2. Manfaat Peranan
Setiap  orang  mempunyai  macam-macam  peranan  yang  berasal  dari pola-pola  pergaulan  hidupnya.  Hal  itu  sekaligus  berarti  bahwa  peranan
menentukan  apa  yang  diperbuatnya  bagai  masyarakat  serta  kesempatan- kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Arti  penting  sosiologis  dari  peran  ialah  memaparkan  apa  yang diharapkan  dari  orang.  Ketika  individu  di  seluruh  masyarakat  menjalankan
peran  mereka,  peran  tersebut  saling  bertaut  untuk  membentuk  sesuatu  yang dinamakan  masyarakat.  Sebagaimana  telah  dikemukakan  oleh  Shakespearse,
peran  sangkat  efektif  untuk  mengekang  orang –  mengatakan  pada  mereka
k apan  mereka harus “masuk dan kapan mereka harus “keluar”, maupun apa
yang harus dilakukan di antaranya.
6
Menurut  Ely  Chinoy,  dikutip  oleh  Soerjono  Soekanto  pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan
seseorang  pada  batas-batas  tertentu  dapat  meramalkan  perbuatan-perbuatan orang  lain.  Orang  yang  bersangkutan  akan  dapat  menyesuaikan  perilaku
sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.
7
Peranan  dapat  membimbing  seseorang  dalam  berprilaku,  karena manfaat peranan sendiri adalah sebagai berikut:
a. Memberi arah pada proses sosialisasi
b. Pewarisan  tradisi,  kepercayaan,  nilai-nilai,  norma-norma  dan
pengetahuan.
6
James M. Henslin, Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Jilid I , Jakarta: Erlangga, 2006, h. 95
7
Soerjono Soekanto,  Sosiologi Suatu Pengantar, h. 215
c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat
d. Menghidupkan  sistem  pengendali  dan  kontrol,  sehingga  dapat
melestarikan kehidupan masyarakat.
8
B. Pembimbing Rohani Islam
1. Pengertian Pembimbing Rohani Islam
Pengertian  pembimbing  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia adalah  orang  yang  membimbing;  pemimpin;  penuntun.  Sedangkan
membimbing artinya memberi petunjuk.
9
Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance Bahasa Inggris.
10
Kata “guidance”  adalah  kata  dalam  bentuk  mashdar  kata
benda  yang  berasal  dari  kata  kerja  “to  guide”  artinya  menunjukan, membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.
11
Pengertian bimbingan menurut Prayitno: “ Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada orang lain, baik
secara  perorangan  individu  maupun  kelompok  agar  mereka  dapat berkembang  menjadi  pribadi-pribadi  yang  mandiri,  yaitu:  mengenal
diri  sendiri  dan  lingkungannya  secara  positif  dan  dinamis, mengambil  keputusan  sendiri,  mengarahkan  diri  sendiri,  dan
mewujudkan diri sendiri.
”
12
W.S Winkel mengemukakan : “Bimbingan  berarti  pemberian  bantuan  kepada  sekelompok  orang
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dalam mengadakan
8
J. Dwi Narkowo dan Bagus Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Kencana, 2007, Cet. 3, h. 160
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,  h. 117
10
Elfi Mu’awanah, S.Ag., M.Pd, dan Rifa Hidayah, S.Ag., S.Psi., M.Si.,Psi,  Bimbingan dan Konseling Islam Di Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Askara, 2009, h. 53
11
Drs.  H.  M.  Arifin,  M.Ed.,  Pokok-Pokok  Pikiran  tentang  Bimbingan  dan  penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1979, h. 18
12
Drs. M. Lutfi, M.A., Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 7
penyesuaian  diri  terhadap  tuntutan-tuntutan  hidup.  Bantuan  itu bersifat psikis kejiwaan bukan “pertolongan” finansial, media, dan
lain  sebagainya.  Dengan  adanya  bantuan  ini,  seseorang  akhirnya dapat  mengatasi  sendiri  masalah  yang  dihadapinya  sekarang  dan
menjadi  lebih  mapan  untuk  menghadapi  masalah  yang  akan dihadapinya  kelak-ini  menjadi  tujuan  bimbingan.  Jadi,  yang
memberikan  bantuan  menganggap  orang  lain  mampu  menuntun dirinya sendiri, meskipun kemampuan itu mungkin harus digali dan
dikembangkan melalui bimbingan.
“
13
Drs. H. M. Arifin, M.Ed., Mengemukakan: “Bimbingan  dan  penyuluhan  agama  adalah  segala  kegiatan  yang
dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang  lain  yang  mengalami  kesulitan-kesulitan  rohaniah  dalam
lingkungan  hidupnya  agar  orang  tersebut  mampu  mengatasinya sendiri  karena  timbul  kesadaran  dan  penyerahan  diri  terahadap
kekuasaan  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  sehingga  timbul  pada  diri pribadinya  suatu  cahaya  harapan  kebahagiaa  hidup  masa  sekarang
dan masa depannya.
”
14
Dari beberapa pendapat tersebut, menurut penulis dapat disimpulkan bahwa  bimbingan  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  seseorang  kepada
kelompok  tertentu,  untuk  membantu  dan  mengarahkan  mereka  dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan menggali potensi serta
kemandirian individu tersebut. Dalam masyarakat Islam telah pula dikenal prinsip-prinsip guidance
and  counseling  yang  bersumber  dari  firman  Allah  Swt  serta  hadis  Nabi. Diantara  dasar-dasar  bimbingan  dalam  Al-
Qur’an  dan  hadis  Nabi  adalah sebagai berikut:
Firman Allah SWT:
13
Drs. Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010, h. 7
14
Drs. H. M. Arifin, M.Ed., Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan penyuluhan Agama, h. 19