dengan persetujuan teman sebaya atau teman sekelas.
dalam
Endang Pudjiastuti.2012:107 Selain itu di dalam Dody Hartanto 2011:37 menurut
Bushway Nash,1997; Schab,1991; Whitley, 1998; Whitley Keith-Spiegel, 2002; Kristin Finn, 2004 menyebutkan bahwa
penyebab individu menyontek adalah: 1
Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi 2
Keinginan untuk menghindari kegagalan 3
Adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil
4 Kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah
5 Tidak adanya sikap yang menentang perilaku menyontek
di sekolah Berdasarkan pemaparan di atas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku menyontek dapat diambil kesimpulan bahwa faktor personal atau internal dan faktor situasional atau
eksternal sangat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak jujur tersebut. Kondisi mental seeorang serta
kecerdasan seseorang untuk mengendalikan dirinya dari setiap tekanan, rasa cemas, pikiran negatif yang timbul ketika ingin
mencapai suatu tujuan serta pengaruh dari lingkungan sekitar seperti teman dan masyarakat akan sangat mempengaruhi
seseorang dalam bertindak.
d. Indikator Menyontek
Dodi Hartanto
2011:23-29 menyebutkan
indikator
menyontek adalah sebagai berikut:
1 Prokrastinasi dan Low
Self Efficacy
Gejala yang paling sering ditemui pada siswa yang menyontek adalah prokrastinasi kebiasaan menunda-
nunda tugas penting dan
low self efficacy
rendahnya kepercayaan akan kemampuan diri untuk bertindak pada
siswa. Prokrastinasi menjadi gejala yang paling sering
ditemui pada siswa yang menyontek. Hal ini terjadi karena, siswa yang diketahui menunda-nunda pekerjaannya
memiliki kesiapan yang rendah dalam menghadapi ujian atau tes. Siswa yang menunda-nunda pekerjaan pada
akhirnya akan memiliki pengetahuan yang rendah mengenai ujian atau tes yang akan dihadapi.
Siswa yang memiliki
self efficacy
rendah merupakan indikasi lain bagi perilaku menyontek
. Self efficacy
adalah kepercayaan seseorang tentang kemampuan diri dalam
bertindak, sehingga dalam
self efficacy
diperlukan adanya kecakapan. Istilah
self efficacy
dapat dimaknai sebagai keyakinan diri seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas
atau permasalahan. 2
Kecemasan yang Berlebihan Kecemasan pada siswa yang berlebihan memberi
stimulus pada otak untuk tidak dapat bekerja sesuai dengan
kemampuannya. Keadaan ini mendorong siswa untuk melakukan
periaku menyontek
demi menciptakan
ketenangan pada dirinya. Timbulnya rasa kecemasan ini karena adanya rasa takut akan mendapatkan kegagalan dan
ekspektasi siswa untuk sukses yang terlalu tinggi. 3
Motivasi Belajar dan Berprestasi Siswa yang tidak memiliki motivasi berprestasi dalam
belajar menjadi gejala lain yang muncul pada perilaku menyontek siswa. Pintrich Dody Hartono 2011:25
menyatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi berprestasi akan berusaha menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang diberikan kepadanya melalui usahanya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Berkebalikan dengan hal tersebut, siswa dengan motivasi belajar yang rendah justru akan menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan dengan apa adanya dan lebih memilih untuk meminta bantuan dari orang lain. Hal ini
bermuara pada munculnya kepercayaan diri yang rendah dari siswa bersangkutan pada saat menyelesaikan tugas atau
ujian yang diberikan kepadanya. 4
Keterikatan pada Kelompok Seperti diungkapkan oleh McCabe Trevino 1997;
Park 2003; Rajesh Iyer; Jacqueline K.Eastman 2006