Pengertian Self Efficacy Tinjauan Self Efficacy

mengintegrasikannya. Self efficacy tidak berfokus pada jumlah kemampuan yang dimilikinya tetapi pada keyakinan tentang apa yang mampu dilakukan dengan apa yang dimiliki pada berbagai variasi situasi. Terdapat perbedaan antara memiliki kemampuan dengan menjadi mampu mengintegrasikan kemampuan tersebut untuk sesuatu yang tepat dan melakukannya dalam situasi yang sulit.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Self Efficacy Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi self efficacy ialah: 1 Faktor Orientasi Kendali Diri. Bila seseorang mencapai suatu orientasi pengendalian internal akan mengarahkan dan mengembangkan cara-cara yang sukses dalam mencapai tujuan, self efficacy menunjuk pada perasaan dalam diri seseorang bahwa ia yakin akan kemampuannya untuk mengatasi suatu permasalahan dalam hal ini ketika ia sedang ujian. Hal ini juga berhubungan dengan pengembangan self efficacy individu, maka dapat dikatakan bahwa orientasi kendali diri yang bersifat internal juga diperlukan untuk mengembangkan self efficacy yang positif. 2 Faktor Situasional. Self efficacy bergantung pada faktor-faktor kontekstual dan situasional. Beberapa situasi membutuhkan keterampilan yang lebih dan membawa resiko yang lebih tinggi pada situasi lain, sehingga self efficacy bervariasi. 3 S tatus atau peran individu dalam lingkungan. Seseorang yang memiliki status lebih tinggi dalam lingkungannya atau kelompoknya semakin mempunyai derajat kontrol lebih besar pula. Sehingga memiliki tingkat self efficacy lebih tinggi daripada bawahannya. 4 Faktor Insentif Eksternal atau Reward yang diterima individu dari orang lain. Semakin besar insentif atau reward yang diperoleh seseorang dalam penyelesaian tugas, maka akan semakin tinggi derajat self efficacy nya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan self efficacy adalah competence contingent incentive , yaitu insentif atau reward yang diberikan oleh orang lain yang merefleksikan keberhasilan seseorang dalam menguasai atau melaksanakan tugas tertentu Endang Pudjiastuti.2012:105.

3. Tinjauan Lingkungan Belajar

a. Pengertian lingkungan

Biasanya orang mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia atau individu, lingkungan sebenarnya mencangkup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Menurut Soedomo 2008:76 lingkungan ialah “segala sesuatu yang ada di luar orang- orang pergaulan dan yang mempengaruhi perkembangan anak, seperti: iklim, alam sekitar, situasi ekonomi, perumahan, makanan, pakaian, orang-orang tetangga dan lain-lain”. Sartain Ngalim,2011:72 lingkungan adalah “semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kecuali gen”. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai lingkungan maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah suatu kondisi yang ada di dalam maupun diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Selain itu lingkungan juga akan mampu membentuk kepribadian seseoarang, baik itu kepribadian yang baik ataupun yang buruk tergantung bagaimana kondisi lingkungan disekitar kita.

b. Pengertian Belajar

Menurut Passer Eva,2012:69 belajar diartikan sebagai “perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai akibat dari adanya latihan”. H.C. Witherington Purwa,2014:225 menyebutkan definisi belajar adalah “suatu perubahan pada kepribadian ditandai adanya pola sambutan baru yang dapat suatu pengertian”. Gregory A.Kimble Purwa,2014:227 mendefinisakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25