Deskriptif Data HASIL PENELITIAN

5. Bagus Prakoso 65 6. Triady 60 7. M Thoriq Ihsan 75 8. Nur Thoriq M 70 9. Fikri Naufal 55 10. Bahrul Ulum 60 11. Marliana Susan 65 12. M Sufi Putra 45 13. Ayu Awalia 50 14. Reni Adharista 45 15. Dhea Aprilia 60 16. Zaskia Salsabila 70 17. Irma Fahma 55 18. Nesthya F N 65 19. Novi Yulianti 60 20. Siti Karomatul Hasanah 55 21. Rifdah Zulfah 40 22. Erviana Widiastuti 60 23. Siti Nur Liana 55 24. Tasya Maulidya 35 25. Vana Saraswati 40 26. Ilham Fauzi 60 27. Suharyono 55 28. Siti Murti Ningsih 60 29. Annisa R C 75 30. M Akhyar Ananda 70 31. M Iqbal 55 32. Nuraisyah 55 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif 35-40 4 4 12,8 41-45 3 7 9,38 46-50 2 9 6,27 51-55 7 16 21,9 56-60 7 23 21,9 61-65 4 27 12,8 66-70 3 30 9,38 71-75 2 32 6.27 32 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 7 orang siswa yang memperoleh nilai interval 51-55. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 35-40. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 70- 75. Nilai Post-test Kelas Eksperimen VIII 3 No Nama Nilai 1. Arinda Nur A 95 2. Aulia 85 3. Ilham Saputra 75 4. Ayna Zaki Hasbailah 80 5. Khoirul Rahman Hadi 70 6. Dwi Ilham Maulana 85 7. Farhani 90 8. M. Miswan 95 9. Fikri Ridwan 90 10. Nurlaili F 75 11. Salman Alfarisi 80 12. Putri Indah P 85 13. A R Yunansyah 80 14. Yudrika Y K 90 15. Maulana Iskandar 75 16. Vita Oktaviani 90 17. Putra P W 85 18. Zakky Abdul K N 80 19. Panji Satria 70 20. Tresnowati 80 21. Erika R 75 22. Vio Virginia B 85 23. Aida Maysaroh 80 24. Fatihatul Amanah A 90 25. Sintia Khairunnisa 60 26. Selvi Khofifah 75 27. Nabilah Rosana 85 28. Almalia Pujianti 80 29. Kelian Dwi 95 30. Tania Sifah 90 31. Nuraini 75 32. Widia N K 85 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen Nilai Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif 60-65 2 2 6,25 66-70 2 4 6,25 71-75 5 9 15,7 76-80 7 16 21,9 81-85 7 23 21,9 86-90 6 29 18,7 91-95 3 32 9,3 32 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 7 orang siswa yang memperoleh nilai interval 66-70 Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 1 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-65. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 3 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 91- 95. Nilai Post-test Kelas Kontrol VIII 1 No Nama Nilai 1. Kamaludin M 65 2. Fajar Nur Hidayah 75 3. Deswara Avanda 70 4. Putri Bunga 75 5. Bagus Prakoso 70 6. Triady 60 7. M Thoriq Ihsan 65 8. Nur Thoriq M 70 9. Fikri Naufal 75 10. Bahrul Ulum 70 11. Marliana Susan 65 12. M Sufi Putra 75 13. Ayu Awalia 80 14. Reni Adharista 70 15. Dhea Aprilia 75 16. Zaskia Salsabila 75 17. Irma Fahma 60 18. Nesthya F N 80 19. Novi Yulianti 65 20. Siti Karomatul Hasanah 70 21. Rifdah Zulfah 75 22. Erviana Widiastuti 70 23. Siti Nur Liana 65 24. Tasya Maulidya 55 25. Vana Saraswati 70 26. Ilham Fauzi 65 27. Suharyono 85 28. Siti Murti Ningsih 70 29. Annisa R C 65 30. M Akhyar Ananda 60 31. M Iqbal 75 32. Nuraisyah 70 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif 55-59 1 1 3,12 60-64 3 4 9,38 65-69 7 11 21,9 70-74 10 21 31,2 75-79 8 29 25 80-85 3 32 9,38 32 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 2 orang siswa yang memperoleh nilai interval 65-69. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 55-59. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 3 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 80- 85.

C. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk pretest kelas eksperimen lampiran 18 diperoleh nilai L hitung atau L ₀ sebesar 0,0758 dan pada tabel harga kritis L t untuk n=32 pada taraf sifnifikan = 0,05 adalah 0,156 karena L ₀ L t atau L hitung lebih kecil dari L tabel. Maka sempel pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretest kelas kontrol lampiran 19 diperoleh nilai L hitung atau L ₀ = 0,0452 dan pada tabel harga kritis L t untuk n =32 pada taraf signifikan = 0,05 diperoh L t = 0,156 karena L ₀ L t atau L hitung lebih kecil dari L tabel maka sempel pada kelas kontrol berdistribusi normal. Kemudian uji normalitas data pada hasil postets kelas eksperimen lampiran 20 diperoleh nilai L hitung atau L ₀ sebesar 0,0189 dan pada tabel harga kritis L t untuk n=32 pada taraf signifikan = 0,05 adalah 0,156, karena L ₀ L t atau L hitung lebih kecil dari L tabel maka sempel pada kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk posttest kelas eksperimen lampiran 21 diperoleh nilai L hitung L ₀ = 0,086 dan pada tabel harga kritis L t untuk n =32 pada taraf signifikan = 0,05 diperoleh L t = 0,156 karena L ₀ L t maka sempel pada kelas eksperimen berdistribusi normal. TABEL 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Variabel Jumlah Sempel Taraf Signifikan L hitung L ₀ L tabel L t Keterangan Pretest Eksperimen 32 0,05 0,0758 0,156 Normal Pretest Kontrol 32 0,05 0,0452 0,156 Normal TABEL 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen Variabel Jumlah Sempel Taraf Signifikan L hitung L ₀ L tabel L t Keterangan Pretest kontrol 32 0,05 0,0189 0,156 Normal Pretest Eksperimen 32 0,05 0,086 0,156 Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher. Dari hasil perhitungan Lampiran 22 diperoleh nilai varians pretest kelas eksperimen adalah 9,08 dan varians pretest kelas kontrol adalah 10,35. Sehingga diperoleh nilai F hitung 1,13 dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 31 dan dk penyebut = 31 maka didapat F tabel 1,84 maka karena F hitung pada pretest kelas kontrol dan eksperimen 1,13 1,84 atau F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. Sedangkan diperoleh varians nilai diperoleh nilai varians posttest kelas kontrol adalah 6,21 dan varians postets kelas eksperimen adalah 5,85. Sehingga diperoleh nilai F hitung 1,06 dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 31 dan dk penyebut = 31 maka didapat F tabel 1,84 maka karena F hitung pada posttest kelas kontrol dan eksperimen 1,06 1,84 atau F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest Varians Taraf Signifikan F-hitung F-tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 0, 05 1,13 1,84 Homogen 9,08 10,35 Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Posttest Varians Taraf Signifikan F-hitung F-tabel Keterangan Eksperimen Kontrol 0, 05 1,06 1,84 Homogen 5,85 6,21

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 1 = 77,2 dengan varians = 5,85 Lampiran 23 sedangkan untuk kelas varians kontrol diperoleh nilai rata-rata = 71,6 dengan varians = 6,21 Lampiran 23 . H ₀ menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar Aqidah akhlaq yang diajar menggunakan metode index card match dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan menggunakan uji-t. Bedasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar aqidah akhlaq dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung 3,733 dan t tabel 1,697 atau t hitung t tabel Lampiran 23. Dengan taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan db = 50 diperoleh nilai t tabel = 1,697 Lampiran 23 . Sehingga t hitung berada diluar penerimaan H ₀ atau dengan kata lain H₀ ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Aktif Index card match lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa H ₀ ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative H I yang menyatakan hasil belajar aqidah akhlaq siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran aktif index card match lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada taraf signifikan 5. Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran aktif index card match. Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode index card match untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode index card match ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Proses belajar mengajar dengan metode index card match

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match di MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat

2 31 149

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 KLATEN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK MATERI BANGUN DATAR (PTK Pem

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Metode Index Card Match Dengan Mengoptimalkan Media Power Point Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah

0 2 19