Pengertian Masyarakat Hakikat Pendidikan

anggota masyarakat kedalam suatu lapisan masyarakat adalah sebagai berikut : ukuran kekanyaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan dan ukuran ilmu pengetahuan .” 33 Dari penjelasan diatas diambil kesimpulan bahwa ukuran- ukuran baik kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan itu amat menentukan sebagai dasar timbulnya sistem lapisan lapisan dalam masyarakat tertentu. 2 Unsur-unsur Lapisan Masyarakat Menurut Soejono Sukamto bahwa hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan status dan peran role. Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur yang baku dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. 34 Untuk mendapatkan gambaran yang mendalam, kedua hal tersebut akan dibicarakan tersendiri dibawah ini. a Kedudukan Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang secra umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak- hak serta kewajiban-kewajibannya. 35 b Peranan Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan dia menjalankan suatu peran. Peranan yang melekat pada diri seorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peran lebih menunjukan fungsi, penyesuainyan diri dan sebagai sutu proses. 36

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Masyarakat

Didalam masyarakat akan terjadinya proses perubahan yang dimana proses tersebut akan dihadapkan dalam dua faktor yaitu 33 Ibid.h.208. 34 Ibid.h.209. 35 Ibid.h.210. 36 Ibid. faktor-faktor yang mendukung perubahan dan faktor-faktor yang tidak mendukung perubahan. Menurut Soejono Soekamto bahwa faktor-faktor akan diterangkan dibawah ini : 1 Faktor-faktor yang mendukung perubahan Masyarakat a Kontak dengan budaya lain Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah difusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur- unsur kebudayaan lain dari individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. 37 b Sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan kepada individu. Pendidikan memberikan nilai- nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta mnerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara obyektif, yang akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat akan dapat memnuhi kebutuhan- kebutuhan zaman atau tidak. 38 c Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju. Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, masyarakat merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. Hadiah merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. 39 d Toleransi Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang, yang bukan merupakan delik. 40 e Sistem terbuka lapisan masyarakat open stratification. Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. 41 37 Ibid.h. 283. 38 Ibid.h.285. 39 Ibid. 40 Ibid. 41 Ibid.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus Tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Keyongan, Nogosari, Boyolali 2014).

0 1 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KYAI POLITIKUS : STUDI KASUS PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERUNGWETAN KRIAN SIDOARJO TERHADAP KYAI BERPOLITIK.

0 1 93

BAB II GAMBARAN UMUM - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 2 24

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 0 15

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN FORMAL IMPLIKASINYA DALAM SIKAP KEDEWASAAN ANAK DI DUSUN SEMOYO, DESA SUGIHMAS, KECAMATAN GRABAG, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

0 1 142

1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL DI DUSUN CROGOL, DESA BRUNOSARI, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96