keadaan di sekelilingnya dan merasa tidak adil jika dia tidak mengikutinya.
3. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Perilaku Kecurangan
Akademik
Disiplin belajar adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik
belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Selain harus taat dan patuh dalam menjalankan kewajiban belajar, sikap disiplin yang harus
dimiliki oleh siswa adalah harus taat dan patuh juga terhadap peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah.
Disiplin yang dimiliki oleh siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam tingkah laku sehari-hari, baik disekolah maupun
dirumah. Sikap disiplin seseorang terutama siswa berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai kedisiplinan tinggi serta ada juga siswa yang
memiliki kedisiplinan rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang akan berpengaruh pada kebiasaan belajarnya yang akhirnya
berdampak pada prestasi belajar siswa tersebut. Jadi pengaruh kedisiplinan belajar sangat besar terhadap perilaku
kecurangan akademik seorang siswa. Siswa yang malas belajar, tidak disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, suka
menunda-nunda pekerjaan namun ingin memperoleh nilai yang baik maka mereka dapat melakukan tindak kecurangan atau menyontek
agar tujuannya dapat tercapai.
4. Pengaruh Self Efficacy, Lingkungan Belajar, dan Disiplin Belajar,
secara bersama-sama terhadap Perilaku Kecurangan Akademik
Tinggi rendahnya self efficacy yang dimiliki oleh seorang siswa sangat mempengaruhi timbulnya perilaku kecurangan akademik. Jika
seorang siswa memiliki self efficacy yang tinggi maka dia akan yakin dengan kemampuannya bahwa dia mampu mengerjakan soal-soal
ujian ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik sehingga harapan untuk memperoleh nilai yang baik dapat tercapai
dan tidak akan timbul keinginan untuk melakukan kecurangan karena dia sendiri sudah yakin kalau dia mampu mengerjakan soal-soal
tersebut sendiri. Adanya lingkungan belajar yang selalu mendukung seorang anak
untuk selalu bersikap jujur, selalu memberikan semangat untuk selalu rajin belajar, memberikan contoh perilaku yang terpuji, tegas
memberikan sanksi kepada siapa saja yang melakukan kesalahan atau menyimpang dari peraturan yang sudah ditentukan maka secara
otomatis akan membentuk pribadi siswa yang takut untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Maka lingkungan sangat mempengaruhi
timbulnya perilaku kecurangan akademik di sekolah, karena jika lingkungan sekolah memberikan peluang kepada siswa untuk
melakukan tindak kecurangan maka siswa akan dengan santai melakukannya tanpa merasa takut, sedangkan jika lingkungan sekolah
tegas dengan tidak memberikan peluang kepada siswa untuk