Tujuan dan Manfaat Penelitian

7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Hakikat Persepsi

a. Pengertian Persepsi

“Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya”. 1 “Persepsi menurut Abdurrahman Saleh adalah proses yang menggabungkan dan mengorganisasi data-data indera kita penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling”. 2 Menurut M.Alisuf Sabri bahwa persepsi atau tanggapan adalah sesuatu yang pernah kita amatialami selalu tertinggal jejaknya atau kesannya di dalam jiwa kita. Hal itu dimungkinkan oleh kesanggupan chemis dari jiwa kita. Bekas jejakkesan yang tertinggal pada kita itu dapat kita timbulkan kembali reproduksi sebagai tanggapan. 3 Menurut Muhammad Said dan Junimar Affan bahwa Persepsi adalah proses yang membeda-bedakan rangsangan yang masuk untuk selanjutnya diberikan maknanya dengan bantuan beberapa faktor. Proses itu dimulai dengan masuknya beberapa ransangan melalui panca indra kita yang jumlahnya sekarang lebih dari lima panca rangsangan-rangsangan itu ke pusat-pusat pengelolahan untuk kemudian diberi makna. 4 Menurut Bagus takwin bahwa dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi sosial dapat diartikan 1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Ed, 3. Cet 2, h. 863. 2 Abdul Rahman Shaleh,PsikologiSuatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004, h.110. 3 M. Alisuf Sabri, pengantar psikologi umum dan perkembangan,jakarta, pedoman ilmu jaya 2010 cet.5,hal 60. 4 Muh.Said dan Junimar Affan, psikologi dari zaman ke zaman, bandung, jemmars bandung 1990 edisi kedua, hal 45. sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial. 5 Persepsi merupakan proses yang berlangsung pada diri kita untuk mengetahui dan mengevaluasi orang lain. Dengan proses itu, kita membentuk kesan tentang orang lain. Kesan yang kita bentuk di dasarkan pada pada informasi yang tersedia di lingkungan, sikap kita terdahulu tentang rangsangan-rangsangan yang relevan. 6 Menurut M.Said dan Junimar Affan Proses terbentuknya persepsi dimulai masuknya berbagai jenis rangsangan melalui panca indra yang jumlahnya sekarang lebih dari lima panca. Rangsangan-rangsangan itu diteruskan kepusat-pusat pengolahannya untuk kemudian diberi makna. Rangsangan rangsangan itu berbagai jenis dan bentuknya serta berbagai pula titik tempat yang dirangsangnya. 7

b. Aspek Persepsi

Dalam persepsi terdapat aspek-aspek yang bisa dipengaruhi oleh proses persepsi tersebut, aspek persepsi menurut McDowwell Newel yaitu: 1 Kognisi Aspek kognisi merupakan aspek yang melibatkan cara berpikir, mengenali, memaknai suatu stimulus yang diterima oleh panca indera, pengalaman atau yang pernah dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Hurlock menambahkan bahwa aspek kognitif didasarkan atas konsep suatu informasi, aspek kognitif ini juga didasarkan pada pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari. 2 Afeksi Aspek afeksi merupakan aspek yang membangun aspek kognitif. Aspek afektif ini mencakup cara individu dalam merasakan, mengekspresikan emosi terhadap stimulus berdasarkan nilai-nilai dalam dirinya yang kemudian mempengaruhi persepsinya. 8 5 Bagus takwin, “persepsi sosial mengenali dan mengerti orang lain”, dalam sarlito W. Sarwono dan eko A.meinarno ed., PSIKOLOGI SOSIAL,, salemba humanika, hal 24. 6 ibid, hal 25. 7 Said.los. cit.hal 46. 8 Takwin.los.cit.hal 26.

c. Faktor-Faktor Persepsi

Persepsi dalam prosesnya itu dipengaruhi dengan beberapa faktor- faktor yang membuat proses persepsi itu tumbuh. Menurut Sarlito W.Sarwono bahwa perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal di bawah ini: 1 Perhatian Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada perhatian kita pada suatu objek atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengenan orang lainnya, menyebabakan perbedaan persepsi antara mereka. 9 2 Set Set adalah harapan seseoranag akan rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis “star” terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai berlari, perbedaan set dapat menyebabkan perbedaan persepsi. 10 3 Kebutuhan Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, orang tersebut akan mempengaruhi persepsi. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan persepsi. 11 4 Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika serikat Bruner dan Godman, 1947, Carter dan Schooler, 1949 menunjukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya. 12 5 Ciri kepribadian Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi seperti dua orang yang bekerja di kantor yang sama berada di bawah pengawas satu orang atasan, orang yang pemalu dan orang yang tinggi kepercayaaan dirinya akan berbeda dalam mempersepsikan atasannya. 13 9 Sarlito W.Sarwono ,pengantar umum psikologi,jakarta,bulan bintang,2003, cet 9, hal 45-46. 10 Ibid. 11 Ibid. 12 Ibid. 13 Ibid.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Persepsi Keluarga Pemulung Terhadap Pendidikan Formal Anak (Studi Deskriptif Terhadap Keluarga Pemulung di Daerah Pinang Baris, Medan)

14 168 105

PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus Tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Keyongan, Nogosari, Boyolali 2014).

0 1 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KYAI POLITIKUS : STUDI KASUS PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERUNGWETAN KRIAN SIDOARJO TERHADAP KYAI BERPOLITIK.

0 1 93

BAB II GAMBARAN UMUM - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN - Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 2 24

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

0 0 15

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN FORMAL IMPLIKASINYA DALAM SIKAP KEDEWASAAN ANAK DI DUSUN SEMOYO, DESA SUGIHMAS, KECAMATAN GRABAG, KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

0 1 142

1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL DI DUSUN CROGOL, DESA BRUNOSARI, KECAMATAN BRUNO, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96