 IV terhadap Kecerdasan Bahasa Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .615 a .378 .180 2.22737 a. Predictors: Constant, Pekerjaan, Jenis Kelamin, Usia, Ekstrakurikuler, Pola asuh permisif, Pola asuh otoriter, Pola asuh demokratis Tabel 4.22. ANOVA b dari ke-7 IV terhadap Kecerdasan Bahasa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 66.221 7 9.460 1.907 .117 a Residual 109.146 22 4.961 Total 175.367 29 a. Predictors: Constant, Pekerjaan, Jenis Kelamin, Usia, Ekstrakurikuler, Pola asuh permisif, Pola asuh otoriter, Pola asuh demokratis b. Dependent Variable: Kecerdasan bahasa Dari tabel 4.21. dan tabel 4.22. dapat diketahui bahwa nilai R = 0,615 nilai R 2 = 0,378 dan nilai signifikan = 0,117. Ini berarti bahwa proporsi varian dari ke- 7 IV terhadap kecerdasan bahasa yakni sebesar 37,8. Atau dengan kata lain, penyebab bervariasinya skor dari ke-7 IV terhadap kecerdasan bahasa secara bersama-sama ialah sebesar 37,8. Sedangkan sisanya sebesar 62,2 disebabkan oleh sebab-sebab atau aspek-aspek lain. Kesimpulannya, terdapat kemungkinan adanya aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kecerdasan bahasa.