c. Faktor-Faktor Persepsi
Persepsi dalam prosesnya itu dipengaruhi dengan beberapa faktor- faktor yang membuat proses persepsi itu tumbuh. Menurut Sarlito
W.Sarwono bahwa perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal di bawah ini:
1 Perhatian
Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan
perhatian kita pada perhatian kita pada suatu objek atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengenan
orang lainnya, menyebabakan perbedaan persepsi antara mereka.
9
2 Set
Set adalah harapan seseoranag akan rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis
“star” terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai berlari, perbedaan set dapat
menyebabkan perbedaan persepsi.
10
3 Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, orang tersebut akan mempengaruhi persepsi.
Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan persepsi.
11
4 Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di
Amerika serikat Bruner dan Godman, 1947, Carter dan Schooler, 1949 menunjukan bahwa anak-anak yang
berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala
ini ternyata tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya.
12
5 Ciri kepribadian
Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi seperti dua orang yang bekerja di kantor yang sama berada di
bawah pengawas satu orang atasan, orang yang pemalu dan orang yang tinggi kepercayaaan dirinya akan berbeda dalam
mempersepsikan atasannya.
13
9
Sarlito W.Sarwono ,pengantar umum psikologi,jakarta,bulan bintang,2003, cet 9, hal 45-46.
10
Ibid.
11
Ibid.
12
Ibid.
13
Ibid.
Perbedaan persepsi itu adalah dipengaruhi oleh beebrapa faktor baik dari perhatian, set, kebutuhan, sisitem nilai dan ciri
kepribadian.
2. Hakikat Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Menurut Ngalim Purwanto bahwa sebelum kita tinjau lebih lanjut apa yang di maksud dengan pendidikan, terlebih dahulu perlu kiranya
diterangkan dua istilah yang hampir sama bentuknya, yaitu paedagogie
pendidikan dan
paedagogiek ilmu
pendidikan.Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik.
14
“Menurut Prof. Zahara Idris bahwa Mendidik dan pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan dari segi bahasa, tetapi kalau kita
mendidik berarti kita melakukan suatu kegiatan tindakan. kegiatan mendidik menunjukan adanya yang mendidik di datu pihak dan yang
dididik da lain pihak ”.
15
Menurtu para ahli tentang pendidikan menyebutkan: 1.
John Dewey: pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan funda mental secara intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia. 2.
S.A. Brata, dkk.: pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun secara tidak langsung
untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
3. Rousseau: pendidikan adalah memberikan kita pembekalan
yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
4. Ki Hajar Dewantara: mendidik ialah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya.
14
M. Ngalim Purwanto, ilmu pendidikan teoritis dan praktis,bandung, remadja karya,1988 cet.4,hal1.
15
Zahara idris, dasar-dasar pendidikan ,bandung, angkasa, 2008 , HAL 9.