D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Self Efficacy X
1
, Lingkungan Belajar X
2
, Disiplin Belajar X
3
terhadap Perilakau Kecurangan Akademik Y. Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan
tentang hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Self Efficacy terhadap Perilaku Kecurangan Akademik
Hasil penelitian ini menunjukkan
Self Efficacy
berpengaruh negatif terhadap Perilaku Kecurangan Akademik pada siswa kelas XI IIS SMA
Negeri 5 Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil r
x1y
sebesar -0,641 dan r
2 x1y
sebesar 0,258. Pengaruh negatif ini menunjukkan tingkat
Self Efficacy
yang dimiliki oleh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Yogyakarta tergolong tinggi. Semakin tinggi tingkat
Self Efficacy
seseorang maka dia akan termotivasi untuk melakukan suatu hal dengan kemampuannya
sendiri tanpa adanya keinginan untuk melakukan kecurangan.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Amalia Nur Latifah yang menunjukkan adanya pengaruh negatif Efikasi Diri terhadap
Kecurangan Akademik pada tes tertulis akuntansi pada SMK se- Kabupaten Kulon Progo yang ditunjukkan dengan r
x1y
0,682, r
2 x1y
0,464 dan t
hitung
12,071 t
tabel
1,654 pada taraf signifikansi 5 dan selaras juga dengan penelitian Endang Pudjiastuti yang menemukan
bahwa Self Efficacy berpengaruh negatif terhadap Perilaku Kecurangan Akademik yang ditunjukkan dengan pengujian
rank spearman
dan menunjukkan korelasi negatif yang signifikan sebesar -0,78.
Sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Albert Bandura dalam
Endang Pudjiastuti.2012, mendefinisikan konsep
self efficacy
sebagai
“keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki untuk mengatur dan
melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan
dalam mencapai
keinginannya ”. Semakin tinggi tingkat
Self Efficacy
yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin tinggi juga keyakinan atas kemampuannya
sendiri bahwa ia mampu mencapai tujuannya dengan kerja kerasnya tanpa mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan kecurangan atau
tidankan yang tidak terpuji lainnya. Sebaliknya, jika
Self Efficacy
yang dimiliki seseorang rendah maka dia akan mudah putus asa dan mudah
terpengaruh untuk melakukan kecurangan untuk mencapai tujuannya.
2. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Perilaku Kecurangan
Akademik Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh negatif
Lingkungan Belajar terhadap Perilaku Kecurangan Akademik yang ditunjukkan dengan nilai
r
x2y
sebesar -0,280 dan r
2 x2y
sebesar 0,039. Pengaruh negatif ini menunjukkan bahwa Lingkungan Belajar yang
dimiliki oleh para siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Yogyakarta tergolong baik. Lingkungan Belajar dalam penelitian ini mencakup
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pemuda, dan lingkungan nilai-nilai. Keempat lingkungan tersebut memberikan
pengaruh yang positif dimana lingkungan keluarga, sekolah, pemuda, dan nilai-nilai yang ada sekitarnya tidak mendukung adanya perilaku
kecurangan, sehingga secara langsung membentuk perilaku para siswa untuk tidak mudah terpengaruh dalam melakukan tindak kecurangan
termasuk menyontek.
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Amalia Nur Latifah yang menunjukkan adanya pengaruh negatif Lingkungan Sekolah
terhadap Kecurangan Akademik pada tes tertulis akuntansi yang ditunjukan dengan nilai r
x2y
0,321, r
2 x2y
0,103 dan t
hitung
4,400 t
tabel
1,654 pada taraf signifikansi 5.
Sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sartain Ngalim,2011:72 lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kecuali gen. Berdasarkan teori tersebut
diketahui bahwa lingkungan sangat berperan dalam membentuk pribadi seseorang. Jika lingkungannya baik maka pribadi seseorang pun akan
menjadi baik, namun sebaliknya jika lingkungan itu tidak baik maka akan membentuk pribadi yang tidak baik pula. Sama halnya dalam penelitian
ini lingkungan belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 5 Yogyakarta tergolong lingkungan yang baik karena lingkungannya
sangat mempengaruhi agar para siswa selalu bersikap jujur dan tidak mudah terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang tidak baik khususnya
menyontek.