Pembahasan Konsep Pendidikan Pembahasan Konsep Penelitian

Budaya menurut Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinovski mengemukakan bahwa budaya adalah segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. 9 Menurut E.B Taylor mengatakan bahwa budaya adalah koplek yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan lain kemampuan- kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatakan oleh manusia sebagai masyarakat. 10

3. Keterkaitan dan Komparasi Hasil Temuan Penelitian

Keterkaitan dan komparasi hasil temuan penelitian ini adalah pembahasan tentang ketrkaitan dan komparasi temuan penelitian dengan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan yang dikaji oleh penelitian sebelumnya. Penelitian pertama menghasilkan dan menunjukan bahwa : 1 persepsi masyarakat Magelung memiliki tanggapan positif tentang pendidikan agama Islam mengenai dasar dantujuan pendidikan agama Islam tersebut. Pendidikan agama ini diharapkan masyarakat dapat menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan dan penghayatan anak- anaknya tentang pendidikan agama sehingga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa. 2 minat masyarakat Desa Magelung menyekolahkan anak di Madarsah Diniyah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor internal yang meliputi: motivasi, kebutuhan dan sikap terhadap obyek. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan srana fasilitas seperti gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal dan letaknya dan sebagainya. Hal ini dapat menunjang minat masyarakat menyekolahkan anaknya di Madarsah Diniyah. 3 terdapat hubungan positif antara persepsi masyarakat tentang pendidikan agama Islam terhadap minat menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah, ditunjukan oleh koefesien kolerasi 1 xy = 0,434, kemudian dikonsultasikan dengan harga 1 tabel pada tarap signifikan 1 = 0,254 dan 5 = 0,195. Hal 9 Sole Soemarjdan, setangkai bunga sosiologi, Jakarta: Yayasan Badan penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964,hlm.115. 10 Soejono soekamto, Sosiologi sebuah pengantar Jakarta: Rajawali pres, 2012,hlm.150. ini berarti 1 hitung lebih besar daripada 1 tabel menunjukan kolerasi antara x dan y signifikan. Hal ini menunjukan adanya hubungan persepsi masyarakat tentang pendidikan agama Islam terhadap minat menyekolahkan anak di Madrasah Diniyah. Dari hasil penelitian pertama diatas tersebut disimpulkan bahwa ada indikasi terdapat persepsi positif dalam masyarakat magelung. Penelitian kedua yang menghasil penelitian menyebutkan bahwa masyarakat Kota Medan yang memiliki persepsi positif terhadap pendidikan inklusi sebanyak 47,36 63 orang, masyarakat yang memiliki persepsi yang negatif sebanyak 45,86 61 orang dan subjek yang tidak tergolongkan yaitu 6,76 9 orang. Dari hasil penelitian kedua diatas disimpulkan bahwa terdapat persepsi negatif dan positif yang terdapat dalam masyarakat kota medan. Hasil penelitian sekarang yang dilakukan oleh peneliti hasil dari penelitian terhadap pentingnya pendidikan formal 12 tahun dikampung pejamuran ini menghasilkan bahwa terdapatnya persepsi positif 47,5 dan persepsi negatif 52,5 yang berkembang didalam persepsi dan pola pikir masyarakat kampung pejamuran. didindikasi terdapat persepsi negatif dan positif yang ditemukan oleh peneliti didalam pola pikir masyarakat kampung pejamuran tentang pentingnya pendidikan dikampung pejamuran, desa pasilian kecamatan kronjo. Keterkaitan hasil penelitian terdahulu dengan sekarang adalah sebagai pelengkap dan sebagai informasi yang memperkuat dengan menyatakan bahwa terdapatnya benang merah dengan kata lain terdapat singkronisasi disuatu daerah dalam mempersepsiskan pendidikan dalam pola pikir dan budaya yang sama sehingga peneliti mengindikasikan dan memberi gambaran bahwa hakikat pendidikan itu tidak terrealisasikan dengan menyeluruh dipelosok negri bangsa Indonesia yang kita cinta ini. 52

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah bagaimanakah persepsi masyarakat Kampung Pejamuran tentang pentingnya pendidikan di BAB I. maka peneliti akan memberikan jawaban berupa temua dalam perkembangan persepsi pentingnya pendidikan dimasyarakat kampong pejamuran. Kehidupan era globalilsasi adalah suatu kehidupan yang mengalami perubahan cepat terjadi semakin cepat, kompetitif dan beragam dengan kata lain dari waktu ke waktu akan menjadi semakin kompleks. Seperti perkembangan masyarakat kampung pejamuran yang semakin berjalan dari waktu ke waktu semakin menimbulkan yang beragam dalam mempersepsikan pendidikan didalam pola pikir masyarakat kampung pejamuran. Hasil dari penelitian terhadap pentingnya pendidikan formal 12 tahun dikampung pejamuran ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapatnya persepsi positif 47,5 dan persepsi negatif 52,5 yang berkembang didalam persepsi dan pola pikir masyarakat kampung pejamuran. didindikasi terdapat persepsi negatif dan positif yang ditemukan oleh peneliti didalam pola pikir masyarakat kampung pejamuran tentang pentingnya pendidikan dikampung pejamuran, desa pasilian kecamatan kronjo.

B. Implikasi

Implikasidari penelitian ini menghasilkan sebagai berikut : 1. Perkembangan persepsi negatif didalam pola pikir masyarakat ini harus segera diluruskan karena sangat berimbas terhadap kelanjutan pendidikan Indonesia yang akan datang. 2. Sosialisasi pentingnya pendidikan terhadap masyarakat itu harus dilakukan karena ditakutkan budaya negatif terhadap pendidikan semakin membudaya.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus Tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Keyongan, Nogosari, Boyolali 2014).

0 1 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KYAI POLITIKUS : STUDI KASUS PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERUNGWETAN KRIAN SIDOARJO TERHADAP KYAI BERPOLITIK.

0 1 93

BAB II GAMBARAN UMUM - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 2 24

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 0 15

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN FORMAL IMPLIKASINYA DALAM SIKAP KEDEWASAAN ANAK DI DUSUN SEMOYO, DESA SUGIHMAS, KECAMATAN GRABAG, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

0 1 142

1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL DI DUSUN CROGOL, DESA BRUNOSARI, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96