Syarat-Syarat Pembimbing Pembimbing Rohani Islam

wawancara, dan menggunakan sumber-sumber yang terdapat di sekolah dan masyarakat. 25 Berikut bagan penjelasan mengenai keterampilan komunikasi. 26 Keterampilan lain yang diperlukan menurut Bimo Walgito, yang dikutip oleh Samsul Munir: “Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas, baik segi teori maupun praktik. Teori merupakan hal yang penting karena segi inilah yang menjadi landasan di dalam praktik. Praktik tanpa teori tidak dapat mencapai tujuan dan sasaran yang tepat. Demikian pula sebaliknya, praktik juga diperlukan dan menjadi hal penting, karena bimbingan dan penyuluhan merupakan “applied science” ilmu yang harus diterapkan dalam praktik sehari- hari sehingga seorang pembimbing akan sangat canggung apabila hanya memiliki teori tanpa memiliki kecakapan di dalam praktik.” 27

C. Tujuan, Fungsi, dan Metode Bimbingan

1. Tujuan Bimbingan

Menurut Drs. H.M Arifin M, Ed., tujuan bimbingan agama adalah sebagai berikut: 25 Drs. M. Lutfi, M.A., Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, h. 143 26 Elfi Mu’awanah, S.Ag., M.Pd, dan Rifa Hidayah, S.Ag., S.Psi., M.Si.,Psi, Bimbingan dan Konseling Islam Di Sekolah, h. 143 27 Drs. Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, h.297 Memerhatikan dan Mendengarkan Klien Keterampilan Mikro Keterampilan Komunikasi Verbal Keterampilan Bersama Klien Secara Emosional Mendengarkan Secara Aktif “Bimbingan dan penyuluhan agama dimaksudkan untuk membantu si terbimbing supaya memiliki religious reference sumber pegangan keagamaan dalam memecahkan problem. Bimbingan dan penyuluhan agama yang ditujukan kepada si terbimbing agar dengan kesadaran serta kemampuannya bersedia mengamalkan ajaran agamanya. 28 Tujuan umum jangka panjang bimbingan dan konseling Islami adalah agar individu menjadi muslim yang bahagia dunia dan akhirat. Dimana untuk mencapai tujuan umum tersebut dalam proses konseling perlu dibangun kemandirian individu sebagai pribadi muslim. 29 Adapun tujuan bimbingan secara khusus antara lain sebagai berikut: a. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah b. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapi c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain. 30 Oleh karena itu, tujuan dari bimbingan rohani Islam ialah sebagai suatu kegiatan yang mengarahkan dan membantu individu atau kelompok untuk secara mandiri keluar dari masalah-masalah hidup yang dihadapai dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat Islam dan berdasarkan Al- Qur’an dan Sunnah. 28 Drs. H. M. Arifin, M.Ed., Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan dan penyuluhan Agama, h. 39 29 Erhamwilda, Konseling Islami,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 119 30 Aunur Rahman Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam Yogyakarta: UII Press, 2001, Cet. Ke-2,h. 35