Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
d. Bapak H.Sopiyan sebagai Tokoh Masyarakat dan warga 05
kampung pejamuran. e.
Bapak Drs.H.Khaeiruddin sebagai Tokoh Pendidikan dan warga 02 kampung pejamuran.
f. Bapak Sukeni sebagai warga 02 yang keluarganya tidak bisa
melanjutkan sekolahnya hanya sampai di sekolah dasar. g.
Bapak Napsiah sebagai warga 05 yang keluarganya semua bekerja dan tidak ada yang sampai jenjang pendidikan sekolah
menengah atas. h.
Ibu jumenah sebagai warga 01 yang keluarganya hanya mampu belajar sampai ke tingkat sekolah dasar.
i. Bapak Asim sebagai warga 04 yang keluarganya semua bekerja
tidak ada yang melanjutkan ke tingkat menengah atas. j.
Ibu jalalah warga 05 yang termasuk keluarga yang tidak mampu memberikan pendidikan kepada anaknya di tingkat sekolah
dasar. Sampel yang dipilih oleh peneliti ini dengan tujuan supaya
memperoleh data terkait dengan penelitian. Jadi, peneliti menggunakan tehnik wawancara untuk mendapatkan data yang mendalami situasi dan
mengetahui informasi untuk mewakili data yang di butuhkan untuk menjawab rumusan masalah.
“Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariyah Wawancara tidak berstruktur merupakan seorang peneliti bebas menentukan fokus
masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi responden. ”
6
Menurut Lexi J.Meleong bahwa Wawancara seperti ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau tunggal. Hasil dari
wawancara semacam ini menekankan pengecualian, penyimpangan,
6
Ibid, hal-132.
penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal.
7
Dari prosedur pengumpulan data dengan wawancara tersebut peneliti membuat alat bantu yaitu berupa pedoman wawancara antara
lain sebagai berikut : a.
Pedoman wawancara Kepala Desa Pasilian dengan nara sumber Bpk.H.Nasiri.
1 Bagaimana persepsi anda terhadap masyarakat kampung
pejamuran ? 2
Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa membuat kedewasaan masyarakat kampung pejamuran ?
3 Apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa membantu
tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran? 4
Apakah pendidikan dasar formal 12 tahun bisa mengembangkan potensi masyarakat kampung pejamuran ?
5 Bagaimana persepsi anda terhadap pendidikan formal 12 tahun
di kampung pejamuran ? 6
Apa kritik anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 7
Apa pesan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 8
Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? b. Pedoman wawancara Sekertaris Kepala Desa dengan nara sumber
Bpk.Sukemmi 1
Bagaimana persepsi anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
2 Apakah pendidikan fromal 12 tahun bisa membuat kedewasaan
masyarakat kampung pejamuran ? 3
Apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa membantu tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran?
4 Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa mengembangkan potensi
masyarakat kampung pejamuran ?
7
Lexy J.Meleong,metologi penelitian kualitatif.bandung, Rosda karya 2010 edisi revisi,cet.27,hal-190.
5 Bagaimana persepsi anda terhadap pendidikan formal 12 tahun di
kampung pejamuran ? 6
Apa kritik anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 7
Apa pesan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 8
Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? c. Pedoman wawancara ketua Badan Permusyawaratan Desa Pasilian
dengan nara sumber Bpk.Jamanuri. 1
Bagaimana persepsi anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
2 Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa membuat kedewasaan
masyarakat kampung pejamuran ? 3
Apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa membantu tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran?
4 Apakah pendidikan dasar formal 12 tahun bisa mengembangkan
potensi masyarakat kampung pejamuran ? 5
Bagaimana persepsi anda terhadap pendidikan formal 12 tahun di kampung pejamuran ?
6 Apa kritik anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
7 Apa pesan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
8 Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
d. Pedoman wawancara Tokoh Masyarakat dengan nara sumber H.Sopyan.
1 Bagaimana persepsi anda terhadap masyarakat kampung
pejamuran ? 2
Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa membuat kedewasaan masyarakat kampung pejamuran ?
3 Apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa membantu
tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran? 4
Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa mengembangkan potensi masyarakat kampung pejamuran ?
5 Bagaimana persepsi anda terhadap pendidikan formal 12 tahun di
kampung pejamuran ? 6
Apa kritik anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 7
Apa pesan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? 8
Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ? e. Pedoman wawancara tokoh pendidikan dengan nara sumber
Drs. H. Khaerudddin. 1
Bagaimana persepsi anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
2 Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa membuat kedewasaan
masyarakat kampung pejamuran ? 3
Apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa membantu tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran?
4 Apakah pendidikan formal 12 tahun bisa mengembangkan potensi
masyarakat kampung pejamuran ? 5
Bagaimana persepsi anda terhadap pendidikan formal 12 tahun di kampung pejamuran ?
6 Apa kritik anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
7 Apa pesan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
8 Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
f. Pedoman wawancara masyarakat kampung pejamuran dengan nara sumber yaitu: BapakSukeni, Ibu Napsiyah, Ibu Jumena, Bapak Asim
dan Ibu.Jalalah 1
Barapakan lama ibu bapak menjadi warga masyarakat kampung pejamuran ?
2 Bagaimana persepsi ibubapak terhadap masyarakat kampung
pejamuran ? 3
Menurut ibubapak apakah pendidikan formal 12 tahun bisa membuat kedewasaan masyarakat kampung pejamuran ?
4 Menurut ibubapak apakah dengan pendidikan formal 12 tahun bisa
membantu tingkat ekonomi masyarakat kampung pejamuran?
5 Menurut ibubapak apakah pendidikan formal 12 tahun bisa
mengembangkan potensi masyarakat kampung pejamuran ? 6
Bagaimana persepsi ibubapak terhadap pendidikan formal 12 tahun di kampung pejamuran ?
7 Apa kritik ibubapak terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
8 Apa pesan ibubapak terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
9 Apa harapan anda terhadap masyarakat kampung pejamuran ?
Dari alat bantu tersebut peneliti mengumpulkan data dan akan dilakukan pengolahan data melalui analisis domain untuk mendapatkan
gambaran secara umum dan menyeluruh. Menurut Dr.Iskandar.M.Pd bahwa analisi domain adalah sebuah
analisis yang dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian. Dalam analisis domain peneliti
menentukan domain-domain yang akan diteliti melalui fenomena- fenomena lapangan yang berhubungan dengan aktifitas, tempat, subjek,
dan aktifitas dilapangan.
8
3. Angket
Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui sejauh mana objek terhadap masalah yang diteliti. angket dilakukan secara tertulis, dengan
memberikan daftar pernyataan dalam bentuk tertutup, pernyataan- pernyataan telah memiliki alternatif jawaban option yang tinggal
dipilih oleh responden. Angket tersebut berkaitan dengan persepsi Masyarakat
Kampung Pejamuran
terhadap pendidikan,
yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti dan kemudian responden
diminta untuk menjawab pernyataan tersebut. “Menurut Suharsimi Arikunto bahwa angket adalah sejumlah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. ”
9
8
Iskandar, op.cit.hal 144.
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta 2006 cet.13,h.151.
Dalam hal ini peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan alat bantu yang dikenal dengan istilah kisi-kisi angket.
Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebut dalam baris dengan hal-hal yang
disebut dalam kolom. “Menurut Suharsimi Arikunto bahwa kisi-kisi penyusunan
instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data yang akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen
yang disusun. ”
10
Dari pengumpulan data dari angket maka peneliti membuat sebuah alat bantu yaitu angket sebuah kisi-kisi angket tersebut yaitu :
Tabel 3.3
10
Ibid, h.162.
No Pernyataan
Arternatif Jawaban
Ya Tidak
1 Saya merasa butuh terhadap pendidikan formal 12 tahun
2 pendidikan formal 12 tahun penting bagi warga
masyarakat kampung pejamuran 3
Anak-anak saya berhak mendapatkan pendidikan formal 12 tahun
4 Anak-anak saya mempunyai sikap bertanggung jawab
dari proses pendidikan formal 12 tahun 5
Anak-anak saya harus menempuh jalur pendidikan formal 12 tahun
Dari alat bantu tersebut maka akan didapatkan data sesuai apa yang diinginkan peneliti selanjutnya peneliti akan mengolah data tersebut antara lain
dengan : a.
persentase menurut Anas Soejono bahwa data yang diperoleh dari penyebaran angket
diolah dengan cara statistik melalui tabel Distribusi Frekuensi Relatif, juga dinamakan tabel presentase. Dikatakan frekuensi relatif sebab frekuensi
yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan atau disajikan dalam prosentase untuk
memperoleh frekuensi relatif angka presenan. Angka presentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah
responden dan dikalikan 100 dengan rumus statistik presentasi sebagai berikut: P=FN x 100
Keterangan: P = presentasi jawaban
F = frekuensi N= Jumlah frekuensibanyaknya individu
11
b. Tabulating
“Menurut Suharsimi Arikunto bahwa tabulating atau penyusunan dalam bentuk tabel merupakan tahap kelanjutan dalam proses analisis data, lewat
tabulasi ini data lapangan akan tampak ringkasan dan tersusun dalam suatu tabel yang baik sehingga dapat dengan mudah dipahami.
”
12
c. Scoring
“ Menurut Suharsimi Arikunto bahwa Scoring bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap pertanyaan angket yang telah dijawab oleh
responden akan ditabulasikan dengan skor nilai pada setiap itemnya, dengan jawaban huruf diubah menjadi nilai angka.
”
13
Dari keterangan diatas peneliti membuat pedoman scoring untuk setiap alternatif jawaban yaitu:
1 Alternatif jawaban ya mempunyai bobot nilai 2
2 Alternatif jawaban tidak mempunyai bobot nilai 1
11
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Persada, 1994, Cet Ke 5,h. 40-41
12
Suharsimi, Op.Cit.h.236.
13
Ibid.,