sehat, Allahu Akbar, kemudian agar WBS konsentrasi kita ice breaking dulu, terus doa dan dzikir susunannya membaca dua
kalimat syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, doa- doa belajar, doa kesehatan, doa ketenangan, doa orang tua, doa
dunia akhirat, istigfar, habis itu kita semua mendoakan WBS. Kalau pagi-pagi ditambah motivasi dan terapi kemudian gerak-
gerak...oyaa sebelum mulai sambil nunggu WBS kumpul semua kita setel murotal, nasyid, lagu-lagu islami. Penyampaian
materinya sedikit, kalau ada waktu sedikit boleh juga curhat, cerita baru deh salam-salaman, doa, penutup.
” Berdasarkan analisis penulis dari hasil wawancara dan observasi di
lapangan bahwa proses bimbingan yang dipimpin oleh Pak Kurniawan diawali menyetel lagu-lagu islami, atau murotal agar WBS merasakan
ketenangan batin ini dilakukan sambil menunggu WBS berkumpul. Kemudian
bimbingan dimulai
dengan mengungkapkan
salam, menanyakan kabar dengan jawaban yang telah disepakati sebelumnya
yaitu dengan menjawab “Alhamdulillah sehat, Allahu Akbar”.
Selanjutnya adalah mengkondisikan WBS agar mereka fokus mengikuti bimbingan yaitu dengan ice breaking misalnya yel-yel, ikrar,
atau games. Contoh ikrarnya “Saya berjanji tidak akan mengemis lagi,
saya berjanji akan berusaha, saya berjanji tidak akan ke jalan lagi”. Lalu membimbing WBS untuk berdoa dan berdzikir, susunanya dimulai dari
membaca dua kalimat syahadat, shalawat, Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, doa-doa belajar, doa kesehatan, doa ketenangan, doa orang tua, doa dunia
akhirat, istigfar, setelah itu mendoakan warga binaan sosial WBS agar mereka merasa bahwa masih ada orang-orang yang peduli dengan mereka.
Kalau bimbingan dilakukan pagi hari, bimbingan ditambah dengan motivasi dan terapi agar badan WBS bergerak dan ketegangan stress
mereka menurun. Menyampaikan materi bimbingan dan jika ada sisa
waktu WBS diizinkan untuk bertanya, curhat, baru penutup dengan doa, shalawat, dan saling bersalaman-salaman. Untuk bimbingan hari Senin
setelah bersalam-salaman WBS diwajibkan mengikuti kegiatan shalat berja’mah, dimana Imam, Adzan, dan Qomatnya dilakukan oleh WBS
untuk melatih mereka displin, dan menjadi seorang pemimpin. Dari hasil observasi dan wawancara dilapangan penulis
menyimpulkan bahwa pembimbing rohani memiliki peran sangat penting dalam menumbuhkan etos kerja pada warga binaan sosial WBS ini
terlihat dari proses bimbingan rohani Islam di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 yang terlaksana dengan baik dan terstruktur, sehingga
terbimbing ikut antusias dalam mengikuti bimbingan rohani Islam.
C. Metode yang Digunakan dalam Bimbingan Rohani Islam
Metode dalam bimbingan sangat diperlukan agar materi yang disampaikan oleh pembimbing dimengerti oleh terbimbing WBS. Adapun
metode yang digunakan oleh pembimbing rohani Islam di Panti Sosial Bina Insan Bagun Daya 2 dalam menumbuhkan etos kerja pada WBS adalah
sebagai berikut: 1.
Metode Ceramah Pembimbing menggunakan metode ceramah atau tausiyah dengan
lama waktu kurang lebih 60 menit. Metode ini dalam keilmuan Bimbingan dan Penyuluhan Islam sama dengan metode bimbingan
kelompok, yaitu dimana ada kontak ahli bimbingan dengan sekelompok klien yang agak besar mereka mendengarkan ceramah, ikut aktif
berdiskusi, serta menggunakan kesempatan untuk tanya jawab.
Pembimbing mengambil banyak inisiatif dan memegang peranan instruksional, misalnya bertindak sebagai instruktur atau sumber ahli bagi
berbagai macam pengetahuan atau informasi. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh pembimbing dalam
membimbing warga binaan sosial WBS yaitu dengan menyampaikan materi dengan tema tertentu kepada warga binaan sosial WBS. Materi
yang disampaikan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan warga binaan sosial WBS yang menjadi terimbing saat itu, karena warga
binaan sosial WBS yang menjadi sasaran bimbingan itu sangat bervariasai dan berganti-ganti.
19
Menurut penulis metode ceramah ini cukup efektif digunakan, karena menyampaikan materinya dengan cara komunikasi satu arah. Ini
dilakukan karena pengetahuan agama warga binaan sosial WBS yang agak minim, sehingga lebih banyak menerima materi-materi yang
disampaikan oleh pembimbing.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab, adalah salah satu metode yang digunakan dalam bimbingan rohani Islam. Metode ini biasanya digunakan saat
pembimbing telah selesai menyampaikan materi keagamaan. Warga binaan sosial WBSdiberi kesempatan untuk bertanya kepada
pembimbing jika ada materi yang kurang jelas dan belum di mengerti. Pembimbing tidak memberikan batasan jumlah pertanyaan, dan
diperbolehkan untuk bertanya diluar konteks materi hari itu. Biasanya
19
Observasi kegiatan Bimbingan Rohani Islam, Ceger, 27 Maret 2014
pertanyaan akan langsung dijawab oleh pembimbing rohani saat itu juga, dan terkadang pihak panti menyediakan hadiah untuk warga binaan sosial
WBS yang aktif bertanya selama kegiatan bimbingan berlangsung. Contoh pertanyaan yang dilontarkan oleh Ibu Nuryani dalam
mengikuti bimbingan yang dipimpin oleh Pak Kurniawan, yaitu: “Pak,
nama saya Nuryani mau tanya apa perbedaan rukun iman, rukun islam, dengan tauhid?
.” Pembimbing Pak Kurniawan langsung menjawab: “Tauhid itu ilmu tentang bagaimana kita mengesakan Tuhan,
diantaranya kita harus meyakini rukun iman dan rukun islam. Tidak hanya mengerti dan paham tapi juga mengamalkannya.
”
20
Selain itu pertanyaan yang dilontarkan WBS lain dalam bimbingan yang dipimpin oleh Ustad Munzir, yaitu:
“Kok kami ditangkap sih Ustadz....memangnya ada tidak larangan joki, memulung, dan mengamen
dalam Al- Qur’an?” Pembimbing Ustad Munzir juga langsung
menjawab: “Islam melarang kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
seperti itu dengan menyetarakan pekerjaan-pekerjaan yang disetarakan dengan ‘joki’. Seperti tadi kita kan disuruh taat kepada Allah dan
Rasulullah, nah ini semua menjadi dasar kita untuk menaati pemimpin kita walaupun pemimpin itu merupakan orang yang dzalim atau bahkan
tidak pernah shalat. Selama dia tidak memerintahkan kita untuk bermaksiat kepada Allah SWT misalnya membunuh orang, atau yang lain
itu baru tidak boleh. Nah....kalau demi kenyamanan kita bersama, untuk
20
Observasi kegiatan Bimbingan Rohani Islam, di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, 23 Januari s.d 15 April 2014