dan formal. Kalau formal kan ceramah-ceramah gitu, nah kalau yang informal itu mengingatkan untuk ibadah, teguran-teguran, ngobrol agar sadar, dan
senantiasa berdoa.
6. Apa peran Bapak dalam menumbuhkan etos kerja pada WBS di PSBIBD
2 ? Konsultasi kalau dia mau kerja, kita salurkan ke panti. Kalau dia belum
tumbuh motivasinya, kita kasih motivasi dulu. Kalau keimanannya kurang kita kasih bimbingan agama dulu. Karena disini pantinya bersifat sementara,
kecuali disini langsung kerja setelah bimbingan kita ada program penyaluran kerja atau pemberian modal..yaa bagusnya gitu..tapi disini kan langsung
diurus keluarganya.
7. Menurut Bapak, apa saja perubahan yang terlihat pada WBS setelah
mengikuti kegiatan bimbingan? Untuk sikap biasanya kita juga biasakan untuk ikrar perjanjian bahwa WBS
tidak akan mengemis lagi, tidak akan melanggar ketertiban lagi. Ya mudah- mudahan mereka diluar kan mereka pasti teringat ikrar tersebut untuk
mengingat Allah SWT, ibadah sama Allah dan tidak ke jalan lagi. Sikapnya juga berubah, karena kapok dan tidak mau ke jalan lagi..biasanya yang sudah
sebulan.
8. Bagaimana proses kegiatan bimbingan rohani islam yang Bapak
terapkan pada WBS?
Pertamanya saya salam dulu, kemudian menanyakan kabar mereka “Apa kabar hari ini, Alhamdulillah sehat, Allahu Akbar”, kemudian agar WBS
konsentrasi kita ice breaking dulu, terus doa dan dzikir susunannya membaca dua kalimat syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, doa-doa,
istigfar, abis itu semua kita mendoakan WBS. Kalau pagi-pagi ditambah motivasi dan terapi kemudian gerak-gerak...oyaa sebelum mulai sambil
nunggu WBS kumpul semua kita setel murotal, nasyid, lagu-lagu islami. Kalau hari Senin setelah ceramah dilanjutkan dengan shalat berjamaah.
9. Metode apa saja yang Bapak gunakan saat memberikan bimbingan
rohani islam pada WBS? Metode langsung dan tidak langsung, yaitu ada metode ceramah, tanya jawab,
konseling individu, nonton bareng, doa dan dzikir.
10. Apa harapan Bapak dengan diadakannya kegiatan bimbingan rohani
islam di PSBIBD 2? Bimbingannya rutin, dan berkelanjutan. Ada yang stand by di panti untuk
kontrol shalat wajib WBS, membimbing shalat, doa dzikir kaya dipesantren gitu....biar dipantau dan mereka terbiasa untuk ibadah. Timbul semangatnya,
ingat sama Allahnya, kan kalau gitu semangat buat kerjanya bisa tinggi. Sama adanya pendampingan atau pemantauan di asrama, khusus untuk ibadah
selama ini kan adanya fisik, kesehatan, makan.