Perkembangan Persepsi Tentang Arti Pendidikan Formal 12 Tahun

Pernyataan dan pola pikir tersebut jelas tidak benar karena pendidikan merupakan faktor dan hal yang terpenting yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, karena pendidikan dapat membawa manusia ke jalan yang lebih baik dan membawa dalam proses perubahan. Tanpa pendidikan, manusia senantiasa tidak memiliki nilai, baik dalam masyarakat maupun dunia kerja. Oleh sebab itu, pendidikan harus diterapkan sedini mungkin untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan. Pendidikan itu untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan, selain salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melawati generasi. Perkembangan Persepsi masyarakat pejamuran terhadap pentingnya arti pendidikan, bahwasaya pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan dan pendidikan hanya untuk mendapatkan ijazah untuk memperbaiki ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Jadi, kalau benar pendapat tersebut, maka dalam pendidikan kita terdapat degradasi pola pikir terhadap pendidikan atau dengan kata lain berkembang persepsi negatif terhadap pendidikan . Dalam ilmu pendidikan, hal ini disebut pesimisme pedagogis. Keberagaman kebudayaan dan pola pikir setiap individu masyarakat merupakan fakta empiris yang tak terpungkiri. Bahwa pendidikan yang kita anggap penting itu bagi masyarakat hanyalah hal yang tabu dan tak begitu penting.

3. Persepsi Masyarakat Pejamuran tentang Pendidikan

Dari keseluruhan jumlah penduduk masyarakat kampung pejamuran yang berjumlah 690 orang peneliti mengambil Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah 40 jiwa dari jumlah seluruh masyarakat kampung pejamuran yang terdiri dari 690 jiwa, karena penelitian kulitatif melihat proses sampling sebagi parameter populasi yang dinamis, khusus, phasic dibandingkan statis atau apriori. Ketika ada aturan statistik tentang probabilitas ukuran sampel, hanya ada petunjuk untuk ukuran sampel berdasarkan tujuan. Sampel berdasarkan konsep ini dapat berkisar antara n=1 sampai n=40 atau lebih McMillan dan Schumacher. 1 Sampel tersebut diambil secara purposive sampling, populasi dan sampling yang ditentukan oleh peneliti adalah purposive sampling subjek berdasarkan tujuan yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif dalam memilih dan menentukan subjek penelitian. Dengan dasar sampel tersebut maka peneliti memilih dan menentukan subyek penelitian dengan 10 orang subyek untuk pengumpulan data dengan wawancara dan 40 orang subyek untuk pengumpulan data angket penelitian. Purposive sampling adalah tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dianggap sebagai objek sosial yang diteliti. 2 Selanjutnya, untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan persepsi masyarakat kampung pejamuran terhadap pendidikan dengan menggunakan angket yang berisi 6 pernyataan masing- masing diberikan empat alternatif jawaban yaitu: ya diberi nilai:2 dan tidak diberi nilai:1 Setelah data diperoleh berdasarkan angket yang diberikan kepada warga masyarakat kampung pejamuran, maka langkah yang pertama dilakukan adalah mencari angka persentase dalam bentuk tabel dengan menggunakan tekhnik persentase sebagai berikut: P = FN x 100 3 1 Djam’an Satori dan Aan Komariyah. Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: Alfabeta,2012 cet-4.h.58 2 Sugiono, penelitian pendidikan: pendekatan kualitatif, kuantitatis dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, h.300 3 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Persada, 1994, Cet Ke 5,h. 40-41 Berikut adalah hasil analisis kualitatif persentase mengenai persepsi masyarakat kampung pejamuran terhadap pendidikan, 6 pernyataan yang diberikan kepada 40 jiwa masyarakat kampung pejamuran. Berikut adalah tabel persentase persepsi masyarakat kampung pejamuran terhadap pendidikan formal 12 tahun: Tabel 4.3 Persentase persepsi kebutuhan masyarakat kampung pejamuran terhadap pendidikan Formal 12 tahun No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 18 45 2 Tidak 22 55 Jumlah 40 100 Dari tabel 1.7 diatas menunjukan bahwa dari keseluruhan sampel penelitian yang diberikan lewat angket terhadap masyarakat kampung pejamuran itu 45 bahwa merasa butuh terhadap pendidikan formal 12 tahun dan 55 lainnya menyatakan bahwa mereka tidak membutuhkan terhadap pendidikan formal 12 tahun. Tabel 4.4 Persentase persepsi masyarakat kampung pejamuran terhadap pentingnya pendidikan dasar wajib belajar 12 tahun No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 19 47,5 2 Tidak 21 52,5 Jumlah 40 100 Dari tabel 1.8 diatas menunjukan bahwa dari keseluruhan sampel penelitian melalui angket penelitian yang diberikan kepada masyarakat kampung pejamuran tersebut memiliki persepsi penting terhadap pendidikan formal 12 tahun 47,5 menunjukan persepsi positif setuju

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus Tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Keyongan, Nogosari, Boyolali 2014).

0 1 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KYAI POLITIKUS : STUDI KASUS PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERUNGWETAN KRIAN SIDOARJO TERHADAP KYAI BERPOLITIK.

0 1 93

BAB II GAMBARAN UMUM - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 2 24

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 0 15

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN FORMAL IMPLIKASINYA DALAM SIKAP KEDEWASAAN ANAK DI DUSUN SEMOYO, DESA SUGIHMAS, KECAMATAN GRABAG, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

0 1 142

1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL DI DUSUN CROGOL, DESA BRUNOSARI, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96